Metrik untuk mengukur keberhasilan suatu campaign iklan online saat ini sangat beragam. Tak hanya sekadar reach, tetapi Anda juga wajib tahu tentang perbedaan CPC dan CPM dengan baik.
Indeed menyebutkan alasan penting dari kewajiban tersebut. Menurut mereka, pengiklan harus tahu soal apa itu CPC dan CPM lantaran keduanya mempengaruhi ekspektasi dan anggaran beriklan perusahaan.
Oleh karena itulah, Anda sangat tepat membaca pembahasan kami. Di bawah ini, StickEarn akan menjelaskan tentang pengertian CPC, CPM, dan perbedaannya dalam strategi digital marketing.
Apa Itu CPC dan CPM dalam Digital Marketing?
Sebelum membahas lebih lanjut tentang perbedaannya, Anda harus tahu dahulu mengenai definisi dari metrik yang menjadi "barometer" keberhasilan campaign online ads.
1. Pengertian CPC
Source: Unsplash - Memahami iklan berbasis CPC yang saat ini menjadi tren di channel online advertising.
Apa itu CPC dalam marketing pasti pernah terlintas di pikiran Anda. Seiring banyaknya parameter dari sebuah campaign, katakanlah seperti di Google Ads, wajar jika Anda bingung menyoal hal itu.
CPC atau cost per click adalah salah satu metrik atau model pembayaran iklan online yang dihitung berdasarkan setiap kali visitor mengunjungi situs yang Anda tayangkan dalam iklan.
Jika biaya iklan per satu klik 5.000 dan ada 20 orang yang mengklik iklan Anda, maka Anda harus membayar sebesar 100.000 ke pihak advertiser.
Lalu, bagaimana jika iklan CPC tidak ada yang mengklik atau mengunjungi website sama sekali? Ya, tentu saja Anda tak perlu membayarnya, StickFriends.
Metode CPC marketing bisa Anda temui pada aktivitas pemasaran online di sosial media advertising (Facebook, Instagram, TikTok, atau Linkedin) atau Google Ads.
Biasanya, metode iklan yang mengukur keberhasilan dengan CPC lebih digunakan pada campaign yang spesifik. CPC dapat Anda jadikan parameter di saat Anda ingin meminta audiens untuk mengklik iklan yang mengarah ke landing page, artikel, dan lain-lain. Intinya, berorientasi pada klik.
Karena action dari iklan ini spesifik, CPC membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Anda harus menyiapkan dana iklan untuk menarik aksi dari banyak orang.
Iklan CPC sering dianggap sama dengan CPA. Padahal, secara fungsi, keduanya berbeda. CPA atau cost per acquisition lebih mengarah kepada pengakuisisian, yakni meminta audiens untuk mengunduh file, membeli produk, dan subscribe email.
2. Pengertian CPM
Source: Freepik - CPM atau kepanjangan dari cost per mile adalah iklan yang didasarkan pada 1.000 impression.
Bila CPC lebih mengarah pada klik, maka CPM tidak. Apa yang dimaksud dengan CPM sebenarnya mengarah pada metrik atau metode pembayaran iklan yang berorientasi pada impression.
CPM atau kepanjangan dari cost per mile bekerja dengan cara menghitung biaya iklan untuk 1.000 impression yang Anda dapatkan.
Di saat Anda menargetkan campaign pada CPM, maka iklan tersebut akan tampil pada 1.000 orang audiens. Pemilihan targetnya juga bisa sesuaikan dengan keinginan masing-masing pengiklan.
Namun, iklan yang Anda buat hanya sekadar tampil saja. CPM tidak mendorong audiens untuk mengiklan atau mengakuisisi sesuatu.
Lain halnya jika Anda membuat iklan CPM dengan copy iklan yang menarik. Kesempatan untuk mendorong audiens yang melihat iklan untuk membeli produk mungkin akan terbuka lebar.
Umumnya, target CPM dalam online advertising digunakan untuk meningkatkan brand awareness. Berbagai brand mengiklankan produk barunya untuk menyasar perhatian orang sehingga mengetahui produk terbaru yang diluncurkan tersebut.
Selain itu, biaya iklan CPM juga lebih terjangkau dibanding CPC atau CPA. Dengan biaya yang sama dengan CPC, pengiklan bisa mendapatkan 1.000 audiens dan paparan.
Perbedaan Antara CPC dan CPM
Source: Freepik - Apa perbedaan antara CPC dan CPM?
Lebih lanjut lagi, Indeed menegaskan kalau ada beberapa area yang bisa Anda jadikan perbandingan untuk membedakan metrik tersebut, yakni:
1. ROI yang Dihasilkan
Keuntungan beriklan di CPC yang lebih besar membuat banyak pengiklan lebih memilih metrik ini. Apalagi, Anda hanya akan membayar jika iklan diklik oleh target audiens.
Hanya saja, terkadang angka klik yang dihasilkan relatif kecil. Bahkan, audiens yang sudah mengklik iklan pun jarang melakukan pembelian.
Meski begitu, terkait ROI yang dihasilkan CPM juga sebetulnya mampu membantu Anda meningkatkan ROI, StickFriends. Syaratnya, lagi-lagi, iklan CPM Anda harus dirancang dengan baik.
Jika iklan tersebut tampil secara baik, maka bukan tidak mungkin Anda bisa mengubah audiens menjadi konsumen.
2. Insight dan Analisis Pasar
Berkaitan dengan insight dan analisis, CPM dan CPC memberikan report iklan yang berbeda. Hasil dari CPC yang terkadang berupa CTR (click-through rate) dapat Anda manfaatkan untuk menganalisis klik.
Dari sana, Anda bisa mengetahui konten iklan apa saja yang lebih disukai audiens. Dengan begitu, ke depannya Anda bakalan mudah membuat materi native atau banner advertising yang lebih personalized.
Sementara melalui CPM, Anda dapat menganalisis situs mana saja yang performanya maksimal dalam menayangkan iklan. Selain itu, Anda juga bisa mengetahui karakteristik audiens dari masing-masing situs tersebut.
3. Risiko yang Berbeda
Dari segi risiko, baik CPM maupun CPC, membawa risiko masing-masing. CPM dapat membuat bisnis Anda kehabisan anggaran karena iklan sulit mendapatkan pemasukkan (karena hanya sekadar awareness).
Ditambah lagi, iklan ini juga menggunakan bid. Jika Anda tidak mengatur anggaran dengan bijak, bisa saja Anda kehabisan dana untuk beriklan di kemudian hari.
Bagaimana dengan CPC? Pada model CPC, risikonya lebih menantang lagi. Iklan yang Anda buat bisa saja tidak tayang karena adanya fitur ad block. Selain itu, CPC hanya mengarahkan audiens untuk mengklik, bukan untuk melakukan pembelian.
4. Jenis Bisnis
Berdasarkan jenis bisnis, CPM lebih cocok digunakan oleh perusahaan baru yang ingin meningkatkan awereness mengenai positioning usaha mereka. Bisa juga untuk campaign produk baru.
Agar audiens sadar terhadap produk baru tersebut, Anda pun dapat mendorong pengetahuan mereka dengan iklan CPM ini.
Pada iklan CPC, iklan CPC lebih cocok digunakan oleh perusahaan yang telah eksis sebelumnya. Perusahaan tersebut ingin mendorong angka klik dan traffic ke page mereka, maka CPC wajib dimanfaatkan.
CPC vs CPM, Mana yang Lebih Baik?
Sampai di sini, kita dapat menyimpulkan bahwa perbedaan CPC dan CPM terletak di berbagai aspek. Tak hanya pada kegunaannya, tetapi dari keuntungan, risiko, dan feedback dari kedua metrik tersebut juga.
Oleh karena itu, baik dan buruknya kedua parameter ini pada dasarnya balik lagi kepada tujuan iklan bisnis Anda. Jika Anda ingin menyasar awareness, maka Anda harus menggunakan CPM dan jika ingin meningkatkan angka klik atau kunjungan, Anda harus menargetkan CPC.
Namun, jika Anda ingin menyasar keduanya, Anda bisa menggunakan layanan Digital Advertising StickEarn yang tayang berbagai platform rekanan kami, seperti di Grab in apps, Viu, dan Joox, dan masih banyak lagi.
Iklan yang Anda tampilkan melalui produk tersebut berpotensi untuk dilihat dan diklik oleh pengguna. Apalagi, njika iklan itu dipersiapkan dengan baik, iklan pun bisa memberikan ROI yang berarti.
Terkait layanan kami, Anda bisa menyimak lebih lanjut produk Digital StickEarn atau langsung klik banner di bawah ini.