Dalam kegiatan branding produk, mempersonalisasikan iklan sesuai preferensi target audiens dapat membantu brand mencapai tujuan pemasaran. Meskipun membantu, tetapi tidak sedikit brand yang masih kesulitan menjangkau audiens secara relevan di tengah persaingan yang semakin kompetitif.

Tidak perlu khawatir karena ada banyak strategi pemasaran yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut, misalnya dengan pemasaran O2O (Offline-to-Online). Melalui iklan O2O, brand dapat memadukan iklan luar ruang dengan media digital guna menciptakan pengalaman yang lebih personal.

Salah satu contoh yang menarik adalah kampanye Korean Tourism Organization (KTO) yang memanfaatkan layanan O2O dari StickEarn. Mereka menampilkan iklan di MobileLED, kemudian iklan ditargetkan kembali di media sosial, sehingga dapat mendorong audiens untuk membeli produk.

Hal ini menunjukkan bahwa teknik personalisasi iklan yang tepat dapat meningkatkan brand exposure dan konversi. Untuk menggali lebih dalam mengenai contoh personalisasi iklan dan manfaatnya, simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: Inilah Teknik Pemasaran Produk yang Paling Efektif untuk Bisnis

1. Personalisasi Berdasarkan Lokasi

iklan personalisasi di ooh.jpg

Source: Doc. StickEarn - Iklan produk dapat dipersonalisasi berdasarkan lokasi yang ramai dilalui target audiens.

Menyesuaikan iklan dengan lokasi audiens dapat membuat kampanye lebih relevan. Misalnya, KTO mempromosikan destinasi wisata Korea di area dengan lalu lintas pejalan kaki dan pengendara yang tinggi.

Mereka menggunakan layanan O2O dari StickEarn untuk menampilkan iklan di tempat-tempat strategis. Setelah melihat iklan di jalan, audiens akan terpapar iklan serupa saat membuka media sosial di ponsel mereka.

Dengan strategi marketing mix O2O ini, KTO berhasil menggabungkan iklan luar ruang dengan pesan yang diperkuat melalui perangkat seluler di lokasi yang sama. Pendekatan ini tidak hanya memperluas jangkauan, tetapi juga mendorong audiens untuk segera bertindak.

2. Personalisasi Berdasarkan Riwayat Pembelian

Menargetkan konsumen berdasarkan riwayat pembelian mereka adalah cara efektif untuk menjaga hubungan dan meningkatkan penjualan. Contohnya, pelanggan yang pernah membeli pakaian olahraga mungkin akan tertarik dengan koleksi baru yang ditawarkan melalui iklan yang relevan.

Brand bisa menjalankan kampanye personalisasi tanpa menunggu konsumen berbelanja lagi. Penawaran eksklusif ini tidak hanya memberikan rasa istimewa, tetapi juga membuat konsumen merasa diperhatikan.

Pengalaman seperti ini dapat meningkatkan kemungkinan konsumen untuk kembali berbelanja. Selain itu, hal ini berperan dalam meningkatkan leads dan konversi.

3. Personalisasi Berdasarkan Perilaku Pengguna

Dari datacustomer insight yang kita punya, seperti laman yang sering dikunjungi atau produk yang kerap dilihat, dapat menjadi panduan untuk menciptakan iklan yang sangat relevan. Contohnya, jika seseorang mencari sepatu terbaru, iklan tersebut akan lebih tepat sasaran dibandingkan dengan menampilkan produk acak.

Iklan berbasis perilaku ini bisa disempurnakan dengan retargeting, yang memanfaatkan data tersebut untuk mendorong tindakan lebih lanjut. Melalui O2O marketing, Anda dapat memastikan bahwa iklan yang ditampilkan sesuai dengan preferensi audiens.

4. Personalisasi Berdasarkan Demografi

iklan prakerja yang personal.JPG

Source: Doc. StickEarn - Menciptakan iklan berdasarkan demografi audiens dapat membantu kampanye brand lebih efektif.

Menggunakan data demografis seperti usia, jenis kelamin, dan pendapatan dapat meningkatkan efektivitas pesan iklan. Misalnya, saat suatu bisnis produk kecantikan akan membuat iklan, mereka akan menargetkan wanita berusia 20 hingga 30 tahun yang tertarik pada perawatan kulit.

Strategi ini juga relevan dengan program Prakerja. Mereka secara cerdas menargetkan audiens berusia 18 hingga 35 tahun yang sedang aktif mencari pekerjaan dan meningkatkan keterampilan.

Dengan menerapkan teknik pemasaran O2O, Prakerja dapat menjangkau audiens dengan lebih tepat. Mereka menyesuaikan iklan sesuai dengan preferensi demografis audiens, sehingga berhasil menarik perhatian audiens untuk memahami program yang ditawarkan.

5. Personalisasi Berdasarkan Preferensi Produk

Memahami preferensi produk audiens bisa membantu Anda mempersonalisasi iklan dengan lebih efektif. Ketika seseorang cenderung membeli peralatan elektronik, mereka akan lebih responsif terhadap iklan yang menawarkan produk serupa.

Dengan menganalisis data perilaku konsumen, brand dapat menciptakan iklan yang relevan dan tepat sasaran. Misalnya, jika seorang konsumen sering mencari smartphone terbaru, mereka akan lebih tertarik pada iklan yang menawarkan diskon khusus.

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan peluang konversi, tetapi juga menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih memuaskan. Dengan menghubungkan produk dengan preferensi individu, merek dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Baca Juga: Cara Membuat Iklan yang Menarik & Kreatif di Bus Advertising

6. Personalisasi Berdasarkan Waktu

Waktu dapat menjadi faktor penentu dalam melaksanakan personalisasi iklan yang tepat. Untuk bisnis makanan siap saji, menampilkan iklan di jam makan siang akan membuat tawaran Anda lebih relevan bagi audiens.

Dengan begitu, brand bisa menciptakan urgensi melalui penawaran promosi yang berlaku selama waktu tertentu. Dengan menargetkan waktu yang tepat, pesan iklan menjadi lebih kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan audiens saat itu.

7. Personalisasi Berdasarkan Perangkat yang Digunakan

Iklan yang muncul di ponsel audiens harus ringkas dan mudah dipahami, Sebaliknya, iklan di perangkat desktop dapat lebih kompleks dengan informasi yang lebih banyak disajikan.

Format iklan perlu disesuaikan dengan perangkat audiens agar mereka tetap tertarik dan mau terlibat. Pendekatan ini juga akan membantu merek Anda diingat oleh audiens di mana pun mereka berada.

8. Personalisasi Berdasarkan Psikografis

cara buat iklan yang sesuai pasar.jpg

Source: Freepik - Dengan pendekatan psikografis, brand dapat menciptakan pesan iklan yang lebih personal.

Menciptakan kampanye yang lebih relevan memerlukan pemahaman terhadap psikografis audiens, gaya hidup dan nilai-nilai mereka, Contohnya, produk ramah lingkungan akan lebih efektif jika dipasarkan kepada audiens yang peduli dengan keberlanjutan.

Melalui pendekatan psikografis, brand dapat menciptakan pesan yang lebih personal dan emosional. Audiens merasa bahwa mereka tidak hanya menjual produk, tetapi juga berbagi nilai-nilai yang mereka junjung.

9. Personalisasi Berdasarkan Interaksi Sebelumnya

Konsumen yang pernah menambahkan produk ke keranjang belanja, tetapi belum menyelesaikan pembelian, dapat ditargetkan kembali dengan iklan pengingat. Melalui data interaksi, brand dapat mempersonalisasi pesan yang tidak hanya mendorong pembelian, tetapi juga menawarkan insentif tambahan.

Hal ini menciptakan pengalaman yang lebih personal dan mendorong konsumen untuk segera mengambil tindakan yang tertunda. Penawaran seperti diskon eksklusif dapat menjadi daya tarik tambahan.

Baca Juga: Apa Itu Customer Journey? Definisi, Tahapan, & Manfaat untuk Perusahaan

10. Personalisasi Berdasarkan Data Sosial

Data sosial audiens, seperti interaksi di media sosial dan konten yang mereka ikuti, bisa menjadi sumber yang kaya untuk personalisasi iklan. Brand yang menjual produk kecantikan, misalnya, dapat menargetkan audiens yang sering membagikan atau mengikuti konten kecantikan dengan iklan yang relevan.

Data sosial ini dapat Anda integrasikan dengan iklan luar ruang. untuk menciptakan kampanye yang lebih holistik. Dengan menggunakan O2O marketing, iklan luar ruang dapat diperkuat dengan konten digital di media sosial.

Iklan yang dilihat audiens di outdoor dapat diperkuat dengan konten digital di platform sosial mereka. Ini menjadikan kampanye lebih terarah dan efektif dalam menjangkau audiens yang aktif.

Baca Juga: Panduan Memahami Market Segmentation untuk Keperluan Bisnis

Manfaat Personalisasi Iklan

Personalisasi iklan menawarkan sejumlah manfaat signifikan bagi bisnis, termasuk peningkatan relevansi dan keterlibatan yang lebih tinggi. Dengan menyampaikan pesan yang disesuaikan dengan kebutuhan audiens, perusahaan dapat menciptakan iklan yang lebih menarik dan efektif.

Salah satu manfaat utama dari contoh personalisasi iklan yang telah dibahas di atas adalah meningkatkan pengalaman pelanggan. Iklan yang relevan cenderung menarik perhatian lebih banyak konsumen dan mengurangi kebisingan informasi.

Selain itu, personalisasi membantu meningkatkan ROI atau Return on Investment dari kampanye pemasaran. Dengan mengarahkan iklan kepada audiens yang tepat dan pada waktu yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan pengeluaran iklan dan memaksimalkan hasil.

Dengan demikian, adopsi strategi personalisasi yang efektif tidak hanya meningkatkan efektivitas iklan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

Personalisasi Iklan Anda dengan O2O

Setelah melihat berbagai contoh personalisasi iklan di atas, kini saatnya untuk memanfaatkan layanan O2O dari StickEarn. Dengan O2O, Anda dapat memaksimalkan retargeting iklan yang lebih efektif.

O2O StickEarn memungkinkan Anda menyasar audiens secara lebih spesifik melalui remarketing ads, sehingga jangkauan iklan Anda dapat diperluas. Hal itu karena iklan Anda akan tampil di dua kanal sekaligus, yakni offline dan online.

Tertarik menggunakan layanan ini? Klik banner di bawah ini atau pelajari lebih lanjut produk iklan OOH StickEarn.

CTA Banner Blog - 02.png