Membuat Marketing plan atau rencana pemasaran menjadi salah satu aktivitas bisnis yang perlu dilakukan oleh para pemasaran. Dengan melakukan hal tersebut, perusahaan bisa terhindar dari kegagalan pemasaran, misalnya produk tidak laku dijual.

Karena begitu penting, Anda perlu memahami tentang apa itu rencana pemasaran produk. Sederhananya, marketing plan adalah pedoman atau panduan bagi perusahaan dalam memasarkan produk kepada target konsumen, sehingga aktivitas pemasaran dapat berjalan lancar.

Hanya saja, membuat rencana pemasaran tersebut tidak mudah. Anda perlu melakukan riset yang mendalam untuk menyelesaikannya. Namun, tidak perlu bingung mengenai hal itu, Anda bisa mempelajari cara membuat marketing plan dan manfaatnya melalui pembahasan StickEarn di bawah ini.

Dapatkan Promo Spesial Bulan Ramadan untuk Beriklan di Out-of-Home Hemat 50%

Apa Itu Marketing Plan?

apa yang dimaksud dengan marketing plan.jpg

Source: Unsplash - Marketing plan adalah roadmap strategi yang dibuat oleh marketers sebelum memasarkan produk.

Apa yang dimaksud dengan marketing plan bisa Anda ketahui secara lebih detail. HubSpot menjelaskan bahwa marketing plan adalah roadmap strategi yang sedapat mungkin dibuat oleh marketers sebelum memasarkan produk.

Menurut ahli, Philip Kotler (2023), mengatakan bahwa marketing plan adalah sebuah keluaran atau output dari proses pemasaran. Rencana ini dibuat untuk merespons berbagai kondisi yang sedang atau mungkin akan terjadi di perusahaan.

Marketing plan sering dianggap sama dengan strategi pemasaran. Anggapan ini sebenarnya tidak sesuai karena keduanya sangatlah berbeda.

Dilihat dari bentuknya, marketing plan berbentuk dokumen yang berisi sekumpulan strategi pemasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan. Sementara, strategi pemasaran lebih kepada rencana pencapaian dari salah satu strategi yang Anda buat di marketing plan tersebut.

Berlandaskan marketing plan, perusahaan dapat memikirkan dan menjalankan strategi marketing yang terorganisasi. Ketika Anda menjalankan suatu rencana pemasaran, kegiatan tersebut tidak akan keluar jalurnya.

Sebab, dengan menyusun rencana pemasaran yang baik, aktivitas pemasaran akan berjalan lebih efektif. Setiap tim di divisi marketing dapat bekerja dengan semangat yang sama, yaitu sama-sama untuk mencapai kemajuan perusahaan berdasarkan strategi dan teknik pemasaran yang telah dibuat.

Mengapa Marketing Plan Penting?

Contoh marketing plan ialah dokumen lengkap yang dibuat oleh suatu perusahaan. Dokumen tersebut memuat berbagai hal tentang aktivitas bisnis yang ingin dilakukan selama kurun waktu tertentu.

Isi marketing plan juga mencakup poin-poin realisasi yang akan dilakukan. Misalnya, memuat rencana campaign marketing, promosi, dan lain sebagainya. Nah, itulah mengapa rencana pemasaran penting untuk dibuat.

Namun, tidak hanya itu saja, ada beberapa alasan lain yang mengharuskan Anda untuk membuat dokumen tersebut, StickFriends. Berikut adalah beberapa manfaat dari marketing plan yang bisa perusahaan dapatkan.

1. Membuat Bisnis Jadi Lebih Bersiap

Masalah pasti akan datang menghampiri setiap perusahaan, entah disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal yang akan mempengaruhi performa bisnis Anda.

Untuk mengatasi masalah tersebut secara optimal, Anda bisa mengacu pada marketing plan yang sudah dibuat. Lihat kembali rencana pemasaran yang telah ditentukan, kemudian telusuri bagian mana yang masih dapat di-adjust atau dihilangkan.

Dengan begitu, pengambilan keputusan pun menjadi lebih jelas dan terukur. Ada dasar yang pasti dari setiap pengambilan keputusan tersebut.

2. Sebagai Pedoman Evaluasi Kerja

Manfaat berikutnya ialah membantu Anda dalam mengevaluasi setiap strategi pemasaran yang sudah dijalankan. Dari sini, Anda pun akan lebih mudah melakukan pengukuran terhadap target, menganalisis jenis promosi yang dijalankan, dan periode pelaksanaannya.

Bahkan, pada tahap lebih lanjut, Anda bisa langsung mengevaluasi tim menggunakan marketing plan tersebut. Sebab, perusahaan dapat mencantumkan PIC yang bertanggung jawab dari strategi yang telah dibuatnya.

Bagaimana Cara Membuat Marketing Plan?

membuat marketing plan adalah langkah yang tepat untuk menyusun strategi.jpg

Source: Unsplash - Membuat plan marketing harus dilakukan secara matang dan bijak bersama tim.

Setelah memahami definisi dan manfaat dalam membuat perencanaan ini, sekarang Anda dapat mengetahui langkah-langkah menyusunnya. Ada beberapa cara yang harus Anda perhatikan.

Namun, menurut Smart Insights, setidaknya cara membuat marketing plan adalah dapat mengacu pada dasar-dasar pembuatan saja, seperti berikut ini.

  • Peluang. Anda harus mengidentifikasi setiap peluang untuk mencapai kesuksesan pemasaran di perusahaan.
  • Strategi. Strategi berkaitan dengan rencana Anda dalam mencapai tujuan dan peluang yang sudah diidentifikasi tersebut.
  • Tindakan. Bagian ini mengacu pada aksi atau tindakan Anda dalam merealisasikan setiap strategi.

Baca juga: Deretan Strategi Offline Marketing yang Paling Efektif

Lebih detail lagi mengenai bagaimana cara menyusun marketing plan juga bisa Anda lakukan dengan mengikuti langkah-langkah di bawah.

  • Menentukan visi dan misi bisnis.
  • Lakukan riset pasar.
  • Analisis kompetitor.
  • Tentukan KPI untuk pemasaran.
  • Buat strategi pemasaran.
  • Tetapkan anggaran marketing Anda.
  • Buat daftar yang harus dikerjakan.
  • Gunakan marketing tools untuk mengevaluasi perencanaan Anda.

Nah, jika Anda ingin mengetahui informasi lengkap dari setiap isi dan langkah-langkah membuat marketing plan dari penjabaran di atas, silakan simak ulasan kami di bawah.

1. Menentukan visi dan misi bisnis

Tahap pertama yang harus Anda lakukan dalam menyusun perencanaan pemasaran ialah menentukan visi dan misi. Anda wajib membuat visi-misi terlebih dahulu agar pemasaran berjalan lebih terarah.

Dengan begitu, Anda mempunyai tujuan yang spesifik, yang dapat menjadi ukuran untuk mencapai suatu keberhasilan. Visi dan misi ini juga akan memudahkan Anda dalam membuat campaign pemasaran lainnya di kemudian hari.

2. Lakukan Riset Pasar

Setelah visi dan misi sudah dibuat, penting hukumnya untuk melakukan riset pasar. Tujuan dari riset pasar pada aktivitas ini ialah untuk mengetahui kondisi market.

Melalui riset pasar, Anda akan mengetahui siapa saja konsumen potensial yang bisa Anda jadikan pelanggan. Langkah riset ini juga sangat membantu Anda dalam segmentasi pasar, sehingga pemasaran akan berjalan lebih efektif lagi.

Baca juga: Panduan Memahami Market Segmentation untuk Keperluan Bisnis

3. Analisis Kompetitor

Jika riset pasar lebih mengarahkan Anda untuk mengidentifikasi konsumen, maka tahap ini akan membantu Anda mengenali kompetitor pada bisnis yang Anda buat.

Mengapa analisis kompetitor penting untuk dilakukan? Karena, dengan mengetahui siapa saja kompetitor yang ada di bisnis Anda, Anda bisa membuat strategi yang lebih baik dari para pesaing.

Anda bisa mencari tahu kelebihan dan kekurangan diri Anda dari para pesaing tersebut. Dengan begitu, Anda bisa tampil lebih menarik dan unik daripada yang lain. Konsumen pun akan mempertimbangkan transaksinya di produk Anda.

Cara untuk menganalisis kompetitor sangat mudah. Anda bisa melakukannya dengan riset activity dan konten melalui channel-channel yang mereka punya.

Selain itu, Anda pun bisa menjadi konsumen bayangan untuk sekadar mencoba sendiri produk dan servis yang kompetitor tawarkan. Baru setelah itu lakukan analisis untuk mengetahui kekurangan mereka.

4. Tetapkan KPI (Key Performance Indicators)

Rencana pemasaran yang efektif sebaiknya juga menyertakan KPI dari masing-masing divisi yang terlibat dalam dokumen perencanaan.

KPI adalah metrik individual yang mengukur berbagai elemen kampanye pemasaran. Metrik ini akan membantu Anda dalam menetapkan tujuan atau objektif dari setiap individu yang terlibat pada marketing plan.

Misalnya begini. Anda ingin menentukan KPI individu berupa peningkatan awareness. Nah, Anda bisa mengecek pencapaian tersebut melalui chanel organik, seperti media sosial melalui angka followers atau traffic organik website untuk mengukur pencapaiannya.

5. Buat Strategi Pemasaran

Agar langkah menyusun marketing plan makin sempurna, Anda juga wajib membuat strategi detail dari setiap rencana. Sebab, seperti yang sudah Anda ketahui bahwa rencana itu mencakup sejumlah strategi.

Jadi, bisa kami katakan bahwa tahap ini adalah tahapan inti dalam pembuatan marketing plan. Bahkan, krusial untuk dilakukan.

Shopify menjelaskan bawah ada tiga langkah yang bisa perusahaan lakukan untuk menyusun strategi, di antaranya ialah menentukan media pemasaran; apakah online menggunakan media sosial atau iklan berbayar, SEO dan SEM, podcast, dan lain-lain.

Channel lainnya yang juga bisa menjadi pilihan adalah aktivitas offline seperti membuat bazar atau acara, beriklan di media luar ruangan, atau menjadi sponsor acara.

Setelah tahu ingin menggunakan channel apa, langkah selanjutnya ialah menentukan format. Anda bisa memilih penyebaran konten di media pilihan menggunakan artikel, foto, atau video.

Lalu, jangan lupa untuk membangun komunikasi pemasaran yang baik pada setiap konten yang Anda, StickFriends. Karena, ujung tombak dari kegiatan ini adalah tersampainya pesan promosi.

Namun, sebelum sampai ke sana, Anda wajib memetakan posisi dari setiap channel yang digunakan, ya. Anda harus tahu bahwa media sosial, sebagai suatu channel, dapat perusahaan manfaatkan untuk memperkuat salah satu funnel marketing, kesadaran merek misalnya.

Baca juga: Cara Memahami Pelanggan dengan Marketing Funnel

6. Tetapkan Anggaran Marketing

Berikutnya, cara membuat marketing plan adalah yang tak boleh Anda lewatkan melakukan penetapan anggaran. Sebab, dari strategi yang telah Anda buat, Anda mungkin membutuhkan banyak biaya.

Mulai dari biaya untuk merekrut seorang spesialis yang ahli di suatu bidang, biaya pasang iklan offline maupun online, budget untuk berlangganan tools marketing, hingga biasa pengembangan lainnya.

Untuk itu, buatlah perencanaan anggaran marketing secara matang, bijak, dan rasional agar aktivitas bisnis berjalan optimal.

7. Buat Daftar Pekerjaan

Lalu, Anda juga harus membuat daftar pekerjaan yang akan dikerjakan oleh masing-masing orang dari berbagai departemen. Penugasan ini akan turut membantu tim dalam menyusun prioritas.

Jadi, bila sudah didata apa saja yang Anda dikerjakan, Anda bisa mengetahui mana kegiatan yang harus didahulukan. Dengan begitu, work flow akan lebih rapi dan terarah.

8. Gunakan Marketing Tools untuk Evaluasi

Tahap terakhir dari langkah penyusunan marketing plan ialah evaluasi. Sebab, bagaimana Anda bisa mengetahui bahwa suatu aktivitas pemasaran berhasil atau tidak bila tidak dievaluasi.

Memang, tidak semua evaluasi membutuhkan tools. Namun, dengan menggunakannya, tolok ukur keberhasilan strategi marketing menjadi lebih valid karena bukan berdasarkan asumsi belaka.

Contoh Marketing Plan Perusahaan

contoh dan cara penerapan marketing plan.jpg Source: Unsplash - Isi dan contoh penerapan dari marketing plan perusahaan yang sederhana.

Agar Anda lebih mudah dalam membuat rencana pemasaran untuk perusahaan, Anda wajib menyimak contoh marketing plan yang ada di bawah ini.

Kami akan membagikan apa saja contoh rencana tersebut, baik itu bagi bisnis B2B maupun B2C. Misalnya, Anda sedang mengembangkan bisnis pakaian untuk perempuan.

Berdasarkan cara yang kami bagikan, di tahap awal Anda harus menentukan visi dan misi terlebih dahulu.

  • Buatlah visi-misi dengan jelas dan objektif.

Misalnya:

Visi: Menjadikan bisnis pakaian Anda sebagai pilihan utama kaum hawa dalam berpenampilan.

Misinya: Memberikan pakaian yang berkualitas dan bernilai untuk setiap pelanggan.

  • Lakukan riset pasar dan kompetitor.

Setelah itu, lakukan riset terhadap market dan kompetitor. Anda harus menentukan siapa saja target pasar dan pesaing yang ada di industri tersebut.

Misalnya:

Anda menemukan fakta bahwa market di industri pakaian didominasi oleh konsumen berusia 18-225 tahun. Maka, Anda bisa menargetkan pelanggan berstatus pelajar, mahasiswa, atau first jober sebagai target.

Lalu, tentukan domisili mereka. Jangan lupa analisis pendapatan dan hobi dari masing-masing konsumen tersebut agar memudahkan dalam menyusun strategi.

Pada tahap analisis kompetitor, Anda bisa melihat aktivitas apa saja yang sudah kompetitor lakukan. Amati, tiru, dan buat lebih baik aktivitas itu di perusahaan Anda.

  • Buat strategi pemasarannya.

Selanjutnya, saat membuat strategi, pilih dengan seksama platform yang ingin digunakan untuk menjalankan pemasaran. Buatlah konten yang menarik untuk mempromosikan produk.

Jika bingung bagaimana cara membuat konten yang menarik, Anda bisa simak pembahasan kami mengenai "Panduan Memahami dan Membuat Content Marketing" yang ada di bawah.

Baca juga: Content Marketing: Jenis, Tujuan, Manfaat Untuk Bisnis, & Cara Membuat

Terakhir, buatlah budget marketing yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Lalu, buat juga KPI dan daftar pekerjaan untuk masing-masing orang yang terlibat.

Setelah semuanya jalan, lakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui progres dari strategi tersebut.

Sudah Paham tentang Marketing Plan?

Jika disimpulkan, marketing plan adalah pedoman yang berisi rencana pemasaran. Isi pedoman ini sangat lengkap, sehingga bisa membantu perusahaan dalam membuat agenda promosi produk yang efektif dan terukur.

Cara membuat dokumentasi pemasaran, setelah dipelajari, tergolong mudah, bukan? Anda hanya perlu menetapkan visi dan misi, melakukan analisis pasar, dan kompetitor. Setelah itu, baru beralih ke tahap yang lebih teknis dan deep, seperti penentuan langkah-langkah implementasinya.

Saat Anda menyusun rencana marketing, Anda mungkin bisa mempertimbangkan media iklan luar ruangan sebagai channel promosi produk. Ada berbagai jenis iklan OOH dan DOOH Advertising yang bisa menjadi pilihan.

Ditambah lagi, di bulan ini ada promo Ramadan Hemat 50%* untuk Anda beriklan di OOH, seperti di Transportasi Advertising dan MobileLED + O2O. Klik banner di bawah untuk langsung klaim promo atau simak lebih lanjut iklan outdoor advertising StickEarn.

Promo-ramadan-hemat-untuk-beriklan-stickearn.png