Pernah dengar istilah integrated marketing communication atau IMC? Dalam dunia pemasaran, IMC dikenal sebagai salah satu strategi yang kompleks. Namun, sebenarnya apa itu IMC dan bagaimana cara kerjanya dalam meningkatkan efektivitas pemasaran?
Seiring berkembangnya teknologi, pelanggan kini lebih mudah mengakses informasi dari berbagai sumber. Hal itu membuat bisnis perlu lebih kreatif dalam menyampaikan pesan agar tidak tertinggal. Nah, di sinilah IMC berperan untuk membantu menjaga konsistensi pesan di berbagai saluran komunikasi.
Dengan pendekatan yang tepat, IMC dapat membantu bisnis menjangkau audiens secara lebih efektif. Namun, untuk memaksimalkannya, ada beberapa hal yang perlu dipahami dahulu, yakni menyoal cara mengintegrasikan berbagai platform komunikasi agar terlaksana IMC yang selaras.
Bagi Anda yang belum terlalu familiar dengan istilah IMC, StickEarn akan menjelaskannya secara rinci di sini. Anda akan mengetahui apa yang dimaksud dengan Integrated Communication Marketing dan contoh implementasi. Jadi, silakan disimak.
Apa Itu Integrated Communication Marketing?
Source: Pexels - Apa itu integrated marketing communication.
Integrated Marketing Communication adalah pendekatan strategis untuk menyelaraskan semua elemen komunikasi pemasaran. Menurut Monash University Dictionary, IMC adalah proses terukur yang melibatkan perencanaan, pengembangan, eksekusi, dan evaluasi program komunikasi yang konsisten agar dapat membangun nilai brand dalam jangka panjang.
Pendekatan IMC mengintegrasikan elemen, seperti hubungan masyarakat, media sosial, analitik audiens, dan pengembangan bisnis ke dalam identitas merek yang konsisten. Dengan strategi ini, perusahaan dapat menciptakan pengalaman pelanggan yang menarik sekaligus memperkuat citra organisasi.
IMC juga memanfaatkan berbagai aspek, di antaranay analitik digital, market research, dan periklanan multi-channel untuk mendukung efektivitasnya. Dikutip dari Jurnal Widjaja (2022), IMC digunakan untuk mempromosikan produk dan bersaing di pasar global.
Pendekatan ini memastikan pesan komunikasi diterima secara jelas dan konsisten oleh audiens target. Konsistensi di berbagai media memperkuat citra merek, sehingga menciptakan hubungan yang lebih baik dengan konsumen. Beberapa ahli juga memberikan pandangan mengenai IMC.
Salah satunya adalah Kitchen dan Burgmann (2010) menyebut IMC sebagai strategi untuk memperkuat identitas merek dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Oleh karena itu, dalam komunikasi pemasaran selalu menekankan pentingnya struktur dalam menciptakan keterlibatan pelanggan.
Pada intinya, di era digital ini, konsistensi pesan di berbagai saluran komunikasi menjadi kunci untuk membangun loyalitas merek dan mendukung keberhasilan bisnis.
Mengapa Integrasi Komunikasi Pemasaran Penting?
Dalam pemasaran modern, brand harus dapat menyampaikan pesan melalui berbagai saluran, mulai dari media tradisional hingga digital. IMC menjadi kunci untuk memastikan semua saluran tersebut bekerja selaras dan efektif. Berikut empat alasan utama mengapa IMC wajib diterapkan:
- Menciptakan konsistensi sepanjang customer journey
- Membantu membangun brand yang kuat
- Meningkatkan efektivitas campaign
- Membuat saluran pemasaran saling menguatkan
Elemen IMC
Source: Doc. StickEarn - Elemen IMC apa saja?
IMC bukan hanya soal membuat iklan yang menarik, tapi bagaimana semua elemen komunikasi pemasaran saling terhubung. Terdapat beberapa elemen penting dalam IMC yang wajib diperhatikan. Ada pun penjelasan setiap elemennya sebagai berikut:
1. Advertising
Advertising atau periklanan adalah elemen IMC yang umum dijumpai, mulai dari TV, media cetak, iklan luar ruang, hingga digital. Tujuannya adalah memperkenalkan produk atau layanan secara luas dan tepat. Misalnya, brand fashion menggunakan iklan media sosial untuk menjangkau generasi muda yang aktif secara online.
Advertising menjadi penting karena kemampuannya menyampaikan pesan secara visual dan emosional. Dengan desain kreatif dan pesan yang tepat, iklan dapat meninggalkan kesan mendalam di benak audiens. Namun, tantangannya adalah memastikan pesan dalam iklan tetap konsisten dengan komunikasi di saluran lainnya.
2. Sales Promotion
Promosi penjualan adalah cara tepat untuk menarik perhatian konsumen melalui diskon, cashback, atau hadiah langsung. Biasanya, elemen ini dipakai untuk mendorong pembelian dalam waktu singkat. Contohnya, brand elektronik yang memberikan diskon khusus selama event tertentu.
Namun, promosi tidak terbatas pada potongan harga saja. Strategi ini juga bisa menjadi cara untuk memperkenalkan produk baru ke pasar. Dengan kata lain, promosi yang dirancang dengan baik tidak hanya mendorong penjualan tapi juga membangun brand awareness.
3. Public Relations
PR fokus pada membangun citra positif merek di mata publik. Salah satu contohnya adalah kampanye sosial atau kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan. Elemen ini penting untuk menciptakan hubungan emosional yang lebih dalam dengan audiens.
Yang menarik, PR dapat menjadi jembatan antara merek dan isu yang sedang relevan di masyarakat. Ketika sebuah brand berhasil menunjukkan kepedulian terhadap isu tertentu, audiens akan merasa merek tersebut lebih autentik dan bisa dipercaya.
4. Direct Marketing
Pemasaran langsung mencakup pendekatan yang lebih personal, seperti email marketing atau SMS. Elemen ini memungkinkan brand untuk berkomunikasi langsung dengan audiens secara individu. Contohnya, e-commerce sering mengirimkan email yang berisi rekomendasi produk berdasarkan riwayat belanja pengguna.
Keunggulan pemasaran langsung adalah kemampuannya untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal. Namun, tetap brand tetap harus memperhatikan frekuensinya agar tidak mengganggu audiens. Jika sudah terlalu sering, seringkali audiens akan menganggap email tersebut sebagai spam.
5. Media Digital dan Interaktif
Di era digital, media online merupakan elemen IMC yang tidak bisa dilewatkan. Mulai dari media sosial, website, hingga aplikasi, semua saluran ini dapat membantu brand berinteraksi langsung dengan audiens. Contohnya, merek kecantikan yang memanfaatkan Instagram untuk berbagi tutorial dan live Q&A.
Keunggulan elemen ini adalah kemampuannya menjangkau audiens yang luas sekaligus mendorong interaksi. Namun, brand tetap harus memperhatikan konsistensi. Mulai dari tone komunikasi hingga visual yang digunakan di berbagai platform.
Contoh Integrated Marketing Communication
Source: Krows Digital - Contoh integrated marketing communication
IMC mengintegrasikan berbagai saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan yang sama kepada audiens di berbagai platform. Banyak perusahaan besar telah mengaplikasikan strategi ini dan terbukti memberikan dampak yang signifikan terhadap pemasaran brand.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing IMC yang diterapkan berbagai perusahaan ternama. Apa sajakah itu? Simak di bawah ini.
1. Coca-Cola
Coca-Cola berhasil menciptakan pengalaman yang tak terlupakan dengan kampanye iklan "Share a Coke". Bukan hanya sebuah iklan, kampanye ini dilakukan dengan mengganti logo pada setiap botol mereka dengan nama-nama orang.
Strategi yang dilakukan menciptakan pengalaman yang lebih personal dalam mengundang orang-orang untuk berbagi momen bersama. Kampanye itu juga disiarkan melalui berbagai platform, seperti media sosial hingga iklan di TV, yang membuat kampanye ini sangat terintegrasi dengan nilai-nilai merek mereka.
2. Sephora
Sephora menjadi salah satu brand yang menunjukkan bagaimana elemen visual bisa menciptakan identitas merek yang kuat. Mereka membuat logo yang mudah dikenali dengan perpaduan warna hitam, putih, dan aksen merah. Hal ini diperkuat dengan desain toko yang konsisten di seluruh dunia, sehingga menciptakan pengalaman merek yang terpadu.
Selain itu, komunikasi Sephora tak terbatas pada iklan saja. Tas belanja mereka, misalnya, termasuk ke dalam elemen branding yang efektif. Ketika pelanggan membawa tersebut, secara tidak langsung mereka mempromosikan merek dan memberikan kesan premium yang lekat dengan identitas Sephora.
Keberhasilan mereka dapat memaksimalkan setiap elemen komunikasinya menunjukkan pentingnya konsistensi dalam membangun identitas merek. Ini mencakup logo hingga pengalaman pelanggan saat berkunjung ke toko. Semuanya dirancang untuk menciptakan kesan yang mendalam bagi konsumen.
3. Nike
Siapa yang tidak mengenal Nike? Merek ternama ini memanfaatkan storytelling marketing untuk membangun hubungan emosional dengan audiens. Kampanye seperti "Just Do It" mengajak konsumen untuk percaya diri dan berani menghadapi tantangan, sehingga tercipta kesan bahwa Nike lebih dari sekadar penyedia perlengkapan olahraga.
Cerita sukses para atlet yang disampaikan Nike menjadi inti pesan dari komunikasi mereka. Dengan menyoroti perjuangan dan keberhasilan para atlet ini, Nike menciptakan hubungan yang erat dengan konsumen lewat kisah-kisah inspiratif tersebut. Hal ini memperkuat citra Nike sebagai merek yang mendukung semangat pantang menyerah.
4. Patagonia
Dikenal sebagai merek yang selalu konsisten mencerminkan nilai-nilai keberlanjutan, Patagonia telah mengaplikasikan IMC pada setiap kampanyenya. Salah satu yang ikonik adalah iklan Black Friday dengan pesan "Don't buy this jacket." Kampanye ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga menunjukkan kepedulian mereka terhadap konsumsi yang berlebihan.
Langkah Patagonia tidak berhenti pada iklan saja. Mereka juga berani mengambil keputusan besar yang sesuai dengan nilai perusahaan, seperti menghentikan beberapa saluran pemasaran demi mendukung misi lingkungan. Hal ini mungkin berdampak pada penjualan, tetapi memperkuat citra mereka sebagai merek yang tulus dan kredibel.
Bahkan, Patagonia pernah menggugat kebijakan lingkungan dari pemerintahan Trump untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap pelestarian alam. Konsistensi ini membuat mereka dihormati sebagai salah satu merek yang menjunjung tinggi nilai-nilai perusahaannya. Keberanian mereka ini menjadi bukti bahwa Patagonia memiliki nilai tersendiri yang unik dibandingkan kompetitor.
5. Spotify
Platform streaming musik terkemuka ini berhasil memanfaatkan data pengguna untuk menciptakan komunikasi yang relevan dan personal. Contohnya, "Spotify Wrapped" yang memungkinkan pengguna untuk melihat lagu-lagu apa saja yang mereka dengarkan sepanjang tahun. Tidak hanya mengajak mereka bernostalgia, tapi juga membagikannya di media sosial.
Tak hanya itu, Spotify juga sering membuat iklan-iklan berbasis data. Misalnya, mereka pernah membuat playlist lagu yang paling sering diputar di daerah tertentu atau momen mendengarkan musik yang unik. Pendekatan ini membuat mereka lebih relatable dengan pengguna.
Semua strategi komunikasi tersebut terintegrasi di berbagai platform, sehingga menjadi contoh marketing mix yang sukses, seperti aplikasi, media sosial, hingga iklan luar ruang. Pesan yang disampaikan pun selalu konsisten bahwa Spotify adalah platform yang memahami preferensi musik pengguna.
Maksimalkan Strategi IMC dengan O2O StickEarn
Kini, Anda telah memahami pentingnya Integrated Marketing Communication (IMC) untuk menciptakan kampanye pemasaran yang efektif dan menyeluruh. Dengan memadukan berbagai saluran komunikasi secara strategis, IMC mampu meningkatkan kesadaran merek sekaligus membangun hubungan kuat dengan pelanggan.
Namun, untuk mencapai hasil maksimal, IMC perlu didukung oleh media promosi yang inovatif dan relevan dengan perilaku konsumen. Salah satu strategi yang dapat Anda gunakan adalah iklan offline-to-online (O2O), yang menggabungkan kekuatan media offline dan digital. Melalui O2O dari StickEarn.
StickEarn menyediakan berbagai solusi O2O, seperti iklan di billboard, yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas kampanye IMC Anda. Dengan teknologi canggih dan analitik terintegrasi, Anda dapat mengukur performa iklan secara akurat, yang dapat membantu Anda memantau journey konsumen.
Bahkan, Anda dapat melakukan retargeting dengan menampilkan iklan yang sama di akun media sosial audiens, seperti Facebook dan Instagram. Jadi, tunggu apa lagi, klik banner di bawah untuk beriklan di OOH bersama StickEarn dengan marketing mix O2O.