Ketatnya persaingan bisnis terkadang membuat sebagian perusahan lupa tentang arti penting market segmentation. Market segmentation adalah tahapan awal yang harus Anda selesai sebelum akhirnya mempromosikan produk kepada calon konsumen.

Harvard Business Work Knowledge menyebutkan bahwa 95% perusahaan gagal dalam memasarkan produknya di pasar. Hal itu terjadi karena mereka tidak melakukan market segmentation dengan baik.

Berangkat dari fakta itulah, kami menyarankan Anda agar memahami tentang apa itu market segmentation dan peranannya dalam bisnis melalui pembahasan di bawah. Dengan mengetahui hal tersebut, Anda akan lebih mudah membuat beragam rencana bisnis yang lebih matang dan terarah.

Baca juga: Panduan Riset Pasar untuk Kebutuhan Iklan

Apa Itu Market Segmentation?

memahami tentang apa itu market segmentation.jpg

Source: Shutterstock - Market segmentation adalah aktivitas untuk mengelompokkan konsumen berdasarkan kebutuhan dan minat.

Memahami apa itu market segmentation tidaklah sulit. Dalam bidang marketing, pembahasan tersebut mudah untuk didefinisikan.

Market segmentation adalah aktivitas untuk memetakan (mengelompokkan) konsumen berdasarkan kebutuhan dan minat.

Pengelompokkan ini sedapat mungkin dilakukan di awal agar Anda lebih mudah dalam membuat campaign marketing yang efektif untuk bisnis.

Hanya dengan pengelompokkan tersebutlah, penargetan barang untuk dijual ke pasar maupun ke konsumen menjadi lebih optimal. Bahkan, produk yang Anda tawarkan juga akan lebih mudah dinikmati.

Menurut Survey Monkey dalam pembahasan "Market Research Solution", market segmentation dikenal sebagai upaya untuk membagi populasi pasar yang lebih luas menjadi sub kelompok yang lebih spesifik.

Pengelompokkan itu dilakukan dengan mengacu pada beberapa faktor, yakni demografi, lokasi, sikap, perilaku, dan karakteristik lainnya yang mirip antara satu target market dengan target lainnya.

Jadi, meskipun pada hakikatnya setiap konsumen dalam satu market cenderung variatif, tetapi mereka tetap dapat disatukan dalam kelompok yang sama.

Nantinya, kegiatan tersebut akan memudahkan Anda dalam melakukan berbagai kegiatan marketing yang perusahaan inginkan.

Jenis-Jenis Market Segmentation

Dilihat dari definisinya, market segmentation atau disebut juga segmentasi pasar, memudahkan Anda dalam mengenali audiens.

Sebagai pebisnis, Anda akan lebih paham mengenai siapa, bagaimana, dan kapan audiens akan "berinteraksi" (red: membeli produk) di bisnis Anda.

Namun, Anda tak hanya perlu memahami tentang apa yang dimaksud dengan market segmentation saja. Anda juga wajib mengenal jenis-jenis dari segmentasi pasar tersebut yang akan memudahkan Anda dalam membedah konsumen berdasarkan niche marketing.

Diketahui dari HubSpot, ada beberapa jenis market segmentation yang bisa Anda jadikan acuan dalam menganalisis pasar, di antaranya sebagai berikut.

Baca Juga: Mengenal Branding dan Manfaatnya dalam Marketing

1. Demografi (Demographic)

Segmentasi demografi dalam kegiatan pengelompokan dilakukan dengan mengidentifikasi calon konsumen berdasarkan jenis kelamin, usai, pendidikan, profesi, dan domisili mereka.

Dari pemetaan demografi, akan terlihat dominasi konsumen Anda; apakah lebih banyak berasal gender atau profesi tertentu.

2. Psikografis (Physiographic)

Segmentasi pasar berjenis psikografis mengacu pada beberapa indikator pengelompokkan, di antaranya indikator psikologi, kepribadian, karakter, dan gaya hidup.

Lewat segmentasi jenis ini Anda bisa melihat motivasi yang sebenarnya dari kegiatan transaksi konsumen. Anda dapat mengetahui alasan sebenarnya mengapa konsumen dengan demografi tertentu memilih produk Anda.

Masih dari Survey Monkey, ada beberapa informasi yang bisa Anda gali saat menganalisis konsumen menggunakan segmentasi pasar jenis Psikografis, yakni:

  • Bagaimana konsumen melihat produk?
  • Apa yang mereka inginkan dari produk tersebut?
  • Tantangan atau hambatan apa yang mereka alami saat membeli produk?
  • Peluang produk untuk di masa depan
  • dan lain sebagainya.

Terkait jenis psikografis, mari kita ambil contoh dari campaign kami bersama Kiranti. Untuk menyasar warga sub-urban, yang sering mengalami pegal linu, Kirani mempromosikan produk Pegal Linu menggunakan Angkot Advertising StickEarn.

Digunakannya Angkot Advertising StickEarn disebabkan oleh moda transportasi angkot lebih sering digunakan oleh target market Kiranti.

Maka, agar komunikasi Kiranti tersampaikan dengan baik, brand ini pun menggunakan angkot sebagai media promosi offline mereka. Karena, kalau disebar melalui media sosial atau billboard, segmentasinya belum tentu sesuai dan pesan ter-delivered dengan baik.

Baca juga: Deretan Strategi Offline Marketing yang Paling Efektif

3. Ciri Gaya Hidup (Life Style)

Jenis selanjutnya berhubungan dengan gaya hidup. Ketika melakukan segmentasi market, Anda juga bisa mempertimbangkan indikator ini.

Anda dapat membagi konsumen berdasarkan preferensi hobi, hiburan, dan aktivitas sehari-harinya.

4. Perilaku (Behavior)

Selanjutnya ialah tipe market segmentation berdasarkan perilaku. Tipe tersebut akan membawa Anda untuk mengetahui perilaku konsumen terhadap produk.

Anda akan memahami tentang bagaimana proses konsumen membeli produk, apa yang sebenarnya diinginkan mereka, dan bagaimana produk Anda bisa memenuhi kebutuhan hidup konsumen.

Jenis perilaku terbilang efektif untuk dilakukan oleh semua jenis bisnis, utamanya model bisnis B2B dan B2C. Sebab, jenis ini akan membantu perusahaan B2B dan B2C dalam menghilangkan gap antara konsumen dan produk yang ingin bisnis tawarkan.

Selain jenis di atas, ada juga jenis lainnya yang wajib Anda ketahui, di antaranya:

  • Jenis geografi, yaitu pengelompokkan konsumen berdasarkan tempat tinggal.
  • Jenis harga, yaitu jenis segmentasi pasar yang membantu Anda mengenali kekuatan ekonomi calon konsumen.
  • Jenis firmografi lebih digunakan oleh marketing B2B. Berdasarkan indikator ini, perusahaan bisa menganalisis lebih dalam bisnis kompetitif melalui variabel jenis industri, jumlah karyawan, status hukum, dan lain-lain.

Apa Saja Contoh dari Segmentasi Pasar?

market segmentation adalah.jpg

Source: Shutterstock - Ada berbagai contoh market segmentation yang bisa menjadi inspirasi Anda.

Market segmentation bekerja secara natural. Selayaknya konten organik yang dibalut dengan bahasa iklan yang alami, tentu tak akan terlihat seperti sebuah promosi.

Sebab, sekalipun audiens merasa ada kesamaan antara dirinya dengan produk, mereka tidak akan menyadari bahwa telah masuk ke dalam "perangkap" bisnis.

Nah, terkait hal itu, ada beberapa aktivitas market segmentation yang bisa menjadi contoh untuk Anda. Silakan tinjau lebih lanjut di bawah ini.

1. Sirup Marjan

Contoh market segmentation yang pertama adalah sirup Marjan. Sebagai salah satu merek ternama, pernahkah Anda melihat iklan sirup ini tayang di TV setiap hari?

Tentu tidak, bukan? Hal itu karena Marjan paham betul position mereka sebagai minuman penyegar dahaga saat berbuka puasa.

Makanya, iklan sirup Marjan hanya akan tayang secara masif saat bulan Ramadan saja. Bahkan, penayangannya juga tampil di waktu-waktu tertentu, yakni sekitar jam 3 sore, satu jam sebelum berbuka puasa, dan setelah buka puasa.

Selain di TV, Marjan juga membuat iklan di pinggir jalan menggunakan baliho atau motor. Campaign tersebut dilakukan sebelum bulan puasa tiba guna meningkatkan konsumen bahwa sebentar lagi Ramadan dan saatnya menyambut bulan tersebut bersama sirup Marjan.

2. Samsung

Produsen elektronik ternama asal Korea, Samsung, juga melakukan segmentasi pasar yang terbilang smooth. Bila awalnya lebih masif merilis ponsel flagship, saat ingin mengambil hati pangsa pasar Tanah Air, Samsung mengubah strateginya.

Karena mereka sudah menganalisis market Indonesia, maka dibuatlah ponsel kelas 2 dan 3 yang harga terjangkau. Tak hanya dari segi harga, optimasi juga dilakukan dari sisi kualitas.

Oleh sebab itulah, Samsung pun menjadi salah satu sebagai vendor ponsel terbesar di Indonesia pada kuartal akhir 2022 menurut riset International Data Corporation (IDC).

Manfaat dari Market Segmentation untuk Bisnis

keuntungan melakukan market segmentasi.jpg

Source: Shutterstock - Segmentasi pasar memungkinkan Anda untuk memetakan kondisi pasar yang efektif dan sesuai.

Sampai di sini, Anda pasti sudah bisa menarik kesimpulan mengenai manfaat dari market segmentation, bukan?

Jika kita simpulkan secara sederhana, aktivitas tersebut dapat membantu bisnis untuk meningkatkan penjualan.

Pasalnya, segmentasi pasar memungkinkan Anda buat memetakan kondisi pasar agar bisnis bisa berjualan dengan lebih efektif dan maksimal.

Sementara, secara lebih luas, market segmentasi memberikan berbagai manfaat yang tak hanya berfokus pada penjualan. Apa sajakah itu?

  • Membuat promosi jadi lebih terarah karena perusahaan bisa menjual produk kepada konsumen yang tepat.
  • Memperkuat citra perusahaan di hadapan konsumen. Sebab, dengan membuat produk atau materi yang segmented, Anda bisa lebih dipandang oleh konsumen.
  • Memperkuat diferensiasi market
  • Mampu memberikan feedback terhadap bisnis. Bila citra sudah kuat, biasanya konsumen bakal sukarela untuk memberikan masukan yang membangun.
  • Membantu perusahaan untuk lebih melihat peluang bisnis di masa depan.

Baca juga: Mengenal Brand Image, Contoh, & Manfaatnya untuk Bisnis

Pentingnya Melakukan Market Segmentation

Dengan bertolak pada manfaat di atas, kita bisa melihat bahwa market segmentation sangatlah penting. Pengaruhnya begitu besar dalam [menyukseskan kegiatan marketing dan branding serta sales Anda.

Oleh karena itu, lakukan segmentasi pasar dari sekarang agar memudahkan setiap rencana bisnis. Anda akan mengetahui seperti apa dan bagaimana cara menjual produk ke calon konsumen secara tepat.

Nah, jika Anda sudah membuatnya, Anda bisa menyebarkan pesan promosi yang tepat melalui 11 produk iklan StickEarn. Kami menyediakan berbagai layanan iklan luar ruangan yang bisa Anda manfaatkan untuk menyasar target market tertentu.

Untuk informasi lebih lanjut, terkait produk dan informasi pemasangan iklan, silakan klik banner di bawah, ya.

CTA Banner Blog - 01.png