Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana perusahaan besar berhasil berkompetisi di tengah persaingan yang semakin sengit. Salah satu kuncinya ialah dengan membuat penawaran yang beragam, sehingga mereka bisa membuka peluang bisnis baru terhadap usahanya itu.

Strategi ini berkaitan dengan diversifikasi produk, yang menjadi upaya bagi bisnis dalam memperluas varian yang ditawarkan kepada konsumen. Melalui upaya ini, perusahaan dapat menjangkau berbagai tipe konsumen tanpa terpaku pada satu jenis produk saja.

Tujuan diversifikasi produk ialah untuk menciptakan keseimbangan antara produk yang dipasarkan dan kestabilan dalam bisnis, sehingga konsumen merasa selalu terlayani dengan baik. Pendekatan ini juga mendukung terciptanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan dan konsumen.

Selain itu, membantu Anda dalam mengoptimalkan potensi yang ada, sehingga mampu mendongkrak keunggulan kompetitif. Jika Anda penasaran bagaimana penerapan strategi tersebut, silakan simak pembahasan di artikel ini.

Baca Juga: Wajib Tahu Strategi Pengembangan Usaha yang Efektif

Apa yang Dimaksud dengan Diversifikasi Produk?

apa yang dimaksud dengan diversifikasi produk .jpeg

Source: Pexels - Apa itu diversifikasi produk.

Dikutip dari HubSpot, diversifikasi produk adalah strategi menambahkan produk atau layanan baru ke dalam lini bisnis yang ada. Perusahaan bisa menciptakan produk yang berbeda dari sebelumnya atau dengan memasuki pasar baru.

Pendekatan ini membantu perusahaan memperluas jangkauan dan mengurangi ketergantungan pada satu produk saja. Strategi diversifikasi menjadi pilihan tepat saat pertumbuhan bisnis mulai melambat.

Perusahaan dapat mengeksplorasi peluang di pasar yang belum terjamah. Diversifikasi juga membantu meminimalkan risiko dengan menciptakan sumber pendapatan baru. Keberhasilan diversifikasi bergantung pada pemahaman pasar yang tepat.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk melakukan riset pasar guna memahami kebutuhan konsumen. Produk baru juga harus selaras dengan kompetensi dan nilai perusahaan.

Mengapa Diversifikasi Produk Penting?

Diversifikasi produk berperan penting dalam menjaga stabilitas pendapatan perusahaan. Penjualan yang bergantung pada satu produk saja sangat berisiko di tengah perusahaan pasar yang cepat. Dengan beragam produk, perusahaan lebih tahan menghadapi fluktuasi pasar.

Strategi ini membuka peluang untuk menjangkau konsumen baru dengan kebutuhan berbeda. Setiap segmen pasar memiliki karakteristik dan preferensi unik. Dengan diversifikasi, perusahaan bisa memenuhi berbagai kebutuhan konsumen sekaligus.

Persaingan bisnis yang semakin ketat mendorong inovasi berkelanjutan. Diversifikasi memaksa perusahaan terus mengembangkan ide dan solusi baru. Hal ini menjaga perusahaan tetap relevan dan kompetitif di pasar.

Diversifikasi produk juga memungkinkan Anda memanfaatkan sumber daya dengan lebih optimal. Infrastruktur dan jaringan distribusi yang ada dapat digunakan untuk produk baru. Efisiensi ini memberikan keunggulan kompetitif dari segi biaya dan operasional.

Baca Juga: Strategi Diferensiasi Produk yang Efektif untuk Pemasaran

Tujuan Diversifikasi Produk

diversifikasi produk yang menarik StickEarn.jpg

Source: Pexels - Tujuan diversifikasi produk.

Tujuan utama diversifikasi produk adalah memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Perusahaan perlu terus berkembang untuk bertahan dalam persaingan pasar.

Berikut adalah tujuan-tujuan spesifik dari strategi diversifikasi produk:

  • Meminimalkan Risiko Bisnis: Dengan memiliki beberapa lini produk, perusahaan tidak bergantung pada satu sumber pendapatan saja. Jika satu produk mengalami penurunan, produk lain masih bisa menopang bisnis.

  • Meningkatkan Pangsa Pasar: Produk baru membuka akses ke segmen konsumen yang berbeda. Semakin beragam produk yang ditawarkan, semakin luas jangkauan pasar yang bisa diraih.

  • Mengoptimalkan Sumber Daya: Perusahaan bisa memanfaatkan infrastruktur, teknologi, dan SDM yang ada untuk mengembangkan produk baru. Hal ini membuat operasional bisnis lebih efisien.

  • Meningkatkan Daya Saing: Inovasi produk membuat perusahaan lebih adaptif terhadap perubahan pasar. Variasi produk yang lebih banyak juga memberikan keunggulan kompetitif.

  • Memaksimalkan Keuntungan: Diversifikasi membuka aliran pendapatan baru bagi perusahaan. Dengan target pasar yang berbeda, perusahaan bisa mengoptimalkan margin pendapatan dari setiap segmen.

  • Memenuhi Beragam Kebutuhan Konsumen: Setiap konsumen memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda. Diversifikasi produk memungkinkan perusahaan menjawab berbagai kebutuhan tersebut.

Strategi Diversifikasi Produk

Untuk mencapai berbagai tujuan di atas, bisnis perlu perencanaan dan eksekusi yang matang. Setiap langkah yang diambil harus sejalan dengan kapasitas dan kompetensi yang dimiliki. Berikut beberapa strategi diversifikasi produk yang dapat Anda terapkan:

1. Diversifikasi Produk Horizontal

Strategi ini fokus pada pengembangan produk baru yang masih terkait dengan lini produk yang sudah ada. Perusahaan memanfaatkan keahlian dan teknologi yang dimiliki untuk menciptakan variasi produk dalam kategori yang sama. Target pasarnya adalah konsumen dengan karakteristik serupa.

Pendekatan ini memungkinkan perusahaan mengoptimalkan sumber daya yang sudah ada. Biaya pengembangan dan risiko kegagalan relatif lebih rendah karena perusahaan sudah memahami pasar. Keahlian tim marketing dan sales juga bisa langsung dimanfaatkan untuk produk baru.

2. Diversifikasi Vertikal

Strategi ini melibatkan ekspansi ke tahap produksi yang berbeda dalam rantai nilai industri. Perusahaan bisa mengambil alih proses produksi dari supplier atau mengembangkan jalur distribusi sendiri. Kontrol kualitas menjadi lebih terjamin dengan pendekatan ini.

Pendekatan vertikal memberikan peluang untuk mengoptimalkan biaya produksi secara signifikan. Ketergantungan pada pihak ketiga bisa dikurangi secara bertahap. Margin keuntungan juga bisa ditingkatkan dengan menghilangkan perantara.

3. Diversifikasi Konsentris

Diversifikasi konsentris berarti mengembangkan produk baru yang masih memiliki keterkaitan teknologi atau pemasaran dengan produk yang ada. Target pasarnya mungkin berbeda, tapi masih ada sinergi dalam proses produksi atau distribusi. Efisiensi operasional tetap bisa dijaga dengan pendekatan ini.

Perusahaan bisa memanfaatkan pengetahuan dan keahlian yang sudah dimiliki. Investasi tambahan untuk pengembangan produk bisa diminimalkan. Proses pembelajaran tim juga lebih cepat karena ada kemiripan dalam aspek teknis.

4. Diversifikasi Konglomerat

Strategi diversifikasi ini melibatkan pengembangan produk yang sama sekali berbeda dari bisnis utama. Investasi besar juga diperlukan untuk membangun kapabilitas baru. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempersiapkan tim khusus untuk mengelola lini bisnis baru.

Potensi pertumbuhan sangat besar karena membuka pasar yang benar-benar baru. Perusahaan bisa meminimalkan risiko dengan riset pasar yang mendalam. Partnership strategis dengan pemain yang sudah ada bisa mempercepat proses pembelajaran.

5. Diversifikasi Internasional

Terakhir, strategi ini fokus pada perluasan pasar ke level internasional dengan produk yang sudah ada atau produk baru. Pemahaman mendalam tentang budaya dan preferensi lokal menjadi sangat krusial. Perusahaan perlu membangun jaringan distribusi yang kuat di setiap negara target.

Adaptasi produk sesuai kebutuhan pasar lokal sering kali diperlukan. Perusahaan harus memperhatikan dengan cermat regulasi dan standar yang berbeda di setiap negara. Tim lokal yang kompeten juga perlu dibangun untuk memastikan operasional berjalan lancar.

Contoh Diversifikasi Produk

Diversifikasi produk merupakan strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperluas lini produk atau memasuki kategori produk baru yang berbeda dari bisnis utama mereka. Hal ini dilakukan untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar, menjangkau segmen konsumen baru, serta meningkatkan pendapatan perusahaan. Adapun beberapa contoh menarik dari implementasi strategi diversifikasi produk yang berhasil dilakukan oleh berbagai perusahaan akan dibahas secara mendalam.

1. Wardah

Wardah yang awalnya dikenal sebagai brand kosmetik halal, melakukan diversifikasi dengan mengembangkan lini produk skincare yang komprehensif untuk berbagai jenis kulit. Brand ini meluncurkan berbagai rangkaian perawatan kulit mulai dari pembersih wajah, toner, serum, hingga sunscreen yang tetap mempertahankan prinsip halal dalam setiap produknya. Pengembangan ini menunjukkan kepekaan Wardah terhadap perubahan tren dan kebutuhan konsumen dalam industri kecantikan.

Dalam mengembangkan lini skincare, Wardah melakukan riset mendalam tentang kebutuhan kulit wanita Indonesia dan tren global dalam perawatan kulit. Perusahaan ini berhasil menghadirkan produk skincare dengan formulasi yang sesuai untuk kulit orang Indonesia dengan harga yang terjangkau. Menariknya, Wardah juga menggandeng dermatologist dan beauty expert dalam pengembangan produk untuk memastikan kualitas dan efektivitas setiap produknya.

Melalui diversifikasi ke kategori skincare, Wardah berhasil memperkuat posisinya sebagai brand lokal yang diperhitungkan dalam industri kecantikan Indonesia. Strategi ini tidak hanya meningkatkan pangsa pasar Wardah tetapi juga memperkuat kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk lokal. Keberhasilan ini membuka jalan bagi Wardah untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Baca Juga: Cara Membuat Brand Sendiri yang Menguntungkan

2. Coca-Cola

Coca-Cola melakukan diversifikasi yang tidak terduga dengan merilis koleksi fashion dan aksesori melalui kolaborasi dengan berbagai brand fashion terkenal di seluruh dunia. Kolaborasi ini menghadirkan berbagai produk mulai dari t-shirt, jaket, topi, hingga tas dengan desain yang menggabungkan identitas visual ikonik Coca-Cola. Brand ini berhasil mentransformasikan logo dan elemen desain mereka menjadi statement fashion yang diminati konsumen.

Strategi diversifikasi ke industri fashion ini didukung oleh kekuatan Coca-Cola yang sudah dikenal secara global. Perusahaan ini memilih untuk berkolaborasi dengan brand fashion yang memiliki target market serupa untuk menciptakan produk yang relevan dengan selera konsumen. Melalui kolaborasi ini, Coca-Cola tidak hanya menghasilkan produk fashion yang menarik tetapi juga menciptakan value proposition baru bagi konsumennya.

Keberhasilan diversifikasi ini memungkinkan Coca-Cola untuk menjangkau segmen pasar baru dan memperkuat brand identity mereka di luar kategori minuman. Brand ini berhasil memposisikan diri sebagai lifestyle brand yang memiliki nilai fashion yang kuat. Dengan demikian, Coca-Cola membuktikan bahwa sebuah brand minuman dapat berhasil melakukan ekspansi ke industri yang sama sekali berbeda.

3. Maybelline

diversifikasi iklan maybeline.JPG

Source: Doc. StickEarn - Kampanye Maybelline lewat Motorbike Ads StickEarn.

Maybelline sebagai brand kosmetik global memperkenalkan inovasi terbaru mereka melalui peluncuran Superstay Teddy Bear Tint dengan konsep yang unik dan menggemaskan. Produk ini menghadirkan lip tint dengan berbagai pilihan warna yang tahan lama dan finish yang natural pada bibir. Keunggulan produk ini terletak pada formulanya yang ringan dan tidak membuat bibir kering saat digunakan.

Menariknya, strategi pemasaran yang dilakukan bekerjasama dengan Stickearn menghadirkan swarming motor dengan para driver mengenakan helm berbentuk teddy bear yang menarik perhatian publik. Kampanye ini berhasil menciptakan buzz marketing yang efektif karena keunikan visualnya yang berbeda dari iklan lip product lain.

Kolaborasi ini juga menunjukkan kreativitas Maybelline dalam memanfaatkan platform advertising luar ruang untuk menjangkau target market yang lebih luas.Dengan demikian, peluncuran Superstay Teddy Bear Tint menjadi contoh diversifikasi produk yang berhasil dalam lini lip makeup Maybelline.

Produk ini tidak hanya memperkaya pilihan konsumen dalam kategori lip tint tetapi juga menciptakan tren baru dalam industri kecantikan. Selain itu, kampanye pemasaran yang unik ini berhasil meningkatkan brand awareness dan mendorong penjualan produk secara signifikan.

4. Samsung

Samsung melakukan langkah berani dengan memasuki pasar perangkat kecantikan melalui peluncuran berbagai beauty device canggih. Perusahaan ini menghadirkan produk seperti LED mask untuk perawatan kulit wajah dan facial cleansing brush dengan teknologi terkini.

Pengembangan lini produk ini menunjukkan kemampuan Samsung dalam mengadaptasi keahlian teknologi mereka untuk memenuhi kebutuhan konsumen di bidang perawatan kulit. Inovasi yang dilakukan Samsung dalam beauty device ini didukung oleh penelitian mendalam tentang kebutuhan konsumen akan perawatan kulit berbasis teknologi.

Perusahaan ini berhasil mengintegrasikan teknologi LED therapy dan ultrasonic cleansing yang biasanya hanya tersedia di klinik kecantikan ke dalam perangkat yang dapat digunakan di rumah. Hal ini memberikan solusi praktis bagi konsumen yang menginginkan perawatan kulit profesional tanpa harus mengunjungi klinik.

Keberhasilan diversifikasi Samsung ke industri kecantikan membuka peluang baru bagi perusahaan teknologi untuk berkembang di pasar beauty tech. Strategi inipun membuktikan bahwa perusahaan teknologi dapat berhasil melakukan ekspansi ke industri kecantikan yang memiliki potensi pasar yang besar.

Selain itu, langkah ini juga memperkuat posisi Samsung sebagai perusahaan teknologi yang inovatif dan adaptif terhadap kebutuhan pasar.

5. Nutrifood

Nutrifood mengembangkan bisnisnya dari produsen minuman kesehatan menjadi produsen suplemen dan vitamin melalui brand L-Men dan Tropicana Slim yang fokus pada gaya hidup sehat. Perusahaan ini menghadirkan berbagai produk suplemen mulai dari protein powder, multivitamin, hingga suplemen untuk pengelolaan berat badan.

Diversifikasi ini menunjukkan komitmen Nutrifood dalam mendukung masyarakat untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat. Dalam mengembangkan lini suplemen kesehatan, Nutrifood melakukan penelitian mendalam tentang kebutuhan nutrisi masyarakat Indonesia.

Perusahaan ini berhasil menciptakan formula yang sesuai dengan kebutuhan konsumen lokal dan mengemas produknya dalam bentuk yang praktis untuk dikonsumsi. Selain itu, Nutrifood juga aktif melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya suplemen dalam mendukung gaya hidup sehat.

Perluasan bisnis ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya suplemen untuk mendukung kesehatan optimal. Strategi diversifikasi tersebut membantu Nutrifood memperkuat posisinya sebagai perusahaan yang fokus pada produk kesehatan dan nutrisi.

Adapun keberhasilan ini membuka peluang bagi Nutrifood untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk kesehatan baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Baca Juga: Contoh Inovasi Produk yang Menguntungkan Bisnis

Keuntungan dan Kerugian Diversifikasi Produk

Memilih strategi diversifikasi produk tentu memiliki dua sisi mata uang yang perlu dipertimbangkan. Pasalnya, setiap keuntungan yang ditawarkan terdapat tantangannya tersendiri.

Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami secara menyeluruh dampak dari strategi ini. Dari sisi keuntungan, diversifikasi produk memberikan peluang pertumbuhan yang lebih luas bagi perusahaan.

Dengan demikian, perusahaan tidak lagi bergantung pada satu lini produk yang berisiko tinggi. Adapun beberapa keuntungan utama dari diversifikasi produk meliputi:

  • Peningkatan pendapatan dari berbagai sumber
  • Penyebaran risiko bisnis yang lebih merata
  • Penguatan posisi pasar dan daya saing
  • Optimalisasi sumber daya perusahaan
  • Peningkatan nilai brand di mata konsumen

Perlu diperhatikan bahwa keuntungan-keuntungan tersebut tidak datang tanpa tantangan yang perlu diatasi. Selain itu, implementasi strategi diversifikasi membutuhkan investasi besar dan perencanaan matang. Beberapa kerugian yang mungkin dihadapi antara lain:

  • Peningkatan kompleksitas manajemen
  • Kebutuhan modal yang lebih besar
  • Risiko kegagalan produk baru
  • Potensi penurunan fokus pada bisnis inti
  • Tantangan dalam mengintegrasikan sistem baru

Meski demikian, keberhasilan strategi diversifikasi sangat bergantung pada kesiapan perusahaan menghadapi tantangan tersebut. Di satu sisi, perusahaan perlu memastikan tim internal siap dengan perubahan yang akan terjadi.

Sementara itu, analisis pasar yang mendalam juga menjadi kunci kesuksesan implementasi strategi ini. Pada akhirnya, setiap perusahaan perlu menimbang secara cermat antara potensi keuntungan dan risiko yang ada.

Dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat, kerugian bisa diminimalkan secara signifikan. Lebih dari itu, strategi diversifikasi bisa menjadi katalis pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Baca Juga: Apa Itu Brand Extension? Manfaat dan Strategi Memasarkan Produk

Pamerkan Produk Baru Anda dengan Motorbike Advertising

Keberhasilan strategi diversifikasi produk sangat bergantung pada kemampuan perusahaan dalam memperkenalkan produk baru ke target pasar yang tepat. Contohnya, Maybelline dengan kampanye Teddy Bear Tint-nya, pemilihan media iklan yang unik dapat menciptakan dampak yang signifikan dalam menarik perhatian konsumen.

StickEarn hadir sebagai solusi inovatif dengan Motorbike Ads yang memungkinkan Anda menjangkau audiens secara lebih luas dan efektif di berbagai sudut kota.Beriklan di motor menawarkan pendekatan yang berbeda dalam mengomunikasikan produk baru kepada konsumen potensial melalui kendaraan yang bergerak di jalanan.

Media iklan luar ruang ini tidak hanya memberikan visibilitas yang tinggi, tetapi juga menciptakan buzz marketing yang efektif melalui keunikan medianya. Seperti yang ditunjukkan dalam kampanye Maybelline, kreativitas dalam mengkustomisasi tampilan helm driver menjadi bentuk teddy bear berhasil mencuri perhatian publik dan memberikan kesan yang baik.

Setelah membaca penjelasan di atas, tentu Anda ingin membuat campaign yang menarik seperti Maybelline, bukan? Kini saatnya pamerkan produk terbaru melalui Motorbike Advertising StickEarn dengan klik banner di bawah.

CTA Banner Blog - 01.png