Memasarkan produk yang sesuai dengan keinginan pengguna bukanlah pekerjaan yang sulit. Di era kemajuan pemasaran seperti sekarang, Anda dapat membuat strategi marketing yang relevan dengan keinginan pengguna melalui behavioral targeting.

Behavioral targeting adalah teknik pemasaran digital yang akan membantu Anda untuk lebih mempersonalisasikan iklan dan penawaran kepada para calon konsumen. Dengan membuat iklan yang sesuai preferensi mereka, Anda bisa meningkatkan penjualan.

87% konsumen mengatakan bahwa penting untuk membeli produk yang sesuai atau paling tidak menggambarkan dirinya. Mereka akan lebih tergugah jika brand membuat marketing campaign yang tepat, yaitu yang relevan dengan apa yang mereka cari.

Maka dari itu, sebagian channel pemasaran produk pun dimanfaatkan pemasar untuk menjalankan behavioral targeting dalam rangka menambah dan me-retention konsumen. Lalu, apa yang dimaksud dengan behavioural dalam marketing?

Baca juga: Mengenal Customer Retention untuk Meningkatkan Performa Bisnis

Apa Itu Behavioral Targeting?

behavioral targeting consumen.jpg

Source: Shutterstock - Memahami behavioral targeting.

Behavioral targeting adalah metode pemasaran yang menggunakan data perilaku pengguna internet untuk menyajikan iklan yang sesuai dengan minat dan preferensi konsumen. Data perilaku ini mencakup jejak pencarian, aktivitas di situs web, interaksi media sosial, hingga riwayat pembelian.

Dikutip dari MailChimp, marketers saat ini tidak hanya membuat materi iklan yang sangat personal, mereka juga mulai mempertimbangkan kesesuaian konten dengan menawarkan produk.

Sebab, relevansi adalah kunci pemasaran yang sukses saat ini. Membuat content marketing yang menarik kini lebih melihat bagaimana cara audiens berinteraksi dengan bisnis. Tidak hanya berfokus pada demografi (Demografic targeting) dan minat (audiens interest) saja.

Agar Anda lebih memahami strategi ini, Anda bisa melihatnya melalui contoh behavioral targeting konten promosi di media sosial, aplikasi, ataupun Google. Ketika user mencari "kemeja putih pria" di kolom pencarian tanpa bertransaksi, audiens akan melihat banner iklan digital atau materi promosi yang sama dengan apa yang mereka cari.

Hal itu dilakukan untuk mengingatkan audiens mengenai produk yang mereka telusuri, sehingga mereka bisa langsung bertransaksi. Lalu, untuk memberikan rekomendasi mengenai produk yang mereka cari di platform tersebut.

Keunggulan Behavioral Targeting

Jika dilihat dari kacamata pemasaran, behavioral targeting sekilas menguntungkan perusahaan. Karena, dengan menyajikan konten-konten terkait hasil pencarian audiens, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan.

Namun, sebenarnya jenis promosi yang satu ini tidak hanya bermanfaatkan bagi bisnis saja, StickFriends. Strategi ini juga berguna untuk konsumen. Berikut ialah manfaat behavioral targeting yang bisa dirasakan oleh calon konsumen:

  • Konsumen memiliki pengalaman yang lebih menyenangkan terhadap iklan yang muncul. Hal itu karena konsumen melihat iklan atau konten yang sesuai dengan prefensinya.

  • Memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk yang sesuai kebutuhan. Ketika Anda mencari sesuatu di Google atau aplikasi, Anda akan mendapatkan rekomendasi produk lainnya yang terkait penelusuran Anda. Hal itu sangat membantu ketika Anda kebingungan dalam membeli produk yang tepat.

  • Membantu konsumen untuk segera membeli produk yang masih ada di keranjang belanjaan. Sebab, tidak bisa dimungkiri konsumen terkadang lupa men-check out produk.

Baca juga: Cara Memahami Pelanggan dengan Marketing Funnel

Lalu, apa saja manfaat behavioral targeting untuk marketers? Berikut ini adalah keuntungan strategi pemasaran tersebut untu perusahaan.

  • Tepat sasaran: Dengan memanfaatkan data perilaku, iklan dapat disampaikan kepada audiens yang tepat pada waktu yang tepat. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan konversi dan meminimalisasikan pemborosan iklan pada kelompok yang tidak relevan.

  • Personalisasi: Behavioral targeting memungkinkan personalisasi iklan secara lebih mendalam. Pesan yang disesuaikan dengan minat dan preferensi konsumen memiliki daya tarik lebih besar dan konsumen cenderung lebih meresponsnya.

  • Meningkatkan keterlibatan: Iklan yang relevan cenderung menarik perhatian konsumen lebih baik daripada iklan generik. Dengan meningkatnya keterlibatan, peluang interaksi dan konversi pun meningkat.

  • Mengurangi kesalahan: Pengguna internet seringkali mengabaikan iklan yang tidak relevan. Dengan behavioral targeting, iklan dapat di-adjust dengan baik dan sesuai preferensi audiens, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan audiens.

  • Optimasi pengeluaran: Ketika Anda membuat poster iklan hanya kepada audiens potensial, pengeluaran pemasaran untuk iklan perusahaan menjadi lebih efisien dan menguntungkan.

Jenis Behavioral Targeting

tujuan behavioral targeting untuk menargetkan pengguna melalui iklan.jpg

Source: Shutterstock - Berbagai macam behavioral targeting untuk pemasaran.

Berdasarkan jenis, behavioral targeting dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya ialah sebagai berikut.

1. Onsite behavioral targeting

Jenis yang pertama bernama onsite behavioral targeting yang mengamati dan mengambil data dari perilaku user di onsite atau situs yang sama dan halaman berbeda.

Data yang diamati dari sisi onsite behavioral targeting berupa perilaku, aktivitas, dan atribusi pengguna yang relevan dengan produk brand.

Contohnya begini, bisnis Anda ialah e-commerce yang menjual pakaian perempuan. Audiens A berkunjung ke situs Anda, kemudian mencari "sepatu jalan-jalan perempuan". Setelah menelusuri lebih dalam, ia memutuskan untuk pindah ke halaman lain dan mencari "kemeja batik dress".

Setelah itu, audiens A akan mendapatkan iklan yang relevan berdasarkan riwayat pencariannya. Pengiklan akan menayangkan sejumlah produk terkait pakian perempuan dari beberapa produk yang ada di perusahaannya kepada audiens.

2. Network behavioral targeting

Jika jenis di atas mengamati dan mengelola data dari situs atau platform perusahaan secara langsung, network behavioral targeting menargetkan iklan berdasarkan cookies, alamat IP, minat, dan aktivitas konsumen yang dikumpulkan dari berbagai situs.

Data itu akan diolah menjadi buyer persona, yang mengacu pada usia dan probabiltas user untuk membeli produk sebelum iklan ditayangkan. Dengan begitu, iklan akan lebih personalize.

Contoh behavioral targeting dari jenis ini ialah akan berupa retargeted targeting advertising, StickFriends. Audiens B mencari sabun cuci muka halal dan menelusuri produk sabun untuk perempuan saja.

Keesokan harinya, audiens B akan melihat iklan berupa produk facial wash khusus perempuan di beranda penelusurannya. Hal itu karena algoritma platform pencarian mengidentifikasi kalau audiens tersebut adalah wanita berusia 25-30-an ke atas.

Bagaimana Cara Kerja Behavioral Targeting?

Penargetan iklan berdasarkan perilaku audiens di platform digital memudahkan Anda dalam membuat iklan yang lebih personal. Dengan begitu, Anda pun akan terhubung dengan target market perusahaan yang sebenarnya.

Untuk bisa bertemu dengan konsumen yang tepat, diperlukan beberapa tahapan behavioral targeting dalam strategi marketing. Adapun langkah-langkahnya pertama kali dimulai melalui:

  • Data collecting: Anda harus mengumpulkan data dari customer journey website perusahaan untuk menghasilkan data onsite. Lalu, jangan lupa untuk bekerjasama dengan pihak ketiga atau gunakan data dari tools analysis untuk mengetahui behaviour pengguna.

  • Segmentasi konsumen: Lalu, lakukan data filtering untuk membuat segmentasi konsumen yang sesuai dengan data yang Anda dapatkan.

  • Buat campaign iklan: Setelah itu, siapkanlah campaign advertising Anda.

  • Luncurkan iklan sekarang juga.

Terapkan Behavioral Targeting dengan Bijak!

data keamanan pengguna saat menjalankan behavioral targeting.jpg

Source: Unsplash - Membuat iklan yang lebih personal dengan behavioral targeting.

Meskipun behavioral targeting memiliki banyak keunggulan, penerapannya harus dilakukan dengan bijaksana untuk menghormati privasi dan etika konsumen. Sebab, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan jika ingin menerapkannya:

  • Transparansi: Pastikan untuk memberikan informasi yang jelas tentang penggunaan data perilaku dan memberi pengguna pilihan untuk menolak pelacakan jika mereka menginginkannya.

  • Perlindungan data: Selalu prioritaskan keamanan dan perlindungan data konsumen. Pastikan perusahaan Anda patuh terhadap peraturan dan undang-undang yang berlaku.

  • Frekuensi iklan: Hindari mengganggu pengalaman pengguna dengan menampilkan iklan secara berlebihan. Karena, jika Anda terlalu masif beriklan, konsumen akan merasa terganggu dan melaporkan ketidaknyamannya.

  • Analisis hasil: Lakukan analisis iklan behavioral targeting terhadap kampanye Anda untuk mengukur dan mendapatkan insights.

Buat Strategi Behavioral Targeting untuk Iklan Anda!

Menjalankan behavioral targeting adalah langkah yang tepat untuk Anda dalam mendekati konsumen. Melalui strategi ini, tidak hanya transaksi saja yang bisa Anda tingkatkan, tetapi interaksi dan keterlibatan pengguna juga.

Sebab, kegiatan online behavioral targeting mampu menghasilkan interaksi dan keterlibatan audiens yang jauh lebih baik. Audiens akan menelusuri platform perusahaan dengan lebih dalam lagi. Hanya saja, behavioral targeting biasa diterapkan dalam campaign digital marketing.

Namun, jika Anda ingin membuat iklan yang lebih personal secara offline , Anda bisa bekerjasama dengan StickEarn. Perusahaan kami mempunyai dashboard khusus yang bisa Anda manfaatkan untuk memantau dan memberikan informasi mengenai lokasi paling efektif untuk memasang billboard, demografi pengguna, dan intensitas kepadatan jalan.

Bagaimana, tertarik? Silakan pasang iklan outdoor advertising Anda, seperti OOH dan DOOH, dengan klik banner di bawah atau pelajari lebih lanjut produk-produk StickEarn terlebih dahulu.

CTA Banner Blog - 01.png