Dalam kegiatan marketing, setiap perusahaan atau brand tentu mempunyai cara mempromosikan yang berbeda-beda. Ada yang fokus pada pemasaran offline, online saja ,dan ada juga yang menggabungkan keduanya.

Walaupun sering digunakan, tetapi tahukah Anda perbedaan pemasaran offline dan online tersebut dalam bidang marketing? Perbedaan kedua strategi pemasaran ini terletak pada media dan target pasarnya.

Selain itu, ada sejumlah perbedaan lainnya yang membuat jenis pemasaran yang efektif untuk bisnis tersebut jelas tak sama atau benar-benar berbeda. Apa sajakah? Silakan simak pembahasan kami mengenai apa saja perbedaan pemasaran offline dan online artikel ini.

Baca juga: Apa Itu Marketing? Ini Contoh Strategi & Aktivitas Pemasaran Produk

Apa Itu Pemasaran Offline dan Online?

pemasaran offline vs online.jpg

Source: Freepik - Definisi pemasaran offline dan online .

Sebelum mengetahui perbedaan marketing offline dan online, StickFriends wajib mengetahui apa yang dimaksud pemasaran offline dan online terlebih dahulu. Dengan mengetahuinya, Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.

Pemasaran offline adalah upaya pemasaran yang dilakukan di luar media digital dan internet. Upaya tersebut diwujudkan dalam berbagai kegiatan pemasaran luar ruang, seperti pemasangan iklan di media cetak, spanduk, brosur, penjualan langsung dengan stand bazaar, maupun menjadi partisipan dalam suatu acara.

Sementara itu, pemasaran online atau yang awam dikenal dengan digital marketing adalah upaya pemasaran yang dilakukan melalui internet atau media digital. Apa yang dimaksud dengan pemasaran online juga berhubungan dengan berbagai kegiatan marketing, seperti pembuatan dan pengoptimalan web, penggunaan media sosial, iklan online, dan email marketing.

Kedua jenis pemasaran ini tentu memiliki keunggulannya masing-masing. Bahkan, seringkali dipadukan guna mencapai keberhasilan yang maksimal.

Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan strategi marketing mix, yaitu aktivitas penayangan iklan di dua platform sekaligus. Jadi, ketika Anda beriklan di media offline, audiens yang melihat promosi Anda di jalan juga akan terpapar iklan Anda di Instagram atau Facebook mereka.

Perbedaan Pemasaran Offline dan Online

marketing offline dan online.jpg

Source: Freepik - Pemasaran secara offline maupun online sangatlah berbeda.

Dari definisi di atas, Anda pasti sudah dapat menangkap gambaran perbedaannya secara garis besar, bukan? Lebih lanjut mengenai apa saja perbedaan channel pemasaran itu bisa Anda ketahui melalui ulasan di bawah ini.

1. Media yang Digunakan

Media yang digunakan dalam pemasaran offline dan online merupakan perbedaan paling mendasar yang bisa Anda identifikasi.

Seperti yang telah disebutkan di atas, pemasaran offline menggunakan media non-digital untuk memasarkan produk yang dipromosikan, seperti media cetak, radio, televisi, dan tatap muka dengan konsumen.

Sementara, pemasaran online menggunakan iklan digital, di antaranya ialah internet, media sosial, email, dan situs web untuk memasarkan suatu produk.

2. Waktu dan Tempat

Tak hanya itu saja, perbedaan keduanya juga terletak pada faktor waktu dan tempat dari aktivitas pemasaran yang Anda lakukan, StickFriends.

Pemasaran offline memerlukan waktu dan tempat yang terbatas, seperti saat menonton televisi, membaca koran, atau menghadiri acara tertentu. Namun, pemasaran online dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, asalkan ada akses internet.

3. Target Pasar dan Anggaran

Target pasar dari marketing offline dan online juga berbeda. Baik dari segi umur, demografi, hingga kebiasaan dari target pasar yang telah disegmentasikan. Selain itu, dari segi interaksi dengan pelanggan juga cukup berbeda.

Lalu, dari segi biaya, baik pemasaran offline maupun online sama-sama membutuhkan budget marketing yang tak sedikit. Namun, marketing offline membutuhkan anggaran dana yang relatif besar, tetapi impactfull dan juga dapat diukur dengan baik oleh marketers.

Meski begitu, iklan luar ruangan makin eksis hingga kini. Sudah banyak brand besar yang lebih menganggarkan budget iklannya untuk mempromosikan produk mereka di media tersebut.

Contohnya ialah berbagai brand yang bekerja sama dengan StickEarn. Mereka melakukan serangkaian campaign untuk mempromosikan produk mereka di media luar ruangan kami.

Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai campaign berbagai brand tersebut, silakan simak Case Study StickEarn. Dari sana, Anda dapat menyimak strategi promosi iklan yang brand lakukan.

Jenis dan Bentuk Pemasaran Offline dan Online

jenis pemasaran online dan offline.jpg

Source: Freepik - Berikut contoh pemasaran offline dan online yang wajib Anda ketahui.

Kegiatan marketing offline dan online memiliki jenis maupun bentuknya sendiri. Hal itu disesuaikan dengan media yang digunakan oleh keduanya.

Dalam pemasaran offline, kegiatan pemasaran tidak mengandalkan media digital. Misalnya, pemasangan iklan di media cetak, seperti koran, majalah, brosur, pamflet, dan spanduk adalah jenis pemasaran offline yang sering digunakan.

Contoh lainnya ialah iklan di televisi dan radio yang dapat menjangkau khalayak yang sangat luas. Lalu, penjualan langsung atau direct selling juga termasuk jenis pemasaran offline karena dilakukan secara door-to-door.

Selain itu, pemasaran offline juga biasa dilakukan pada pameran atau acara tertentu. Biasanya brand dapat membuat stand bazar seperti yang banyak dilakukan pada festival musik.

Berbeda dari pemasaran offline, jenis pemasaran online sangat mengandalkan interaksi di dunia digital. Media sosial menjadi platform paling diandalkan untuk kegiatan pemasaran online.

Setiap brand berlomba menampilkan kreativitas pada marketing campaign yang dijalankan. Pembuatan dan pengengelolaan konten di media sosial kerap menjadi perhatian utama.

Baca juga: Native Advertising & Banner Advertising, Iklan Digital dalam Genggaman!

Media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan Twitter biasa dijadikan _platform_untuk mempromosikan produk atau jasa. Penggunaan media sosial untuk beriklan juga biasanya menggunakan iklan online dengan menggunakan fitur Google Ads dan Meta Ads.

Contoh digital marketing lainnya juga bisa Anda temui melalui kegiatan email marketing atau newsletter yang dikirim oleh perusahaan, SEO (Search Engine Optimization) yang mengandalkan website sebagai channel organik, dan terakhir media sosial.

Namun, terlepas dari kedua jenis dan bentuk pemasaran, baik marketing offline dan online, keduanya membutuhkan konten yang menarik dan relevan untuk menarik perhatian audiens dan meningkatkan kesadaran merek.

Tentukan Jenis Pemasaran Pilihan Anda!

Itulah tadi pembahasan mengenai perbedaan pemasaran offline dan online yang bisa Anda ketahui. Kini, Anda pun sudah mengetahui pengertian dan perbedaan dari kedua media pemasaran tersebut, bukan?

Dalam pemasaran offline, efektivitas dapat dicapai ketika marketers cermat dalam memilih lokasi dan target beriklan. Sementara, pemasaran online lebih menitikberatkan pada kegiatan digital marketing yang unik agar pemasaran berjalan efektif.

Namun, kedua jenis pemasaran tersebut dapat dimanfaatkan secara bersamaan, StickFriends. Contoh penerapan keduanya dapat Anda temui pada layanan O2O atau offline-to-online untuk kampanye marketing mix yang kami tawarkan.

Jika Anda tertarik untuk berkolaborasi dengan StickEarn melalui O2O Advertising, langsung saja klik banner di bawah atau pelajari lebih lanjut produk-produk kami untuk mendapatkan insight lebih lanjut.

CTA Banner Blog - 01.png