Sebagai pebisnis, Anda pasti sudah memahami bahwa membangun sebuah merek yang kuat dan mudah diingat adalah kunci untuk meraih kesuksesan. Salah satu aspek penting dalam proses ini adalah brand recognition atau pengenalan merek.
Ketika konsumen dapat dengan mudah mengidentifikasi dan membedakan brand Anda dari pesaing, maka Anda telah berhasil menciptakan fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan bisnis. Sebab, brand recognition yang kuat akan menciptakan sejumlah manfaat positif bagi bisnis Anda.
Anda bisa mempelajari tentang brand recognition tersebut pada artikel ini. Di sini, Anda akan mengetahui konsep, contoh, cara mengukur dan meningkatkan brand recognition sebagai strategi branding produk yang paling efektif. Yuk, simak penjelasannya.
Pengertian Brand Recognition
Source: Freepik - Apa yang dimaksud dengan brand recognition sebagai sarana branding?.
Mungkin bagi StickFriends yang bekerja di bidang marketing sudah paham betul mengenai istilah yang satu ini. Namun, orang awam seringkali belum mengenal apa itu brand recognition (aided recall).
Brand recognition adalah sebuah konsep yang ada di dunia pemasaran agar konsumen mampu mengidentifikasikan atau mengenali merek menggunakan atribut yang menjadi karakteristiknya.
Artinya, bila konsumen telah mengenali merek dengan salah satu atribut audio maupun visualnya, misalnya slogan, jingle , logo, kemasan, bahkan brand ambassador nya. Maka, pengakuan merek dalam pemasaran dianggap sudah berhasil.
Dengan penyebutan atribut yang mengacu pada merek yang tengah dipasarkan juga dapat menjadi pembuktian kalau konsumen telah melihat kekhasan suatu brand. Sehingga, brand tersebut tetap unggul daripada kompetitor lainnya dalam bidang serupa.
Contoh Brand Recognition
Banyak bukti pengakuan merek yang bisa StickFriends temukan dalam kehidupan sehari-hari sendiri maupun orang sekitar. Contohnya, logo apel ‘kroak’ atau tergigit yang mengindikasikan brand Apple.
Bahkan, anak kecil bisa mengenali logo tersebut adalah salah satu produk branded meskipun mereka tidak tahu nama produknya.
Contoh lainnya, jingle “Indomie seleraku” telah masuk ke dalam jajaran jingle paling populer di antara masyarakat Indonesia.
Selain itu, masyarakat sering menyebutkan suatu brand dengan warnanya, seperti “toko oren” atau “toko ijo” yang mengacu pada karakteristik warna marketplace.
Brand Recognition vs Brand Awareness vs Brand Recall
Brand recognition, brand awareness, dan brand recall merupakan istilah yang mungkin sering Anda dengar saat sedang membahas tentang bisnis. Ketiganya tentu digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena yang berbeda. Mari simak penjelasan singkat di bawah ini untuk mengetahui perbedaanya.
Brand awareness (kesadaran merek) adalah kemampuan masyarakat (target audience) mengenali suatu produk dan menjadikannya sebagai top of mind. Contohnya: air mineral → Aqua.
Sedangkan, brand recognition merupakan kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi suatu merek melalui elemen visual atau verbal, seperti logo, warna, slogan, atau jingle . Contohnya slogan "Just Do It" → Nike.
Sementara itu, brand recall adalah kemampuan konsumen untuk mengingat suatu merek tanpa bantuan atau petunjuk apa pun. Perbedaan antara brand recall dan brand recognition, terletak pada tingkat kesadaran merek.
Pada brand recognition, konsumen membutuhkan bantuan visual atau verbal untuk mengenali merek. Sedangkan pada brand recall, konsumen dapat mengingat merek tersebut secara spontan tanpa bantuan apa pun.
Apakah StickFriends sudah paham dengan perbedaan ketiganya? Jika belum, Anda bisa memperhatikan piramida di bawah ini.
Piramida di atas menggambarkan tingkat pemahaman masyarakat untuk mengenali, mengingat, dan mengidentifikasi sebuah merek.
Jadi, bisa StickFriends simpulkan sendiri kalau brand recognition dan brand recall adalah tingkat kesadaran di bawah payung brand awareness yang tujuannya agar merek bisa sampai tahap top of mind.
- Unaware of Brand (ketidaksadaran merek), adalah tingkat paling mendasar dimana masyarakat tidak atau belum menyadari adanya suatu merek.
- Brand Recognition (pengakuan merek), dimana masyarakat sudah mengetahui dan mengakui adanya suatu merek. Tahap ini bisa dikatakan sebagai garis start atau pintu gerbang yang mengarah ke tujuan iklan, yaitu pembelian. Masyarakat membutuhkan bantuan clue untuk mengingat.
- Brand Recall (mengingat kembali merek), pada tingkat ini masyarakat sudah mampu mengingat kembali suatu merek tanpa bantuan clue.
- Top of Mind (pikiran utama), tahap yang paling utama dan menjadikan suatu merek otomatis muncul dalam benak masyarakat. Sehingga, merek tersebut mendominasi dan mengesampingkan merek lainnya.
Cara Mengukur Brand Recognition
Pengusaha rela menginvestasikan banyak waktu dan uang mereka untuk kebutuhan iklan dan kampanye pemasaran demi keberhasilan pengakuan merek. Oleh karena itu, para pengusaha melakukan riset pasar untuk mengukur seberapa sukses iklan dan pemasaran yang telah dilakukan.
Nah, riset pasar ini tentunya melibatkan eksperimen pada kelompok tertentu, dimana sekelompok orang tersebut akan diuji dengan bantuan (aided test) dan tanpa bantuan (unaided test).
Dalam tes ingatan menggunakan bantuan (aided test), peneliti menggunakan beberapa petunjuk seperti logo, jingle , tagline, dll untuk menggali informasi dalam ingatan peserta mengenai atribut brand. Seperti, faktor apa yang mempengaruhi keputusan pembelian produk dan pandangan apa yang mereka kaitkan dengan merek tersebut.
Sedangkan dalam tes ingatan tanpa bantuan (unaided test), peneliti tidak memberikan petunjuk apapun kepada peserta mengenai merek tertentu. Sebaliknya, sekelompok tersebut akan diperlihatkan sebuah iklan kemudian mereka harus memberikan pendapat seberapa efektif iklan atau kampanye tersebut.
Tips untuk Meningkatkan Brand Recognition
Jika StickFriends ingin menggunakan strategi brand recognition agar bisa menjadi top of mind calon konsumen, cobalah beberapa tips di bawah ini.
1. Memahami Kebutuhan Konsumen
Sangat penting untuk memahami background profile dan psikografis calon konsumen untuk mengetahui kebutuhan mereka. Salah satu caranya adalah melakukan riset pelanggan menggunakan online tools seperti Google Analytics atau Facebook Insights.
Alat tersebut dapat membantu mencari berbagai informasi, mulai dari gender, usia, lokasi, hingga minat. Dengan begitu, akan semakin mudah memberikan produk yang relevan untuk kebutuhan para konsumen.
2. Membuat Merek yang Mudah Diingat dan Berfilosofi
Kebanyakan orang merealisasikan minat ke dalam bentuk nama hingga elemen bisnis lainnya. StickFriends bisa melakukan hal tersebut, namun harus tetap mempertimbangkan beberapa aspek, misalnya apakah nama dan logo brand bisa mengkomunikasikan bisnis? Apakah nama dan tagline mudah diingat dan dipahami?
3. Mengikuti Event
Umumnya, orang yang hadir di sebuah event memiliki ketertarikan yang sama. Maka dari itu, StickFriends bisa mengikuti event dan mengenalkan brand agar brand recognition terbentuk melalui placement logo atau adlib. Cara ini masih terbilang efektif untuk menarik perhatian calon konsumen sehingga peluang terbuka lebar.
4. Membuat Konten Dengan Konsisten
Ada ribuan bahkan jutaan postingan konten dalam setiap detik. Maka dari itu, kemungkinan tenggelamnya postingan sebelumnya sangat besar. Untuk mengatasi terjadinya hal tersebut, StickFriends perlu membuat konten dengan konsisten.
Dengan begitu, brand akan selalu muncul ke permukaan dan calon konsumen lama-kelamaan akan mengingat brand tersebut. Selain itu, komunikasi antara brand dan calon konsumen terjadi sejak awal perjalanan konsumen.
5. Membuat Iklan dengan Teknik Story Telling
Teknik story telling sangat penting dalam periklanan. Sebab, story telling mampu mempengaruhi jalannya emosi manusia, yang mana emosi tersebut dapat mendorong keputusan pembelian konsumen.
6. Membentuk Komunitas
Sebagian besar konten menarik yang bertebaran di media sosial mengiklankan brand tertentu. Konten-konten tersebut berhasil menggaet minat calon konsumen dan mendorong pembelian suatu produk. Nah, perilaku pembelian konsumen ini akibat promosi yang tepat sasaran.
Ketepatsasaranan suatu iklan atau promosi dapat dibangun melalui pembentukan komunitas. Data yang berhasil StickFriends kumpulkan dari research sebagai modal utama pembentukan komunitas. Jadi, alurnya seperti ini: research → data → komunitas → konten → minat (brand awareness) → pembelian.
Perkuat Brand Recognition Bisnis Anda Bersama StickEarn!
Setelah Anda membaca artikel di atas, Anda menyadari bahwa dengan brand recognition yang kuat, Anda tidak hanya akan menciptakan identitas yang mudah diingat, tetapi juga membangun fondasi kepercayaan dan loyalitas konsumen.
Investasi dalam strategi brand recognition yang tepat akan membawa dampak positif jangka panjang bagi bisnis Anda, mulai dari peningkatan penjualan hingga keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Jika Anda tertarik untuk menerapkan strategi brand recognition pada bisnis Anda, maka kami sarankan untuk memasang iklan di luar ruang. Dengan media iklan OOH, Anda dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan menciptakan dampak visual yang kuat, sehingga produk Anda mudah untuk dikenali oleh masyarakat.
Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk bekerja sama dengan StickEarn, atau pelajari terlebih dahulu produk-produk periklanan kami.