Sebagai pebisnis, Anda pasti sering mengalami kesulitan dalam meningkatkan jumlah transaksi di perusahaan. Meskipun angka kunjungan dan durasi audiens di website atau aplikasi tinggi, tetapi 97% user terkadang hanya datang ke platform Anda saja tanpa membeli apapun.
Hal itu tentu menjengkelkan karena brand tak dapat mengoptimalisasikan performa bisnisnya. Namun, Anda tak perlu khawatir karena Anda dapat menargetkan kembali user-user tersebut melalui remarketing.
Remarketing adalah strategi pemasaran produk yang memanfaatkan iklan digital dalam menjangkau audiens yang hanya sekadar mengunjungi website atau aplikasi perusahaan. Dengan menjalankan strategi ini, Anda bisa membuat materi promosi yang lebih relevan dibandingkan sebelumnya.
Tak hanya itu, ada banyak keuntungan Google Ads remarketing lainnya yang bisa Anda dapatkan. Untuk mengetahui keuntungan-keuntungan itu, Anda wajib menyimak pembahasan StickEarn di bawah mengenai remarketing sampai habis.
Apa yang Dimaksud dengan Remarketing?
Source: Shutterstock - Memahami remarketing sebagai strategi pemasaran.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai manfaat dan cara menerapkan strategi tersebut, Anda perlu mengetahui lebih dalam tentang apa itu remarketing. Sebab, pemahaman ini merupakan hal dasar yang harus Anda ketahui agar Anda lebih mudah menerapkan pemasaran ulang atau remarketing di perusahaan.
Pengertian remarketing mungkin belum diketahui oleh semua pebisnis. Perusahaan model bisnis B2B pun bisa saja belum mengetahuinya juga.
Namun, secara konsep, Anda pasti sudah pernah mendengar praktik strategi pemasaran ini, StickFriends. Search Engine Journal menyebutkan bahwa remarketing adalah taktik pemasaran berbayar yang memungkinkan Anda menayangkan iklan hanya kepada audiens yang pernah berinteraksi dengan platform digital Anda.
Interaksi yang dilakukan juga beragam. Misalnya, ketika audiens mengunjungi situs perusahaan, kemudian mereka melihat-lihat produk. Lalu, Anda juga bisa menargetkan content marketing berupa iklan remarketing kepada audiens yang langsung mencari promosi produk Anda.
Contoh remarketing-nya adalah begini, jika ada audiens A yang datang ke website Anda, mereka mengunjungi homepage dan pindah ke halaman produk tanpa melakukan pembelian, maka Anda dapat membuat iklan yang personal sesuai dengan apa yang audiens A lihat. Iklan tersebut bisa Anda tampilkan di search engine atau di platform lain.
Tujuan dari remarketing adalah untuk mendorong audiens, yang mungkin saja mengalami kendala saat bertransaksi di website Anda. Selain itu, udiens juga membutuhkan waktu hingga akhirnya mereka yakin membeli suatu produk.
Jenis-jenis Remarketing dalam Periklanan
Secara umum, remarketing terbagi menjadi beberapa jenis. Dari jenis-jenisnya, Anda dapat melihat poin penting yang menjadi tolok ukur mengapa brand harus menjalankan strategi pemasaran untuk B2B atau B2C tersebut.
- Harga pengunjung halaman: jenis remarketing ini melihat siapa saja audiens yang datang di page harga, tetapi tidak membeli apapun.
- Halaman pengunjung khusus industri: Anda mungkin mempunyai halaman khusus untuk menargetkan audiens dari suatu industri tertentu. Nah, jenis ini dapat Anda manfaatkan untuk remarketing.
- Cross-channel Remarketing: Jenis remarketing cross-channel melihat keterlibatan audiens di kanal tertentu, misalnya sosial media atau email marketing, yang mendatangkan kunjung ke website. Lalu, Anda dapat melakukan pemasaran ulang.
- Cart Abandoners: Selanjutnya ialah jenis pemasaran ulang yang mengacu pada keranjang belanja konsumen, yaitu konsumen yang belum menyelesaikan transaksinya.
- Video viewers remarketing: Jenis video remarketing ini menyasar audiens yang melihat video Anda melalui YouTube, Meta, dan LinkedIn, kemudian brand jangkau kembali dengan iklan remarketing.
Apa Manfaat Remarketing bagi Perusahaan?
Source: Freepik - Kelebihan pemasaran ulang (remarketing) yang dapat perusahaan rasakan.
Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya bahwa remarketing memberikan berbagai keuntungan untuk perusahaan. Salah satu keuntungannya itu ialah mengonversikan konsumen menjadi pelanggan.
Karena begitu bermanfaat untuk bisnis, menjalankan remarketing sangatlah penting. Strategi ini juga bahkan menjadi tren pemasaran yang efektif untuk dilakukan.
Berikut sejumlah manfaat menjalankan remarketing untuk perusahaan, di antaranya ialah:
-
Meningkatkan Kesadaran Merek: Dengan kembali menampilkan iklan kepada audiens yang sebelumnya telah menunjukkan minat terhadap brand atau produk, remarketing membantu membangun kesadaran merek yang lebih kuat. Riset mengungkapkan fakta bahwa tampilan iklan berulang kali dan bahkan relevan meningkatkan 2-3x lipat CTR.
-
Meningkatkan Konversi: Remarketing meningkatkan peluang konversi karena menargetkan pengguna yang sebelumnya menunjukkan ketertarikan, yang berarti mereka lebih mungkin untuk merespons dan melakukan tindakan yang diinginkan. Contohnya ialah membeli produk atau menggunakan layanan.
-
Efektivitas Biaya: Remarketing cenderung lebih efisien dilakukan karena menargetkan audiens yang terfokus dan sudah memiliki minat sebelumnya dengan perusahaan ataupun produk Anda. Dengan demikian, anggaran pemasaran dapat dimanfaatkan dengan lebih efektif.
Cara Kerja Remarketing
Remarketing sering dianggap sama dengan retargeting. Menurut Neil Patel retargeting merupakan bagian remarketing, tetapi ada beberapa bagian yang membuat keduanya tidak sama.
Jika dilihat dari cara kerjanya, kedua strategi pemasaran online ini jelas berbeda. Perbedaan dasarnya terletak pada cara penyasaran audiens.
Remarketing menyasar audiens yang belum bertransaksi, sedangkan retargeting menargetkan konsumen lama untuk membuat mereka bertransaksi kembali.
Terkait cara kerja remarketing dapat Anda simak melalui rangkuman tahapan kerja remarketing yang kami kutip dari Shofipy di bawah ini.
- Marketers menambahkan tags atau pixel di Google untuk remarketing.
- Audiens mengunjungi website atau meninggalkan produk di keranjang belanja tanpa membelinya.
- Saat audiens mengunjungi website, mereka meninggalkan cookie yang bisa dilacak oleh tools analytics.
- Marketers menyeleksi data audiens yang tidak jadi membeli, kemudian membuat remarketing.
- Audiens melihat iklan pemasaran ulang Anda di situs lain, di media sosial, atau di email.
- Audiens pun kemudian mengklik iklan dan kembali ke situs web Anda.
- Pembeli mengambil tindakan yang Anda ingin mereka lakukan, yaitu bertransaksi.
Bonus: Data Penelitian tentang Remarketing
Source: Unsplash - Menjalankan remarketing advertising sangatlah menguntungkan.
Lebih lanjut, ada beberapa data penelitian terkait penerapan dan impact dari strategi pemasaran remarketing. Apa sajakah datanya? Mari simak di bawah.
a. Menurut laporan Google, kampanye remarketing di Google Display Network memiliki tingkat konversi yang 51% lebih tinggi dibandingkan dengan kampanye yang tidak menggunakan remarketing.
b. Penelitian dari WordStream, strategi penargetan ulang ini mampu menaikkan angka klik sebesar 2,8-3 kali lebih tinggi daripada tingkat klik iklan biasa.
c. Menurut Adobe, 41% konsumen merasa lebih dihargai saat melihat iklan yang ditargetkan sesuai dengan preferensi mereka.
Jalankan Remarketing untuk Bisnis Anda!
Bagaimana, strategi yang kami bahas di atas menguntungkan untuk diterapkan, bukan? Remarketing adalah teknik pemasaran produk yang begitu powerfull karena bisa membantu Anda mencapai tujuan pemasaran produk dengan baik.
Jika Anda tertarik menjalankannya, Anda harus mengimplementasikan remarketing dengan memasang penanda intruksi di website atau aplikasi melalui Google Tags. Lalu, membuatlah iklan pemasaran ulang kepada audiens.
Namun, sebenarnya cara pemasaran ulang juga dapat Anda lakukan melalui iklan luar ruang, StickFriends. Seiring berkembangnya outdoor advertising, pemasar dapat membuat remarketing menggunakan Offline-to-Online DOOH ke digital, yakni pada akun media sosial audiens.
O2O Advertising mampu memberikan feedback yang luar biasa untuk bisnis. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang menggunakannya. Apabila Anda tertarik, silakan klik banner di bawah atau pelajari beragam media offline StickEarn terlebih dahulu.