Dalam menjalankan bisnis di era yang kompetitif seperti saat ini, perusahaan memerlukan cara dan strategi yang efektif untuk meningkatkan omzet penjualan. Salah satu caranya ialah dengan menggunakan konsep cross selling.
Cross selling adalah upaya penjualan yang efektif karena melibatkan teknik penawaran produk atau layanan tambahan kepada konsumen. Konsep penjualan ini dinilai efektif karena mampu mengajak konsumen untuk melakukan pembelian tambahan.
Menurut survei HubSpot, pada tahun 2022 ada lebih dari 500 profesional penjualan dan 72% tenaga penjualan yang melakukan upsell. 74% yang melakukan cross-selling mengatakan bahwa strategi itu mampu mendorong pendapatan mereka hingga 30%.
Oleh karena hal tersebut, cross selling sangat penting untuk Anda pelajari dan diterapkan di perusahaan. Jika Anda ingin mengetahuinya, silakan simak artikel StickEarn di bawah sampai habis.
Apa itu Cross Selling?
Source: Freepik - Memahami pengertian cross selling produk.
Sederhananya, cross selling adalah suatu teknik pemasaran yang akan membantu perusahaan untuk menawarkan produk atau layanan tambahan kepada konsumen yang sudah melakukan pembelian.
Dengan cara ini, harapannya, perusahaan bisa meningkatkan nilai transaksi dan memperluas jangkauan konsumen, sehingga mau membeli produk lebih banyak lagi.
Contoh sederhana dari cross selling ialah ketika pelanggan membeli produk minuman. Biasanya kasir akan menawarkan produk-produk yang sedang diskon sebagai tambahan pembelian.
Jika konsumen membelinya atau terpengaruh karena penjualan langsung Sang Kasir, maka perusahaan sukses menjalankan cross selling. Jika sebaliknya, perusahaan perlu mempersiapkan strategi penawaran yang lebih baik.
Perbedaan Cross Selling dan Up Selling
Tidak sedikit pebisnis maupun marketers yang mengira bahwa cross selling dan up selling sama. Namun, ternyata, baik cross selling dan up selling, berbeda.
Cross selling ialah teknik penjualan agar konsumen mau membeli produk lebih banyak, sedangkan up selling adalah teknik penjualan yang mengajak atau mendorong pelanggan agar membeli produk yang menawarkan versi lebih terbaru dan lebih canggih dari produk yang baru atau akan pelanggan beli.
Intinya, up selling lebih kepada cara penjual menawarkan produk lain dengan membandingkan produk utama dan produk yang lebih premium. Dilihat dari cara kerjanya, jelas, kedua strategi tersebut berbeda.
Cross selling merupakan upaya mengajak dan menawarkan pelanggan untuk membeli produk tambahan yang cenderung relevan dengan apa yang dibeli oleh pelanggan tersebut, sedangkan up selling menawarkan produk yang nilai atau produk yang versi premium.
Contoh Cross Selling
Source: Freepik - Contoh penerapan strategi penjualan dengan cross selling.
Agar Anda lebih paham mengenai cross selling, di bawah ini StickEarn telah menyiapkan beberapa contoh penerapan cross selling yang bisa Anda pahami. Yuk, simak contoh-contohnya di bawah ini.
1. Paket Produk atau Layanan
Contoh pertama ialah penawaran paket yang mencakup produk atau layanan tambahan dengan harga yang lebih menguntungkan jika dibeli bersama.
Misalnya, paket bundel perangkat elektronik, kamera digital dengan aksesoris tambahan pelengkap kamera. Maka, harga yang ditawarkan akan lebih murah kepada konsumen.
Cara ini cukup efektif mengingat konsumen akan semakin tergiur untuk membeli produk tambahan sebagai aksesoris produk utama yang dibelinya.
2. Asuransi Tambahan
Contoh selanjutnya adalah penawaran asuransi tambahan. Asuransi tambahan ini biasanya ditemukan pada saat pelanggan membeli kendaraan, maka penjual akan menawarkan tambahan jasa asuransi.
Tujuannya adalah untuk mengajak dan menawarkan kepada pelanggan membeli produk asuransi yang mereka jual.
3. Penawaran Aksesoris
Penawaran aksesoris atau perlengkapan tambahan yang biasanya sesuai dengan produk yang pelanggan beli.
Misalnya, pada saat pelanggan membeli smartphone baru maka penjual biasanya menawarkan penjualan casing dan earphone untuk produk smartphone baru yang akan dibeli konsumen.
4. Layanan Konsultasi
Contoh cross selling berikutnya ialah konsultasi. Layanan konsultasi atau pelatihan juga kerap menerapkan strategi cross selling.
Dengan menyediakan layanan ini, perusahaan bertujuan untuk memberikan dukungan tambahan kepada konsumen agar mereka dapat mengoptimalkan penggunaan produk yang baru mereka beli.
Melalui sesi konsultasi atau pelatihan, pelanggan dapat mendapatkan panduan yang lebih mendalam tentang fitur produk, tips penggunaan yang efektif, dan solusi untuk mengatasi kemungkinan tantangan atau pertanyaan yang mungkin muncul selama penggunaan produk.
Strategi Cross Selling
Strategi implementasi dari cross selling dapat diterapkan dengan cara penjual mampu menawarkan produk dengan teknik soft selling kepada konsumen. Dengan cara itu, penawaran cross selling lebih terarah dan lebih efektif.
Cross selling juga membutuhkan analisis pelanggan yang tinggi. Penjual harus mengetahui apa saja audiensnya dengan cara melakukan segmentasi pasar yang tepat agar proses penjualan berjalan dengan baik.
Menerapkan strategi cross selling memerlukan perencanaan dan pemahaman yang baik tentang konsumen. Sebab, dengan melibatkan konsumen melalui penawaran yang relevan dan memberikan nilai tambah, perusahaan dapat meningkatkan pendapatan dan membangun hubungan dengan konsumen.
Sebagai saran dan pelengkap dari strategi pemasaran Anda, Anda dapat mencoba salah satu jenis iklan luar ruang StickEarn, yaitu Offline-to-Online (O2O) Advertising sebagai media iklan yang efektif untuk promosi bisnis Anda.
Media iklan ini menawarkan strategi tersendiri dalam mempromosikan produk kepada audiens. O2O dapat mengalihkan audiens dari pengalaman offline ke ranah digital.
Meskipun audiens melihat iklan di papan billboard digital, kemungkinan mereka hanya melihatnya tanpa langsung merasa ingin membeli. O2O Advertising hadir untuk memangkas pertimbangan konsumen dan memberikan kesadaran tentang kepentingan produk.
Dengan begitu, O2O Advertising ini juga akan membantu Anda dalam menyebarkan brand awareness pada target audiens potensial. Tertarik mencobanya, StickFriends? Yuk, baca artikel di bawah.
Manfaat Cross Selling
Source: Freepik - Manfaat penjualan tambahan.
Setelah Anda mengetahui penjelasan tentang apa itu cross selling, contoh, dan strateginya, Anda harus mengetahui apa saja manfaat dari cross selling ini. Berikut simak penjelasan beberapa manfaat dari cross selling yang wajib Anda ketahui:
- Peningkatan Pendapatan: Cross selling memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan nilai transaksi dengan pelanggan yang sudah ada. Dengan menawarkan produk tambahan, perusahaan dapat mencapai pendapatan tambahan tanpa harus menarik pelanggan baru.
- Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Menawarkan solusi lengkap kepada pelanggan dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas mereka. Pelanggan yang merasa perusahaan memperhatikan kebutuhan mereka cenderung tetap setia.
- Efisiensi Operasional: Cross selling kepada pelanggan yang sudah ada dapat meningkatkan efisiensi operasional karena biaya pemasaran untuk menarik pelanggan baru seringkali lebih tinggi.
- Meningkatkan Pengetahuan Produk Pelanggan: Melalui cross selling, perusahaan dapat meningkatkan pengetahuan pelanggan tentang produk yang mereka tawarkan. Ini dapat menciptakan peluang untuk penjualan tambahan di masa depan.
- Dapat Memaksimalkan Nilai Transaksi: Cross selling dapat membantu perusahaan dalam memaksimalkan nilai transaksi dengan memotivasi pelanggan untuk membeli lebih banyak produk atau layanan dalam satu kesempatan
Sudah Paham Mengenai Cross Selling ?
Demikian penjelasan mengenai teknik cross selling yang dapat Anda manfaatkan sebagai upaya meningkatkan penjualan produk dan menjadi diferensiasi terhadap kompetitor di era bisnis saat ini.
Agar kegiatan penjualan ataupun kegiatan pemasaran Anda makin berjalan dengan baik, Anda bisa menggunakan media iklan O2O StickEarn. Kami siap membantu placement iklan Anda di luar ruang dan digital melalui O2O Advertising.
Jika tertarik, silakan klik banner di bawah untuk langsung berkolaborasi dengan StickEarn atau pelajari produk-produk StickEarn lainnya.