Desain produk adalah kunci untuk memikat hati konsumen. Banyak merek berlomba-lomba menciptakan produk dengan desain yang menarik dan sesuai dengan brand image agar terlihat lebih unik, sehingga produk yang ditawarkan lebih dilirik.

Namun, bagaimana cara membuat desain yang menarik untuk sebuah produk? Sebelum memulai proses desain, sangat penting untuk memahami fungsi utama dari produk yang akan ditawarkan. Hubspot menyebutkan, selain dari segi estetika, desain produk harus mampu memberikan pengalaman fungsional yang optimal dan mudah dipahami oleh target audience.

Contohnya, saat Anda beriklan di mobil, brand harus dapat memastikan visual dan pesan yang disampaikan terlihat jelas dan efektif, baik saat mobil bergerak maupun saat berhenti. Untuk itu, StickEarn telah merangkum berbagai contoh desain produk yang menarik untuk branding bisnis Anda.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Rebranding Produk, Cara, dan Manfaatnya

Apa yang Dimaksud Desain Produk?

Desain produk untuk penjualan_stickearn.jpg Source: Freepik - Desain produk sangat penting dalam menarik minat target audience.

Desain produk adalah proses pengembangan produk atau layanan yang mencakup riset, pengembangan ide, pembuatan, dan penyempurnaan melalui iterasi yang efektif. Lantas, apa tujuannya dibuat desain produk?

Secara umum, tujuan proses ini adalah untuk memastikan bahwa produk tidak hanya memuaskan pelanggan, tetapi juga mencapai target bisnis yang telah ditetapkan.

Menerapkan prinsip desain yang tepat dapat membantu perusahaan untuk menciptakan solusi inovatif bagi pelanggan. Selain itu, langkah ini juga berperan penting dalam meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong perusahaan untuk meraih kesuksesan di pasar.

Manfaat Desain Produk

Strategi dalam mendesain suatu produk berperan penting dalam keberhasilan bisnis. Secara umum, ada beberapa manfaat desain produk yang bisa diperoleh bisnis. Apa sajakah keuntungan dalam mendesain produk dapat Anda temukan di bawah ini.

1. Keunggulan Kompetitif

Desain produk yang efektif membuat perusahaan unggul di pasar. Dengan memahami kebutuhan konsumen, perusahaan dapat menciptakan produk yang berbeda dan memenangkan pangsa pasar dan meningkatkan pendapatan.

Menurut data McKinsey, perusahaan yang mampu memberikan personalisasi kepada pelanggan dapat menghasilkan 40% lebih banyak pendapatan dibandingkan yang tidak.

Desain produk yang strategis, seperti penggunaan POP displays di toko, menjadi alat yang kuat untuk membantu produk tampil lebih menonjol di antara kompetitor dan memengaruhi keputusan pembelian konsumen secara langsung.

2. Kepuasan Konsumen yang Lebih Tinggi

Masih dari data McKinsey, ternyata 71% konsumen menginginkan pengalaman yang dipersonalisasi, dan 76% merasa kecewa jika tidak mendapatkannya. Ini menunjukkan bahwa desain yang berfokus pada kebutuhan pengguna ampuh meningkatkan tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen.

Ketika produk dirancang dengan mempertimbangkan preferensi dan tujuan pengguna, pengguna merasa lebih puas dan cenderung tetap setia pada merek tersebut.

3. Pengalaman Konsumen yang Lebih Baik

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, desain produk adalah salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam mendorong konsumen untuk membeli produk. Pasalnya, tidak sedikit konsumen yang membeli suatu barang karena kemasan atau desain yang ditawarkan.

Produk yang dirancang dengan cermat akan lebih mudah digunakan dan memberikan kepuasan lebih. Contohnya, saat Adan mem-branding mobil, desain eksterior yang menarik, seperti LED, sering kali menjadi daya tarik utama bagi konsumen.

Namun, bukan hanya tampilannya yang penting, fitur desain interior, seperti tata letak (dashboard) yang intuitif juga membuat pengalaman berkendara lebih memuaskan. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya desain yang fokus pada kebutuhan pengguna dalam membuat produk yang diminati.

4. Peningkatan (Brand Awareness)

Produk yang dirancang dengan baik membantu Anda dalam membangun dan memperkuat identitas merek, sehingga dapat lebih mudah dikenali dan diingat oleh konsumen. Selain itu, desain yang menarik juga menciptakan pengalaman positif yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.

Salsify melaporkan bahwa 46% konsumen bersedia membayar lebih untuk produk dari merek yang mereka percayai. Oleh karena itu, perancangan desain yang matang dapat mendukung strategi penetapan harga premium, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.

5. Menjaga Brand Tetap Relevan

Desain yang memecahkan masalah nyata bagi pengguna dapat mengarah pada pengembangan produk baru yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Untuk itu, perusahaan harus terus berinovasi untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Rebranding Produk, Cara, dan Manfaatnya

Jenis-jenis Desain Produk

desain produk yang menarik.jpg

Source: Freepik - Tipe-tipe desain produk yang banyak digunakan.

Ada beberapa jenis desain produk yang saling berhubungan, tetapi memiliki fokus dan tujuan yang berbeda. Memahami jenis-jenis desain ini dapat membantu StickFriends merancang produk yang tidak hanya fungsional, tetapi juga unggul dalam menghadirkan pengalaman terbaik bagi pengguna. Berikut ini adalah tiga jenis desain produk yang paling penting:

1. System Design

Jenis yang pertama adalah system design. Ini merupakan pendekatan yang melihat produk sebagai bagian dari keseluruhan ekosistem untuk memecahkan masalah pengguna. Proses ini mencakup bagaimana produk atau layanan berfungsi dan mengintegrasikan berbagai elemen menjadi satu pengalaman yang utuh.

Contoh dari system design adalah stiker iklan yang tampil di kendaraan, seperti mobil. Jenis ini mencakup bagaimana gambar iklan dirancang, dicetak, dan dipasang pada mobil.

Mulai dari pemilihan bahan cetak yang tahan lama, metode pemasangan yang efektif, serta bagaimana iklan gambar disesuaikan dengan bentuk dan ukuran mobil. Selain itu, tata letak gambar iklan harus dirancang agar menarik perhatian dan mudah dibaca oleh orang yang melihat mobil dari berbagai sudut.

2. Process Design

Berbeda dengan desain sistem, process design berfokus pada langkah-langkah yang dilalui pengguna untuk mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas tertentu. Ini mencakup bagaimana iklan dikelola dan ditampilkan selama perjalanan.

Misalnya, proses desain dalam sistem iklan digital di mobil melibatkan langkah-langkah, seperti pemilihan konten iklan, pengaturan jadwal tayang, dan interaksi dengan sistem manajemen iklan.

3. Interface Design

Jenis desain produk yang terakhir adalah interface design atau desain antarmuka yang berfokus pada cara pengguna berinteraksi dengan elemen-elemen produk secara langsung.

Pada iklan di mobil, interface terlihat pada bagaimana desain gambar iklan diintegrasikan dengan kendaraan dan bagaimana audiens melihatnya. Gambar iklan harus memiliki kontras yang cukup agar mudah diliaht, sedangkan teks harus singkat, tapi tetap mampu menyampaikan pesan dengan jelas.

Contoh Desain Produk

Umumnya, desain suatu produk dibuat menonjol untuk dapat membedakan satu brand dengan lainnya. Pembuatan desain ini disesuaikan dengan karakteristik brand dan fungsi produk, termasuk pada desain gambar iklan di mobil. Berikut adalah beberapa contoh desain produk iklan di mobil:

1. Wrapping Mobil

Salah satu contoh paling umum dari desain produk yang berhubungan dengan iklan di mobil adalah vehicle wrapping. StickFriends dapat menemukannya pada stiker vinyl besar dengan grafis merek dan pesan iklan yang diaplikasikan pada permukaan mobil.

Wrapping mobil memungkinkan cakupan iklan yang besar dan visibilitas yang tinggi. Desain ini dapat diaplikasikan pada seluruh bagian mobil, mulai dari kap mesin hingga bagian belakang kendaraan.

2. Spanduk Belakang Mobil

Meskipun lebih sederhana, iklan spanduk belakang mobil tetap efektif. Produk ini biasanya berupa stiker besar atau (banner) yang dipasang di bagian belakang kendaraan.

Posisi strategis ini memungkinkan iklan dilihat dengan jelas oleh pengguna jalan lainnya, terutama saat berhenti di lampu merah atau terjebak dalam kemacetan. Contohnya campaign marketing yang dilakukan oleh Nivea.

Iklan Nivea bekerjasama dengan StickEarn dalam kampanye mobil untuk mempromosikan produk baru mereka. Dengan memanfaatkan area belakang mobil sebagai media iklan, Nivea berhasil menjangkau target audience di berbagai lokasi secara bersamaan.

Desain yang minimalis dan informasi yang jelas memungkinkan pesan mudah dipahami oleh target audience, sehingga mampu meningkatkan visibilitas merek secara signifikan. Penggunaan spanduk belakang mobil tidak hanya efektif dalam meningkatkan eksposur, tetapi juga memberikan ruang bagi merek untuk berkreasi dalam menyampaikan pesan mereka.

3. Aksesoris Interior Mobil

Tidak semua iklan di mobil harus terlihat dari luar. Beberapa merek memilih menggunakan aksesoris interior mobil sebagai iklan, misalnya penggunaan karpet mobil atau penutup kursi dengan logo brand atau informasi iklan untuk meningkatkan kesadaran merek.

Baca Juga: Cara Membuat Poster Iklan Produk Paling Menarik

Cara Membuat Desain Produk

contoh desain produk kosmetik.jpg

Source: Freepik - Cara membuat desain untuk produk yang menarik.

Dalam pembuatan desain yang efektif untuk sebuah produk diperlukan pendekatan strategis yang terstruktur untuk memastikan produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar, diterima oleh konsumen, dan memenuhi standar yang diharapkan. Lantas, bagaimana cara membuat desain produk yang efektif? Ikuti panduan berikut ini, ya.

1. Identifikasi Masalah yang Akan Dipecahkan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi masalah yang ingin dipecahkan oleh produk. Pada tahap ini, penting untuk menjelaskan masalah apa yang dihadapi pengguna dan bagaimana produk tersebut menjadi solusi yang tepat untuk mereka.

Identifikasi juga siapa pengguna yang akan mendapatkan manfaat dari produk ini. Langkah ini akan menjadi dasar bagi value proposition yang ingin dicapai dan untuk mengukur kesuksesan produk.

2. Lakukan Riset Pengguna

Memahami preferensi calon konsumen secara mendalam bisa membantu meminimalkan risiko kesalahan desain. Ada pun metode yang bisa Anda gunakan dalam riset pengguna meliputi:

  • Online Survey: StickFriends dapat membuat pertanyaan dengan skala penilaian untuk mengumpulkan data kuantitatif. Misalnya “Seberapa besar kemungkinan Anda akan menggunakan produk ini?”. Lalu, berikan skala dari 1-5.

  • Customer Interview: Wawancara secara langsung dapat memberikan wawasan mengenai kebutuhan dan perilaku pengguna. Dari sini, Anda bisa menggali lebih dalam terkait harapan pengguna terhadap produk.

  • Customer Persona: Buatlah persona pembeli berdasarkan data riset. Persona adalah representasi fiktif dari pelanggan ideal, yang mencakup informasi seperti pekerjaan, tujuan, dan kekhawatiran. Persona membantu product designer dalam menyesuaikan produk dengan kebutuhan pelanggan.

  • Competitor Research: Yang tak kalah penting, StickFriends perlu menganalisis kompetitor baik langsung dan tidak langsung untuk memahami fitur, keunggulan harga, dan strategi branding produk mereka. Lakukan analisis SWOT kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman untuk setiap kompetitor utama untuk menemukan gap yang dapat dimanfaatkan.

3. Brainstorming

Setelah melakukan riset pengguna dan kompetitor, langkah selanjutnya adalah melakukan sesi brainstorming dengan tim. Tips melakukan brainstorming yang efektif adalah dengan membatasi waktu agar tetap fokus dan produktif.

Setelah itu, pilih dan sempurnakan ide-ide terbaik yang sesuai dengan visi produk dan hasil riset yang telah didapatkan. Ketika tim sudah sepakat dengan ide yang akan dikembangkan, maka produk siap diuji.

4. Prototype Design

Prototipe adalah versi awal dari produk yang memungkinkan tim untuk menguji konsep desain sebelum diproduksi secara massal, termasuk logo hingga packaging. Proses pembuatannya bervariasi tergantung jenis produk yang akan dibuat.

Untuk produk digital, seperti aplikasi atau perangkat lunak, buatlah kerangka atau wireframe yang memungkinkan tim untuk menguji alur penggunaan dan memastikan setiap fitur berfungsi dengan baik. Sementara, untuk produk fisik, buatlah prototipe fungsional yang dapat digunakan oleh pengguna untuk menguji bentuk, ukuran, dan fungsionalitas.

Baca Juga: Cara Membuat Logo Brand Sendiri yang Simpel & Profesional

5. Usability Testing

Jangan lupa untuk menguji prototipe yang dibuat untuk mengetahui bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk. Proses ini bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu pengujian langsung dan pengujian jarak jauh. Dari pengujian ini, Anda dapat memetakan customer journey dan memahami kendala atau tantangan yang dihadapi saat menggunakan produk.

6. Finalisasi Desain

Setelah pengujian selesai, tahap terakhir adalah memfinalisasi desain produk. Perbaiki setiap aspek berdasarkan hasil pengujian, pastikan produk memenuhi standar fungsionalitas, keamanan, dan estetika yang diinginkan.

Siap Kenalkan Brand Anda ke Banyak Orang?

Setelah memahami pentingnya desain produk, manfaat, contoh, dan cara membuatnya, kini saatnya membangun identitas brand Anda. Dengan desain yang tepat, Anda bisa mulai memperkenalkan brand Anda kepada khalayak yang lebih luas dan meningkatkan visibilitas di pasar.

Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan brand awareness ialah melalui iklan luar ruang, seperti iklan di mobil. StickEarn menawarkan berbagai pilihan iklan di mobil yang dirancang khusus untuk membantu brand dalam menjangkau target audience dengan lebih tepat dan efisien.

Tertarik untuk coba strategi ini? Klik banner di bawah untuk beriklan atau pelajari lebih lanjut tentang produk-produk StickEarn.

CTA Banner Blog - 01.png