Strategi omnichannel marketing saat ini banyak digunakan oleh berbagai perusahaan. Tak hanya dalam bisnis B2C, bisnis B2B juga turut menggunakannya untuk mendorong performa pemasaran mereka.

Mckinsey memaparkan bahwa terjadi 1,7 kali lebih banyak transaksi saat perusahaan menerapkan strategi marketing mix omnichannel tersebut. Hal itu terjadi karena konsumen cenderung meninjau berbagai channel sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk.

Dengan menggunakan konsep omnichannel, Anda bisa mengoptimalkan kinerja sebuah channel pemasaran maupun periklanan. Sebab, omnichannel adalah upaya menggabungkan berbagai media pemasaran untuk mempromosikan dan menjual suatu produk kepada calon pelanggan.

Meskipun kini menjadi salah satu cara pemasaran terbaik, tetapi apakah Anda sudah tahu bagaimana cara kerja omnichannel marketing, StickFriends? Nah, jika belum, Anda bisa mempelajarinya melalui pembahasan kami di bawah ini.

Baca juga: DOOH Advertising dan Omnichannel Marketing

Cara Kerja Omnichannel Marketing

omnichannel marketing dalam perusahaan_stickearn.jpg

Source: Freepick - Apa yang dimaksud dengan omnichannel marketing.

Omnichannel marketing adalah strategi pemasaran yang melibatkan penggunaan berbagai saluran atau platform untuk berinteraksi dengan pelanggan. Interaksi ini tak hanya sebatas pada aktivitas pemasaran.

Kini, kegiatan promosi bisnis juga turut melibatkan strategi omnichannel dengan mengintegrasikan berbagai media periklanan, misalnya iklan luar ruang dan digital marketing.

1. Analisis Pelanggan

Langkah pertama dalam omnichannel marketing adalah memahami pelanggan Anda dengan baik. Analisis pelanggan memainkan peran penting dalam memahami perilaku, preferensi, dan kebutuhan mereka. Jika Anda paham mengenai pelanggan, maka Anda pun dapat menciptakan pengalaman yang relevan dan menyatu di berbagai saluran untuk mereka.

2. Identifikasi Saluran

Setelah menganalisis pelanggan, Anda dapat menentukan saluran atau platform yang relevan untuk mendekati pelanggan. Contoh platform omnichannel yang dapat digunakan untuk membangun pendekatan ini mencakup toko fisik, situs web, aplikasi seluler, media sosial, email, pesan teks, dan lain sebagainya.

Sementara dalam beriklan, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan Out-of-Home Advertising atau Digital Out-of-Home (DOOH) Advertising, dan online marketing sebagai saluran promosi bisnis.

Anda dapat membuat campaign promosi terpadu atau mengintegrasikan keduanya dalam layanan iklan Offline-to-Online (O2O) channel. Jadi, Anda membangun pendekatan terlebih dahulu melalui iklan luar ruangan, kemudian memasifkan promosi iklan dengan re-targeting di media sosial mereka.

Terkait O2O Advertising, Anda dapat menyimak lebih lanjut pada artikel berikut ini. Di sana, Anda dapat mempelajari case studies brand yang beriklan mengunakan model iklan O2O kami.

3. Integrasi Data

Mengintegrasikan data dari berbagai saluran pemasaran juga menjadi langkah penting untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang perilaku pelanggan. Penting untuk mengintegrasikan data dari berbagai saluran yang Anda gunakan.

Hal ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang pelanggan Anda dan memberikan pengalaman yang personal dan kontinuitas di seluruh saluran.

Misalnya, jika seorang pelanggan menambahkan produk ke keranjang belanja di situs web Anda, informasi ini harus tersedia ketika mereka mengakses aplikasi seluler Anda juga.

4. Konten Seragam

Pastikan pesan dan konten Anda seragam di semua saluran. Ini mencakup gaya visual, pesan promosi, dan bahasa yang digunakan.

Hal tersebut juga dapat menghasilkan konten yang menarik dan dilirik pelanggan. Dengan demikian, pelanggan akan merasa diperlakukan secara konsisten di setiap saluran yang mereka gunakan.

5. Pengalaman Pelanggan yang Tersinkronisasi

Tujuan utama omnichannel marketing adalah memberikan pengalaman yang mulus dan terkoordinasi di seluruh saluran. Misalnya, jika seorang pelanggan memulai pencarian produk di situs web Anda, mereka dapat melanjutkan pencarian produk di aplikasi tanpa kehilangan informasi sebelumnya.

Anda juga dapat melakukan personalisasi dari pengalaman pelanggan. Dengan memahami preferensi dan kebutuhan pelanggan, Anda dapat menggunakan data dan segmentasi untuk memberikan pengalaman yang personal dan relevan di semua saluran.

Menggunakan teknik seperti rekomendasi produk yang dipersonalisasi, pesan yang disesuaikan, dan promosi yang disesuaikan dapat membantu meningkatkan keterlibatan dan kepuasan pelanggan.

6. Komunikasi Terintegrasi

Penting untuk menjaga saluran komunikasi terbuka dan terintegrasi. Dalam hal ini, marketing communication menjadi hal yang penting.

Contoh dari komunikasi yang terintegrasi ialah jika seorang konsumen menghubungi layanan pelanggan melalui email, agen layanan pelanggan yang merespons seharusnya dapat melihat riwayat interaksi sebelumnya melalui saluran lain, seperti media sosial atau panggilan telepon sebelumnya.

7. Analisis Kinerja

Dalam menggunakan omnichannel marketing Anda juga perlu untuk memantau dan menganalisis kinerja dari strategi marketing pemasaran omnichannel Anda. Gunakan data untuk memahami bagaimana saluran-saluran yang berbeda berkontribusi terhadap tujuan bisnis dan identifikasi area di mana Anda dapat meningkatkan pengalaman pelanggan.

Baca juga: Strategi Marketing: 8 Contoh Pemasaran Produk yang Baik & Efektif

8. Pengoptimalan dan Penyesuaian

Berdasarkan hasil analisis dan pemantauan, Anda perlu lakukan pengoptimalan dan penyesuaian strategi omnichannel Anda. Perbarui komunikasi, penawaran, atau pengalaman pelanggan untuk mencapai hasil yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Dengan memastikan data terintegrasi, konten seragam, dan pengalaman pelanggan yang terkoordinasi, Anda dapat meningkatkan interaksi dan hubungan dengan pelanggan Anda.

Contoh Omnichannel Marketing di Indonesia

tahapan mengembangkan omnichannel marketing.jpg

Source: Freepik - Apa saja contoh penerapan Omnichannel di perusahaan?

Sampai di sini Anda pasti bertanya-tanya tentang mengapa omnichannel marketing penting? Strategi tersebut sangat penting karena memungkinkan bisnis untuk memberikan pengalaman yang konsisten dan personal kepada konsumen mereka melalui berbagai saluran yang digunakan pelanggan.

Selain itu, brand juga bisa mengetahui dan mengoptimasi channel mana saja yang perlu diutamakan dalam menjangkau konsumennya. Sebab, strategi tersebut mampu memberi tahu Anda media-media yang efektif untuk pemasaran maupun periklanan.

Ditambah lagi, 87% perusahaan telah menyadari bahwa pemasaran omnichannel bukan sekadar taktik, melainkan strategi utama yang harus diterapkan jika brand ingin berada di puncak industri.

Ada banyak brand yang telah menggunakan omnichannel di Indonesia sebagai sarana pemasarannya. Berikut ini adalah beberapa contoh omnichannel marketing yang dilakukan oleh perusahaan Tanah Air:

1. Tokopedia

Tokopedia merupakan salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia yang mengadopsi strategi omnichannel. Tokopedia memiliki aplikasi seluler, situs web, dan toko fisik Tokopedia Store yang terintegrasi. Pelanggan dapat membeli produk melalui aplikasi atau situs web, dan juga mengambil atau mengembalikan produk di toko fisik Tokopedia Store.

2. Shopee

Platform e-commerce lain yang populer di Indonesia, yaitu Shopee juga menerapkan strategi omnichannel. Shopee memiliki aplikasi seluler, situs web, dan Shopee Mall yang merupakan toko fisik online di beberapa pusat perbelanjaan.

Hal tersebut memungkinkan pelanggan membeli produk melalui aplikasi atau situs web, dan memilih untuk mengambil atau mengembalikan produk di Shopee Mall.

3. Telkomsel

Telkomsel, salah satu penyedia layanan telekomunikasi terkemuka di Indonesia, menggunakan omnichannel marketing untuk menyediakan pengalaman yang terintegrasi bagi pelanggan.

Telkomsel memiliki aplikasi MyTelkomsel, situs web, dan toko fisik GraPARI. Pelanggan dapat mengatur layanan, membeli paket data, atau melakukan pembayaran melalui aplikasi atau situs web, dan juga dapat mendapatkan dukungan langsung di GraPARI.

4. Unilever

Salah satu perusahaan perusahaan konsumen global, yaitu Unilever juga menerapkan strategi omnichannel marketing di Indonesia. Mereka hadir di berbagai saluran seperti toko ritel, e-commerce, dan juga memiliki situs web perusahaan yang menyediakan informasi tentang produk dan kampanye.

Pelanggan dapat membeli produk Unilever melalui berbagai saluran dan juga terhubung dengan merek melalui media sosial.

Contoh-contoh tersebut menggambarkan bagaimana perusahaan-perusahaan di Indonesia mengintegrasikan berbagai saluran pemasaran untuk memberikan pengalaman serba guna dan terpadu bagi pelanggan mereka.

Dengan menggunakan berbagai saluran ini, perusahaan menciptakan keterlibatan pelanggan yang lebih baik dan memberikan akses yang lebih mudah ke produk dan layanan mereka.

Jadikan Omnichannel sebagai Strategi Marketing Pilihan Anda

Melalui penjelasan ini, Anda dapat mengetahui langkah-langkah bagaimana omnichannel marketing bekerja. Sekilas, omnichannel marketing mirip dengan multichannel marketing.

Namun, keduanya mempunyai berbeda. Marketing omnichannel berfokus pada integrasi di seluruh saluran, sedangkan multichannel marketing lebih menekankan pada kehadiran brand di beberapa saluran pemasaran tanpa koordinasi yang erat di antara saluran tersebut.

Karena Anda sudah mengetahui tentang omnichannel, apakah Anda tertarik untuk menerapkan strategi ini di perusahaan melalui iklan? Jika iya, Anda bisa bekerjasama dengan StickEarn untuk membuat iklan OOH dan Digital yang lebih terpadu mengganakan Offline-to-Online (O2O Advertising) kami.

Klik banner di bawah untuk segera langsung beriklan atau pelajari lebih lanjut produk-produk kami.

CTA Banner Blog - 01.png