Sejak PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dilonggarkan, tak sedikit perusahaan yang mulai melirik iklan offline untuk memasarkan produk mereka. Hasilnya, beragam strategi offline marketing pun dibuat agar bisa menarik perhatian konsumen secara langsung.

Mulai dari membuat baliho di jalan besar sampai mensponsori acara offline guna mendorong awareness dan penjualan. Bahkan, ada juga yang membuat campaign konvoi keliling menggunakan iklan di motor.

Namun, apakah cara kerja marketing offline yang dilakukan efektif? Jawabannya tentu saja efektif selama Anda menjalankan strategi pemasaran yang tepat.

Nah, supaya iklan offline yang Anda buat memberikan hasil maksimal, Anda bisa simak pembahasan StickEarn seputar beberapa strategi marketing offline yang paling efektif di bawah.

Pengertian Strategi Iklan Offline

membuat strategi bisnis di media offline.jpg

Source: Alpha Stock Images - Offline marketing adalah strategi pemasaran yang dilakukan langsung.

Pada dasarnya, pemasaran offline berbeda dengan digital marketing (atau online marketing). Hubspot mendefinisikan bahwa offline marketing atau disebut juga pemasaran tradisional merupakan jenis pemasaran yang dilakukan secara langsung.

Begitu juga menurut ahli yang kami kutip di Google Scholar. Mereka menyebutkan bahwa offline marketing adalah proses pemasaran yang dilakukan langsung. Artinya, brand berusaha menawarkan sendiri produknya kepada para pelanggan.

Umumnya, media iklan offine yang digunakan ialah iklan di TV, radio, majalah, baliho, billboard, poster, dan lain-lain

Beragam Strategi Offline Marketing yang Paling Efektif

Dari beragam jenis iklan offline, beberapa di antaranya ada yang masih digunakan hingga kini. Meskipun dua tahun lalu dunia diserang pandemi, tetapi media promosi tersebut tetap digunakan.

Bahkan, belakangan ada juga yang turut mengkombinasikan iklan offline dan online melalui marketing mix.

Lantas, apa saja strategi offline marketing yang masih dipakai perusahaan tersebut? Berikut pembahasannya.

1. Memanfaatkan Media Cetak

Menyebarkan brosur atau flyer menjadi strategi pemasaran konvensional pertama yang ingin kami bahas. Walaupun terkesan konvensional dan bertentangan dengan semangat cinta lingkungan, tetapi membagikan flyer maupun brosur ke calon pelanggan terbilang efektif.

Bayangkan jika Anda membagikan flyer ke konsumen dan melihat mereka membacanya, maka sudah pasti tujuan promosi yang Anda capai berhasil. Ditambah lagi, jika konsumen langsung tertarik untuk membeli produk, pasti sangat efektif.

Namun, membagikan brosur terbilang tricky. Anda perlu memikirkan matang-matang konten dan bahasa seperti apa yang ingin dibuat. Karena, baik brosur maupun flyer, terbatas pada ukuran dan biaya.

Semakin kompleks desain dan pesan di brosur, artinya Anda perlu merogoh kocek lebih untuk membayar jasa cetak iklan tersebut, StickFriends.

2. Beriklan di Radio & Televisi

Saat pandemi melanda, iklan di radio dan televisi bisa dibilang meningkat. Tak sedikit perusahaan yang menganggarkan budget iklannya di media tersebut.

Pasalnya, radio dan televisi menjadi salah satu hiburan yang paling banyak diakses orang. Lalu, beriklan di channel itu juga terbilang efektif karena bisa menyasar berbagai target market.

Durasi iklan di radio biasanya ialah sekitar 30 sampai 60 detik saja. Anda bisa beriklan lewat adlibs penyiar maupun di spot khusus lainnya.

Begitu juga di televisi. Ada berbagai spot yang bisa Anda manfaatkan, mulai dari komersial break, iklan baris berjalan, atau di salah satu serial (sinetron/film) mereka

Baca juga: Pengertian Iklan Komersial: Jenis, Ciri - Ciri, Tujuan, Contoh, Hingga Cara Membuatnya

3. Memasang Iklan di Jalan

strategi pemasaran offline dari iklan ooh.jpg

Source: Unsplash - Memasang iklan di jalan menjadi strategi offline yang utama.

Strategi selanjutnya yang bisa Anda lakukan guna mengoptimalkan pemasaran produk ialah dengan memasang iklan di jalan melalui baliho, billboard, dan transportation advertising.

Cara ini terbilang optimal karena Anda bisa membuat produk yang dipromosikan menjadi spotlight . Kelebihan lainnya dari marketing offline yang satu ini ialah dapat menjangkau audiens yang lebih luas.

Anda bisa menargetkan iklan di lokasi tertentu, yaitu yang padat pengunjungnya sehingga iklan mudah ditemukan oleh berbagai target pasar.

Lebih lanjut lagi, terkait pemasangan iklan di jalan menggunakan layanan OOH & DOOH, bisa Anda dapatkan di StickEarn. StickEarn menyediakan layanan iklan luar ruangan tersebut yang bisa menjadi pilihan untuk campaign bisnis Anda.

4. Community Engagement

Komunitas bisa menjadi salah satu sarana offline marketing yang paling berdampak. Bagaimana tidak, lewat komunitas yang solid, Anda dapat meningkatkan brand awareness dan penjualan.

Layaknya membangun promosi dari mulut ke mulut, komunitas yang dibentuk dengan baik mampu memberikan dampak yang positif bagi bisnis. Karena, lagi-lagi, mereka bisa menjadi perpanjangan sales untuk mendatangkan prospek.

Masih dikutip dari Hubspot, mempererat hubungan dengan komunitas akan membantu brand membangun reputasi yang baik. Komunitas Anda dengan sukarela akan memberikan nilai positif sehingga orang lain yang mendengarkan terhipnotis untuk mengenal dan membeli produk Anda juga.

5. Menjadi Sponsor di Suatu Acara

Seiring meningkatnya kegiatan di luar, banyak komunitas dan lembaga tertentu yang menggelar acara offline. Contohnya ialah mengadakan konser musik, bazzar, hingga pertandingan olahraga.

Karena sudah mulai normal kembali, momen tersebut pun dimanfaatkan oleh bisnis untuk menggencarkan promosi offline. Salah satunya ialah dengan menjadi sponsor dari acara.

Dengan kerja sama itu, tak hanya bisnis Anda saja yang akan mendapatkan keuntungan. Menjadi sponsor dari suatu acara bersifat mutualisme sehingga manfaatnya akan dirasakan oleh kedua belah pihak.

Namun, dari segi promosi produk, Anda akan mendapatkan keuntungan berupa exposure selama acara berlangsung, misalnya awareness dan peningkatan angka jualan.

Contoh nyata dari kegiatan tap in the moment ini ialah pada ajang Head in The Clouds (HTC), festival musik bertaraf internasional. Dalam acara itu, StickEarn bekerjasama dengan 88rising memeriahkan HTC mempromosikan acara tersebut di jalanan Ibukota.

Strategi Pemasaran Offline Lainnya

van-tay-media-chyT9XPAdcg-unsplash.jpg

Source: Unsplash - Membagikan kartu nama untuk mempromosikan bisnis.

Selain strategi di atas, ada beberapa yang masih digunakan marketers. Namun, intensitas penggunaannya tak semasif yang kami sebutkan barusan.

Adapun contoh strategi lainnya yang mungkin saja bisa menjadi pilihan Anda, di antaranya sebagai berikut.

  • Beriklan di majalah atau koran dengan membuat konten advertorial.
  • Menggunakan iklan baris offline.
  • Membagikan kartu nama kepada klien.
  • Membuat acara tertentu guna menarik perhatian orang.

Strategi Offline Marketing Mana yang Ingin Anda Pilih?

Itulah dia beberapa strategi online marketing yang populer karena masih digunakan marketeres hingga kini. Dalam menjalankan strategi tersebut, Anda perlu mengkaji kembali apakah channel-channel di atas sesuai untuk bisnis atau tidak.

Karena, setiap bisnis punya cara dan concern yang berbeda-beda. Maka, penting hukumnya untuk melakukan market dan marketing research untuk mengetahui hal tersebut.

Akan tetapi, jika Anda berencana menjalankan strategi pemasaran offline channel, Anda bisa menyerahkannya kepada kami. StickEarn siap membantu promosi produk Anda melalui layanan Transportation Advertising, Digital Out-of-Home Advertising, dan Digital Platforms..

Langsung kunjungi website resmi kami atau klik banner "Beriklan Sekarang" untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut.

CTA Banner Blog - 01.png