Visual storytelling adalah salah satu kunci sukses dalam pemasaran, tetapi banyak perusahaan masih kesulitan membuat campaign kreatif yang memikat audiens. Di tengah banyaknya platform yang tersedia, brand perlu lebih bijak dalam memilih media visual yang tepat agar pesan mereka dapat tersampaikan kepada konsumen.
Salah satu strategi yang efektif adalah menyajikan campaign dengan cara unik seperti menggunakan gambar stiker. Iklan ini dapat menampilkan visual menarik dan menyampaikan brand message yang jelas, sehingga mudah dipahami oleh audiens.
Contohnya Pepsodent, brand yang berhasil meningkatkan brand awareness dan jangkauan iklan mereka melalui iklan stiker yang kreatif. Menariknya, iklan ini dipasang Motorbike Advertising StickEarn yang membuat ikan tersebut dijangkau oleh audiens yang lebih luas.
Campaign Pepsodent menunjukkan betapa pentingnya visual dan media iklan yang tepat untuk memperkenalkan brand secara efektif. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui cara membuat kampanye visual storytelling yang memikat.
1. Buat Strategi Campaign
Source: Freepik - Visual storytelling yang dibuat harus sesuai dengan tujuan kampanye.
Langkah pertama dalam menciptakan visual storytelling yang efektif adalah merancang strategi kampanye yang jelas. Identifikasi tujuan dari kampanye tersebut, baik untuk meningkatkan penjualan, kesadaran merek, atau interaksi audiens.
Setelah itu, tentukan pesan utama yang ingin disampaikan dan highlight elemen visual storytelling yang ingin digunakan. Ini akan membantu StickFriends fokus dan memastikan semua elemen dalam campaign saling mendukung.
Contoh visual storytelling yang terkenal adalah Nike "Just Do It" yang meskipun terlihat simple, pesan ini mampu menginspirasi audiens untuk beraksi tanpa ragu. Visualnya didukung dengan tampilan atlet yang mencerminkan semangat merek ini.
Tidak lupa, StickFriends juga perlu melakukan riset terkait minat dan kebutuhan audiens target. Langkah ini sangat penting agar narasi visual yang dibuat relevan dengan mereka.
2. Buat Konten yang Orisinal
Pastikan visual storytelling yang Anda buat mencerminkan identitas merek Anda dan relevan dengan audiens. Ceritakan kisah yang berhubungan dengan pain point atau masalah yang dialami target audiens dan tunjukkan bagaimana produk Anda dapat memberikan solusi.
Dengan pendekatan ini, audiens akan merasa terlibat dan lebih mungkin untuk mengenali value dari apa yang Anda tawarkan. Cerita yang autentik dan relevan akan lebih mudah diingat dan diterima oleh audiens.
3. Dorong Audiens untuk Tetap Memperhatikan Konten
Visual storytelling yang baik harus bisa mencuri perhatian audiens dan membuat mereka ingin terus mengikuti konten Anda. Gunakan elemen seperti pertanyaan provokatif, visual dinamis, atau humor untuk membuat audiens terlibat lebih lama.
Ciptakan hook menarik di awal cerita yang dapat memicu rasa ingin tahu dan dorongan untuk terus menonton. Dengan cara ini, Anda akan meningkatkan kemungkinan audiens berinteraksi lebih lanjut dengan konten yang Anda buat.
4. Berikan Pengalaman Positif
Setiap interaksi audiens dengan narasi visual Anda harus memberikan pengalaman yang menyenangkan. Pastikan gambar dan video dikemas dengan tampilan yang baik.
Jika Anda membagikan visual di media sosial, pastikan mengikuti pedoman yang ditetapkan untuk menjaga kualitas dan keterbacaan. Pengalaman positif akan meningkatkan kemungkinan audiens untuk kembali dan berbagi konten Anda.
5. Masukkan Call to Action
Setiap narasi visual harus mencakup Call to Action (CTA) yang jelas dan menggugah. CTA ini harus melakukan tindakan tertentu (leads) seperti mengunjungi situs web, mengikuti akun media sosial, atau melakukan pembelian.
Tempatkan CTA di bagian yang strategis, seperti di akhir video atau pada jeda cerita. Jika visual storytelling berbentuk gambar yang ditempel, maka letakkan CTA pada spot di mana audiens akan notice.
6. Ciptakan Emosi
Source: Doc. StickEarn - Contoh visual storytelling yang membangkitkan emosi audiens.
Konten visual yang dapat memicu emosi akan lebih mudah menarik perhatian dan keterlibatan audiens. Pertimbangkan emosi apa yang ingin Anda sampaikan, seperti kebahagiaan, semangat, atau nostalgia.
Manfaatkan elemen visual seperti warna, pencahayaan, dan ekspresi karakter untuk mengekspresian emosi tersebut. Misalnya, penggunaan merah dan oranye yang memancarkan energi semangat.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, narasi visual yang digunakan Pepsodent mampu membangkitkan semangat audiens untuk mendukung Timnas Indonesia. Gambar pemain sepak bola dengan ekspresi penuh semangat, dominasi warna merah, dan kalimat "Berani Unjuk Gigi Dukung Timnas Indonesia" efektif membangkitkan gairah dan antusiasme audiens.
7. Gunakan Visual yang Relevan
Relevansi gambar dalam narasi visual sangat penting untuk menggambarkan pesan dengan efektif. Pilih gambar yang mencerminkan cerita dan emosi yang ingin Anda sampaikan.
Visual yang tepat dapat membantu memperkuat narasi dan memudahkan audiens untuk memahami konteks yang Anda buat. Ini juga akan membuat audiens merasa lebih terhubung dengan pesan yang disampaikan.
8. Buatlah Narasi yang Menarik
Narasi adalah jantung dari narasi visual yang efektif. Susun struktur narasi yang menarik, mulai dari intro, konflik, hingga resolusi.
Pastikan setiap elemen visual yang ditampilkan berkontribusi pada narasi dan membangun keterhubungan antara karakter dan audiens. Dengan narasi yang kuat, audiens akan lebih mudah terhubung dengan konten Anda.
9. Pilih Warna dan Kontras yang Tepat
Pemilihan warna dan kontras dapat memengaruhi suasana dan emosi dalam visual Anda. Gunakan color palette yang sesuai dengan pesan yang ingin Anda sampaikan.
Avoskin, merek skincare lokal Indonesia yang populer, menggunakan warna hijau yang menenangkan dalam iklan visual mereka yang ditempelkan di motor. Warna ini mencerminkan brand image yang mengedepankan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan di setiap produknya.
10. Uji Coba Konten
Setelah StickFriends menciptakan visual storytelling, lakukan uji coba untuk mengukur efektivitas konten Anda. Gunakan alat analitik untuk melacak keterlibatan audiens, seperti views, engagement, dan konversi.
Pelajari hasilnya untuk meningkatkan konten di masa mendatang dan jangan ragu untuk bereksperimen dengan ide-ide baru. Dengan cara ini, Anda dapat terus menyempurnakan narasi visual Anda untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Tips Membuat Visual Storytelling yang Efektif
Source: Doc. StickEarn - Tentukan font yang sesuai dengan pesan di dalam visual storytelling Anda.
Membuat narasi visual yang efektif memerlukan pendekatan yang terstruktur dan strategis. Ada pun tips praktis untuk membuatnya, antara lain:
1. Manfaatkan Tren yang Sedang Viral
Mengikuti tren yang sedang berkembang dapat membuat narasi visual lebih relevan dan menarik bagi audiens. Contohnya, tren challenges di media sosial sering dapat meningkatkan engagement.
Namun, pastikan tren yang diikuti tetap sesuai dengan nilai dan pesan merek Anda. Tren hanya akan efektif jika bisa dihubungkan dengan produk atau layanan yang ditawarkan, sehingga tetap terasa otentik dan tidak terkesan dipaksakan.
2. Gunakan User-Generated Content (UGC)
Konten yang dibuat oleh pengguna (UGC) dapat memperkuat visual storytelling Anda dengan menunjukkan pengalaman asli dari pelanggan. Misalnya, mengundang audiens untuk membagikan pengalaman mereka menggunakan produk melalui video atau foto yang bisa diintegrasikan ke dalam kampanye Anda.
UGC membantu menumbuhkan rasa kebersamaan dan keterlibatan audiens, serta meningkatkan kredibilitas merek Anda. Konten ini sering kali terasa lebih asli karena berasal dari audiens sendiri, bukan hanya dari brand.
3. Optimalkan Penggunaan Typography yang Menarik
Teks dalam visual tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap, tetapi juga bisa menjadi bagian utama dari cerita yang ingin Anda sampaikan. Pilih font yang sesuai dengan suasana dan pesan dari kampanye visual Anda.
Misalnya, menggunakan font gaya sans-serif tebal, memberikan kesan tegas dan maskulin. Huruf kapital juga dapat digunakan untuk memperkuat pesan yang disampaikan.
4. Kolaborasi dengan Influencer
Influencer marketing dapat meningkatkan jangkauan dan kredibilitas kampanye visual storytelling. Influencer Dengan memilih influencer yang benar-benar cocok dengan merek, Anda bisa membuat cerita yang lebih alami dan tidak terkesan hard selling.
5. Tambahkan Elemen Interaktif
Ajak audiens untuk berpartisipasi aktif dalam konten Anda, dapat membantu brand recognition. Contohya, buat kuis interaktif, polling atau fitur swipe up di Instagram yang mengajak mereka terlibat langsung dengan narasi yang disajikan.
Tingkatkan Eksposure Visual Storytelling dengan StickMot
Setelah menyusun visual storytelling yang kuat, tantangan selanjutnya adalah memastikan pesan Anda tersampaikan kepada audiens. Salah satu cara efektif memastikan hal itu ialah dengan memanfaatkan Motorbike Advertising dari StickEarn.
Dengan Motorbike Ads, pesan visual Anda tidak hanya diam di satu tempat, melainkan ditampilkan di berbagai rute strategis. Hal ini memberi kesempatan lebih besar bagi campaign StickFriends untuk dilihat oleh audiens potensial di berbagai lokasi.
Pasang iklan di motor juga memungkinkan brand untuk menciptakan pengalaman visual yang fresh dan berbeda. Iklan yang ditempelkan di motor akan menarik perhatian masyarakat yang mungkin sulit dijangkau oleh platform digital atau media statis.
Jadi, jika Anda ingin memperluas dampak dari kampanye visual storytelling Anda dan mencapai lebih banyak audiens target, Motorbike Advertising bisa menjadi solusi efektif yang layak dipertimbangkan. Klik banner di bawah ini untuk bekerjasama dengan StickEarn.