Strategi positioning produk adalah faktor penentu yang bisa melekat brand Anda di benak konsumen. Meski begitu, tidak sedikit perusahaan yang kesulitan dalam menemukan cara agar produknya lebih dikenal di antara para kompetitor.
Salah satu solusi yang kini banyak diminati ialah Car Advertising dengan jangkauan yang luas dan dinamis. Melalui Car Ads, produk iklan Anda akan tampil di ruang publik, sehingga audiens menjadi mudah terpapar iklan.
Contohnya, kampanye L-Men bersama StickEarn yang memanfaatkan Car Ads sebagai media promosi. Kampanye pemasaran brand ini, menggunakan visual eye-catching pada badan belakang kendaraan, sehingga berpotensi mencuri perhatian banyak orang di jalan.
Ini menunjukkan bahwa pentingnya positioning yang tepat bagi brand tidak bisa diremehkan. Lantas, apa saja langkah dalam merancang strategi positioning produk yang efektif?
1. Segmentasi Audiens yang Tepat
Source: Shutterstock - Segmentasi audiens membantu brand menentukan positioning.
Menentukan segmen audiens yang sesuai adalah langkah awal yang krusial. Buat persona pelanggan berdasarkan usia, pekerjaan, dan gaya hidup agar lebih memahami kebutuhan dan keinginan spesifik mereka.
Dengan cara ini, brand bisa menyesuaikan produk dan pesan pemasaran agar lebih relevan dan menyasar konsumen yang paling mungkin terlibat. Sebagai contoh, suplemen kebugaran bisa menargetkan profesional muda yang peduli akan kesehatan dan vitalitas.
2. Studi Kompetitor dan Analisis Pasar
Melakukan analisis kompetitor membantu brand memahami posisi mereka di pasar. Dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan pesaing, Anda dapat menemukan celah untuk menawarkan sesuatu yang berbeda.
Sebagai contoh, jika kompetitor menawarkan produk dengan harga tinggi, Anda bisa memposisikan produk sebagai alternatif berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau. Nilai tambah ini dapat menarik konsumen yang mencari solusi hemat.
3. Tentukan Unique Selling Point (USP)
USP merupakan elemen pembeda yang membuat produk Anda lebih menonjol. Menyusun USP yang kuat membuat produk lebih menarik dan mudah diingat.
Jika produk Anda ramah lingkungan atau berbahan daur ulang, tonjolkan aspek ini dalam setiap kampanye. USP yang berfokus pada keberlanjutan. misalnya, bisa menggaet konsumen yang peduli terhadap lingkungan.
4. Kembangkan Core Message
Core message atau pesan inti harus sederhana dan mencerminkan manfaat utama produk secara langsung. Buatlah pesan yang mengena dan mudah diingat.
Contoh pesan seperti "Tetap Bugar Setiap Hari bersama Produk X" dapat menciptakan kesan yang melekat di benak konsumen. Ini membuat mereka lebih mudah teringat produk Anda ketika mencari solusi terkait.
5. Pilih Emosi yang Ingin Dipicu
Source: Doc. StickEarn - Mainkan emosi yang relevan dengan audiens untuk memengaruhi tindakan mereka.
Menghubungkan produk dengan emosi tertentu bisa meningkatkan daya tariknya. Produk kebugaran, seperti L-Men, menginspirasi rasa percaya diri dan kekuatan melalui visual yang memperlihatkan tubuh atletis dan gaya hidup sehat.
Visual iklan L-Men menampilkan sosok pria berotot dengan tagline iklan yang unik, yaitu "Gain Muscle Fast, Not Fat". Jargon tersebut menciptakan hubungan emosional yang kuat dengan konsumen yang ingin membangun tubuh ideal.
Pesan seperti "Naik BB hingga 1 kg/minggu" menegaskan hasil nyata yang bisa dicapai, menambah daya tarik bagi mereka yang bersemangat mencapai badan ideal yang diimpikan. Dengan mengaitkan emosi positif, konsumen akan lebih mudah terhubung dengan brand.
6. Gunakan Kanal Media yang Relevan
Memilih kanal yang tepat untuk menjangkau audiens sangatlah penting. Misalnya, produk fashion akan lebih cocok dipasarkan di Instagram atau TikTok.
Dengan kanal yang sesuai, brand bisa memastikan pesan mereka sampai ke audiens target secara optimal, yang meningkatkan kemungkinan konversi dan interaksi yang bermakna.
7. Berikan Nilai Tambahan
Menawarkan fitur atau layanan tambahan dapat memperkuat posisi produk di pasar. Garansi, kemasan ramah lingkungan, atau layanan pengiriman cepat bisa menjadi nilai tambah.
Strategi ini menunjukkan kepedulian brand terhadap kepuasan pelanggan. Akibatnya, mereka akan merasa lebih percaya saat mencoba produk.
8. Buat Tagline yang Mudah Diingat
Source: Doc. StickEarn - Gunakan tagline yang mudah diingat.
Tagline yang efektif harus mencerminkan manfaat utama produk dengan cara sederhana dan menarik. Misalnya, KIN Yogurt menggunakan "SnacKIN Aja!" sebagai tagline yang tidak hanya mudah diingat, tetapi juga mengomunikasikan bahwa produknya merupakan pilihan praktis untuk camilan sehat kapan saja.
Tagline yang kuat memperkuat brand positioning di pasar, menjadikannya mudah dikenali dan diingat oleh konsumen. Seperti halnya tagline terkenal "Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro," yang membuat produk lebih lekat dengan kebutuhan sehari-hari konsumen.
9. Kolaborasi dengan Influencer
Bekerja sama dengan influencer yang audiensnya relevan bisa meningkatkan jangkauan produk Anda. Kolaborasi ini membantu menciptakan konten autentik yang menarik bagi target pasar.
Produk kecantikan, misalnya, bisa menggandeng beauty influencer untuk meningkatkan daya tarik dan kepercayaan konsumen. Bahkan, banyak brand yang juga berkolaborasi dengan artis Korea guna memperluas jangkauan pasar dan memperkuat citra produk yang premium dan trendi.
10. Gunakan Media Promosi OOH
Source: Doc. StickEarn - Gunakan tagline yang mudah diingat.
Kampanye iklan offline kreatif, seperti Car Ads, efektif dalam menjangkau audiens yang lebih luas secara langsung. Kendaraan dengan desain menarik yang bergerak di berbagai lokasi menciptakan visibilitas tinggi, sehingga produk atau pesan menjadi lebih dikenal dan mudah diingat oleh masyarakat.
Banyak perusahaan dan lembaga, seperti Bawaslu, memanfaatkan media promosi ini untuk menyampaikan pesan penting kepada publik. Dengan desain visual yang kuat dan pesan yang jelas, Car Ads bisa menarik perhatian serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kampanye yang dijalankan.
Contoh Strategi Positioning Produk
Beberapa pendekatan strategi positioning produk yang populer seringkali mengombinasikan kebutuhan konsumen dan keunikan produk. Berikut lima contohnya:
1. Berdasarkan Kualitas
Produk yang diposisikan sebagai barang berkualitas tinggi biasanya memamerkan bahan terbaik dan proses produksi yang teliti. Strategi ini sering dipakai oleh merek-merek mewah di industri seperti mode, otomotif, dan kecantikan.
Dengan menggunakan narasi yang kuat tentang keunggulan produk, merek dapat menciptakan persepsi bahwa hanya konsumen tertentu yang layak memilikinya. Ini dapat menambah daya tarik bagi konsumen yang menghargai prestise dan eksklusivitas.
2. Berdasarkan Harga
Berbeda dengan sebelumnya, positioning berdasarkan harga terjangkau ini menawarkan harga yang lebih kompetitif. Brand dengan positioning ini akan menarik konsumen yang peka terhadap harga, seperti segmen keluarga atau mahasiswa.
Meskipun demikian, positioning ini bukan hanya soal harga murah. Produk juga perlu memberikan nilai lebih, seperti durabilitas atau fitur ekstra yang biasanya tidak ditemukan dalam produk seharga sama.
Dengan demikian, konsumen merasa mendapatkan manfaat yang setara atau bahkan melebihi biaya yang mereka keluarkan. Perasaan ini menciptakan persepsi "worth it" yang mendorong pembelian ulang.
3. Berdasarkan Kemudahan Pengguna
Produk yang mengedepankan kemudahan pemakaian sangat menarik bagi konsumen yang ingin solusi praktis tanpa banyak instruksi, Positioning ini biasanya diterapkan pada perangkat teknologi, aplikasi digital, atau produk rumah tangga.
Produk yang dirancang agar intuitif dan mudah dipahami akan membuat konsumen merasa nyaman dan percaya diri dalam menggunakannya. Misalnya, gadget yang "plug-and-play" atau aplikasi dengan antarmuka sederhana.
4. Berdasarkan Manfaat Kesehatan
Produk yang diposisikan untuk memberikan manfaat kesehatan sering kali menggunakan pendekatan edukasi untuk menarik konsumen. Merek-merek suplemen, makanan sehat, atau produk perawatan kulit menggunakan klaim seperti "organik", "bebas gluten," atau "mengandung antioksidan" untuk menarik perhatian.
Selain itu, produk yang berfokus pada manfaat kesehatan sering kali didukung oleh testimoni ahli atau penelitian ilmiah. Hal ini berfungsi untuk meyakinkan konsumen bahwa mereka telah memilih yang terbaik untuk kesehatan mereka dan keluarga.
5. Berdasarkan Keberlanjutan Lingkungan
Semakin banyak konsumen yang peduli lingkungan, sehingga produk eco-friendly pun makin diminati. Merek yang mengedepankan bahan daur ulang, kemasan bebas plastik, atau produksi minim emisi memberikan nilai tambah bagi konsumen.
Mengomunikasikan komitmen melalui label seperti "green certified" atau "zero waste" membantu merek membangun loyalitas. Ini juga menarik konsumen yang peduli pada masa depan berkelanjutan.
Dengan mengembangkan strategi positioning yang jelas dan autentik, merek dapat membangun identitas yang kuat dan relevan bagi konsumen. Setiap strategi ini mengunggulkan nilai produk, memastikan produk tidak hanya diingat, tetapi juga diminati.
Optimalkan Positioning Produk Melalui Ikan di Mobil
Seperti yang telah dibahas di atas, strategi positioning produk yang kuat sangat penting dioptimalkan guna membangun brand identity yang relevan. Cara menarik yang bisa Anda lakukan akan dengan pasang iklan di mobil bersama StickEarn.
Mobil-mobil yang melintas di jalan, memperkenalkan produk Anda kepada khalayak. Melalui Car Advertising StickEarn, StickFriends bisa menjangkau audiens yang lebih luas.
Ketika audiens melihat mobil yang terpasang iklan menarik, mereka cenderung lebih penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang produk tersebut. Tentunya, hal ini akan meningkatkan kesadaran audiens dan mendorong leads.
Jadi, siap untuk membawa produk brand Anda berkeliling? Klik banner di bawah ini untuk beriklan sekarang!