Berkembangnya pemasaran digital membuat istilah branding dan marketing dianggap sama oleh sebagian orang. Tak sedikit yang akhirnya bingung mengenai apa itu branding, terlebih dalam hal pemasaran.
Sederhananya, branding adalah salah satu teknik untuk memasarkan produk atau jasa milik perusahaan dari sisi internal. Tujuan dari branding ialah menyasar awareness dan citra perusahaan.
Tak hanya itu saja, branding juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam memasarkan produk. Agar Anda lebih paham dan dapat mem-branding perusahaan dengan baik, Anda wajib menyimak pembahasan kami di bawah ini.
Apa Itu Branding?
Source: Pixabay - Branding adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
Menurut bahasa, arti dari kata brand adalah merek. Merek mengidentifikasi diri perusahaan dan produknya saat berhadapan dengan konsumen.
Apapun kegiatan yang dilakukan oleh Anda dalam hal branding produk, tentu akan melekat di pikiran konsumen. Apalagi, jika brand Anda sudah dikenal banyak orang.
Menurut ahli, Kotler & Keller, apa yang dimaksud branding adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Sesuatu tersebut dapat berupa barang fisik, layanan, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.
Contoh dari branding dapat Anda lihat melalui logo, nama, dan slogan perusahaan yang menempel di kepala konsumen. Sesuatu yang mampu menarik konsumen supaya kembali membeli produk Anda adalah bentuk branding
Tujuan Brading dalam Marketing
Tujuan branding yang utamanya ialah untuk mengenalkan brand ke target pasar. Dengan menjalankan branding yang tepat, perusahaan Anda pasti bisa langsung dikenal banyak orang.
Selain itu, tujuan selanjutnya ialah untuk membangun citra atau image yang baik terhadap perusahaan. Gambarannya seperti ini, jika logo Anda dibuat secara matang atau produk Anda dikemas dengan baik, pasti Anda bakal dikenal sebagai brand yang profesional.
Konsumen bisa menilainya melalui elemen-elemen branding tersebut. Namun, jika logo dan pengemasan produk berantakan, sudah pasti konsumen akan memandang brand Anda sebelah mata.
Lalu, branding juga dapat membangun reputasi di mata konsumen, StickFriends. Pencitraan yang perusahaan lakukan tersebut bisa membangun kepercayaan konsumen pada perusahaan.
Manfaat Branding
Dari segi manfaatnya, branding membawa berbagai keuntungan untuk bisnis. Apa sajakah fungsi dan manfaatnya itu? Berikut penjelasan lengkap dari kami.
1. Sebagai Pembeda
Masing-masing produk yang memiliki brand yang kuat, maka pembeli akan mengingat dan membedakan produk tersebut dengan kompetitor. Lalu, tindakan pencitraan ini juga bisa memberikan ciri khas dan penanda bagi suatu produk sehingga produk bisnis Anda bisa senantiasa diingat oleh konsumen.
2. Membangun Citra Perusahaan
Jika suatu perusahaan mempunyai citra positif, maka produk dari bisnis Anda akan lebih mudah dikenal banyak orang. Citra yang baik juga bisa menunjukkan bahwa kualitas produk Anda tidak perlu diragukan lagi.
3. Mempengaruhi Psikologi Konsumen
Bila suatu produk telah mempunyai branding yang kuat, maka kepercayaan pelanggan akan sangat mudah untuk Anda miliki. Karena, mereka telah menganggap bahwa perusahaan Anda sangat profesional di bidangnya.
Tentunya akan sangat berbeda dengan produk tanpa brand. Konsumen cenderung ragu dan hanya menganggapnya sebagai produk abal-abal karena tidak dibangun dengan matang .
4. Daya Tarik dan Promosi
Apabila suatu produk mempunyai brand yang terkenal dan kuat, secara otomatis akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Dengan begitu, produk Anda akan lebih mudah untuk Anda dipasarkan kepada masyarakat luas.
5. Alat Pengendali Pasar
Ketika kegiatan membangun brand image berjalan dengan dengan baik, maka produk bisnis yang Anda pasarkan pasti akan mempunyai nama dan populer. Hal tersebut akan mempermudah Anda dalam mengendalikan pasar.
Pengendalian pasar ini dapat Anda lakukan karena sebagian besar masyarakat telah dapat mengingat dan mengenal produk perusahaan Anda dengan sangat baik. Jadi, apabila masyarakat ingin membeli suatu produk, tentu produk Anda bakal menjadi pilihan utama.
Contohnya ada pada kasus deterjen. Ketika Anda ingin membeli produk tersebut, yang Anda sebut pasti Rinso. Jarang ada konsumen yang menyebutkan merek lain, orientasinya pasti ke merek itu.
Contoh dari Branding
Source: Unsplash - Contoh branding dapat Anda lihat dari kegiatan brand lainnya, seperti logo Traveloka, KFC, dan Gojek.
Agar lebih memahami apa yang dimaksud dengan branding, simak beberapa contoh dan penerapannya dalam perusahaan di bawah ini.
1. Simbol
Tindakan pencitraan cenderung mengambil bentuk simbol yang bisa mudah untuk konsumen identifikasi dan kenali, misalnya logo. Contoh, burung terbang Traveloka, tas belanja Shopee, dan potret kakek berkacamata KFC.
Simbol umumnya dipakai untuk promosi dan kampanye iklan pada semua produk. Simbol yang paling memikat konsumen memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi perusahaan atau produk, walaupun namanya tak terlihat.
Pada industri periklanan luar ruangan (OOH dan DOOH), Anda bisa menemukan simbol burung terbang Traveloka di kabin pesawat.
2. Diferensiasi
Perusahaan bisa memanfaatkan branding sebagai pembeda dari kompetitor. Contohnya, perusahaan kami berperan sebagai inovator, membuktikan bahwa para kompetitor bisnis menawarkan layanan atau produk yang sama dengan milik Anda.
Misalnya, saat masalah obesitas penting untuk konsumen, perusahaan bisa menunjukkan dirinya sebagai brand yang mendukung gerakan hidup sehat. Contoh tindakan pencitraan seperti ini bisa kamu temukan pada papan reklame dengan ajakan penerapan gaya hidup sehat.
3. Slogan
Slogan juga ikut serta dalam membangun citra positif brand bisnis. Misalnya, slogan perusahaan mie instan seperti “Indomie seleraku” berhasil membuat konsumen percaya bahwa perusahaan selalu memenuhi selera konsumen untuk pasar mie instan.
Sama halnya dengan logo populer, slogan yang sukses juga bisa tertanam di kepala konsumen dan mampu bertahan dalam waktu lama seiring usia perusahaan kamu.
Contoh lain dari elemen slogan Traveloka “Traveloka dulu” sering kamu temukan tertempel di bus pariwisata dalam bidang OOH industri.
4. Pengalaman Konsumen
Membangun citra dari branding juga dapat Anda tunjukkan melalui pengalaman konsumen terhadap perusahaan. Contohnya, Teh Sariwangi memakai iklannya untuk menggambarkan suasana komunikasi yang kondusif saat berbicara sambil meminum segelas teh hangat.
Strategi Branding yang Tepat
Source: Freepik - Bagaimana cara membuat produk dikenal banyak orang?
Sebagai pebisnis, Anda pasti ingin membuat branding produk untuk kebutuhan marketing yang kuat, bukan? Tenang saja!
Anda bisa melakukannya dengan memahami dan menerapkan strategi tersebut pembahasan kami di bawah!
1. Pakai Logo yang Tepat
Ketika melakukan tindakan pencitraan, Anda wajib memakai logo yang tepat dan cocok dengan image produk. Supaya konsumen bisa mudah mengingatnya dalam waktu yang lama.
Logo yang tepat, pasti mampu kamu tempatkan pada setiap elemen pemasaran yang Anda siapkan. Contohnya, pada foto profil akun sosial media bisnis, kemasan produk, brosur, papan reklame, dan lain sebagainya.
2. Mengintegrasikan Brand
Suatu brand dapat tersampaikan secara efektif jika Anda menaruh branding pada setiap aktivitas bisnis yang Anda jalankan. Contohnya, menaruh logo pada kemasan produk, media sosial, maupun iklan yang ditampilkan melalui billboard.
Ketika Anda mengintegrasikan brand, maka brand akan lebih mudah dikenal luas oleh masyarakat. Selain itu, perusahaan Anda juga akan lebih mempunyai kekuatan untuk mengintegrasikan diri dengan produk lainnya.
3. Melakukan Soft Campaign
Membuat marketing campaign dapat Anda lakukan melalui media offline maupun online. Namun, saat ini sebagian besar pelaku bisnis melakukannya dengan media sosial. Sebab, jangkauan pasarnya lebih terukur, luas, dan biayanya juga relatif terjangkau.
Contohnya, Anda membuat konten yang memuat informasi tentang brand bisnis Anda sehingga masyarakat akan teredukasi sekaligus menciptakan citra positif untuk brand.
4. Mempunyai Pesan Brand
Strategi branding selanjutnya adalah membuat pesan dari brand bisnis. Buatlah tagline dengan memakai kalimat singkat, tetapi ampuh untuk menyampaikan pesan dari brand bisnis supaya strategi pemasaran dapat berjalan lebih efektif.
Contohnya, pada produk jamu herbal Tolak Angin yang memilih tagline “Orang pintar, minum Tolak Angin”. Artinya, Tolak Angin ingin mendorong konsumen untuk mempercayai bahwa orang yang bijak saat masuk angin akan meminum jamu herbal Tolak Angin sebagai obatnya.
5. Membuat Pesan yang Sesuai Brand
Saat melakukan pencitraan, wajib untuk kamu mempunyai gaya komunikasi yang cocok dengan brand bisnis. Apabila suatu brand mengusung gaya feminim, maka kamu wajib memilih gaya komunikasi yang sama.
Anda dapat melihatnya sendiri pada iklan Kiranti, yang mempunyai branding feminim. Contohnya, terdapat warna cerah pada setiap kemasan produknya, selain itu tagline-nya juga tampak feminim, yakni “Sehat datang bulan”.
Perbedaan Branding dan Marketing
Karena sering dianggap sama, lantas apa saja perbedaan branding dan marketing ini, ya? Nah, untuk menjawab pertanyaan Anda, Anda bisa membaca lebih lanjut perbedaan kedua istilah tersebut di bawah.
Di artikel itu, kami membahas lebih dalam mengenai positioning branding dan marketing dalam segi bisnis. Jadi, cari tahu lebih lanjut di atas, ya!
Sudah Apa Itu Branding dan Manfaat dalam Marketing?
Nah, itulah tadi pembahasan mengenai apa itu branding, tujuan, dan manfaat untuk marketing yang bisa Anda pahami. Dengan mengetahui hal ini, Anda tidak akan bingung lagi mengenai kegiatan tersebut.
Anda pun akan mudah membuat branding yang tepat untuk kebutuhan promosi bisnis. Bahkan, Anda bisa menetapkan cara-cara mempromosikan produk dalam aktivitas branding yang telah dibuat.
Agar upaya mem-branding produk lebih berdampak, Anda dapat boost-nya menggunakan jasa iklan luar ruangan kami. StickEarn siap membantu menyebarluarkan awareness melalui OOH dan DOOH advertising.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi website StickEarn atau klik banner di bawah.