Ada banyak hal yang harus Anda lakukan saat hendak meluncurkan produk kepada masyarakat. Setelah Anda melakukan segmentasi pasar, langkah selanjutnya yang tidak kalah penting ialah menjalankan pengujian produk.
Pengujian produk adalah tahapan kritis dalam siklus pengembangan produk yang bertujuan untuk menjamin kualitas, keamanan, dan kinerja suatu produk sebelum dipasarkan kepada konsumen. Proses ini melibatkan serangkaian tes dan evaluasi yang dapat menguji kelayakan barang dagang Anda.
Melalui kegiatan tersebut, Anda juga dapat mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin ada atau terjadi di kemudian hari. Ibaratnya, pengujian produk menjadi langkah preventif yang membantu Anda dalam memasarkan produk secara efektif.
Oleh karena sangat penting agar strategi pengembangan produk berhasil, maka setiap pebisnis maupun product owner wajib mengetahui apa yang dimaksud dengan pengujian produk. Anda bisa mengetahuinya melalui pembahasan di bawah ini.
Pengertian Pengujian Produk
Source: Shutterstock - Proses pengujian produk melibatkan uji coba dan pengembangan.
Memahami apa itu pengujian produk sebetulnya tidaklah sulit. Secara garis besar, pengujian produk adalah langkah penguat yang akan membantu Anda mencari tahu apakah produk yang diluncurkan layak dijual atau digunakan.
Lalu, dari langkah ini, Anda juga bisa mengidentifikasi kemungkinan error dari produk. Dengan begitu, sebagai langkah preventif, Anda bisa memperbaiki dan menyempurnakannya, sehingga produk layak guna secara sempurna.
Dengan kata lain, pengujian produk dilakukan untuk mencari tahu tentang suatu produk; bagaimana produk itu dibuat hingga seberapa baik kinerja produk. Nantinya, Anda bisa membantu perusahaan memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih holistik.
Namun, langkah ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa persyaratan pengujian produk yang harus Anda lalui, di antaranya produk harus sudah terintegrasi ke dalam siklus pengembangan, seperti pengujian prototipe, uji pra-produksi, dan uji produk akhir sebelum peluncuran resmi.
Metode Pengujian Produk
Selanjutnya, Anda juga harus melakukan pengujian terhadap produk secara baik dan benar dengan mengimplementasikan metode uji produk. Berikut ialah beberapa metode yang harus Anda lakukan saat melakukan pengujian.
-
Pengujian fungsional: Metode ini berfokus pada verifikasi produk, seperti mengamati spesifikasi dan kebutuhan dari produk yang akan diluncurkan. Dalam kegiatan ini, Anda akan melakukan uji coba fitur, fungsi, dan respons antarkomponen.
-
Pengujian kinerja: Tahap ini melibatkan uji sistem dan kinerja produk yang mencakup uji beban, kecepatan, dan ketahanan dari produk Anda.
-
Pengujian keamanan: Saat Anda melakukan pengujian produk di tahap ini, Anda akan melihat dan mengidentifikasi kerentanan dan kekuatan dari produk terhadap ancaman dari luar.
-
Pengujian Kompatibilitas: Metode uji produk kompatibilitas melibatkan berbagai platform, perangkat, dan sistem operasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah produk berjalan dengan baik di berbagai lingkungan atau perangkat.
-
Pengujian Usability: Metode usability adalah tahap terakhir untuk meninjau efektivitas dan kemudahan suatu produk. Anda akan melihat tampilan, kegunaan, sampai pengalaman pengguna yang bisa membantu Anda menemukan audience behavioral.
Jenis-jenis Pengujian Produk
Source: Shutterstock - Tipe-tipe pengujian produk yang efektif.
Dalam hal melakukan uji coba terhadap suatu produk, ada beberapa jenis pengujian produk yang wajib Anda ketahui. Dengan memahami jenis-jenis itu, Anda jadi lebih tahu tipe pengujian seperti apa yang tepat untuk dilakukan.
1. Pengujian Jaminan Kualitas (QA)
Pengujian jaminan kualitas dilakukan dengan menguji coba produk yang akan Anda luncurkan. Anda akan melakukan pengujian dengan memeriksa fitur dari produk. Lalu, setelah itu, lakukan evaluasi untuk pengembangan produk.
Contoh jenis pengujian jaminan kualitas (QA) ialah pada bisnis e-commerce. Sebelum bisnis tersebut diluncurkan, perusahaan perlu menjalankan QA. Tujuannya untuk menguji kelayakan guna dari produk.
2. Pengujian Konsep
Melakukan pengujian konsep menjadi jenis berikutnya yang sangatlah penting untuk dilakukan. Pasalnya, jenis yang satu ini melibatkan presentasi, survei konsumen, dan kerangka penggunaan jenis tersebut. Contohnya ialah website.
Pengujian konsep pada sebuah produk, khususnya website, akan sangat membantu Anda dalam memutuskan apakah akan melanjutkan pengembangan atau tidak.
3. Pengujian A/B Test
Selanjutnya ialah jenis pengujian A/B Test yang melibatkan beberapa proses evaluasi. Jenis ini akan membantu Anda dalam mempelajari lebih lanjut tentang produk yang akan diluncurkan. Anda akan bertindak sebagai konsumen yang tengah menggunakan produk yang ditawarkan.
Manfaat Pengujian Produk
Menguji suatu produk memberikan berbagai keuntungan. Tahapan ini, tidak hanya membantu perusahaan dalam mencari tahu dan menemukan masalah, tetapi lebih dari itu.
StickEarn pun berhasil merangkum berbagai manfaat pengujian produk yang akan Anda dapatkan, di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Menjamin Kualitas Produk
Pengujian produk membantu memastikan bahwa produk yang dipasarkan memiliki kualitas yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tes ini mencakup evaluasi material, konstruksi, dan performa produk untuk memastikan bahwa tidak ada cacat atau ketidaksesuaian yang dapat mempengaruhi pengalaman pengguna.
2. Meminimalkan Risiko dan Kembalinya Produk
Dengan mengidentifikasi masalah potensial sejak dini, pengujian produk dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kembalinya produk atau kebutuhan untuk melakukan pemulihan produk. Hal ini tidak hanya dapat menghemat biaya, tetapi juga menjaga reputasi merek di mata konsumen.
3. Mendukung Keamanan Produk
Keamanan produk adalah aspek kritis yang harus dijamin oleh setiap produsen. Pengujian produk mencakup evaluasi terhadap risiko keamanan potensial, memastikan bahwa produk tidak hanya berfungsi sesuai dengan spesifikasinya, tetapi juga aman digunakan oleh konsumen.
4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Dengan memastikan bahwa produk melewati serangkaian pengujian yang ketat, brand dapat meningkatkan kepuasan dan bahkan funnel marketing konsumennya. Karena, konsumen cenderung lebih percaya pada produk yang telah melewati proses pengujian yang cermat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan citra merek.
Proses Pengujian Produk
Source: Shutterstock - Strategi pengujian produk.
Proses pengujian produk melibatkan beberapa tahapan. Adapun tahapannya, di antaranya ialah sebagai berikut.
-
Analisis Kebutuhan Pengujian: Penentuan jenis pengujian yang diperlukan berdasarkan karakteristik produk dan tujuan pengujian.
-
Perancangan Pengujian: Merancang rencana pengujian yang mencakup metode, kriteria keberhasilan, dan alat yang akan digunakan.
-
Pelaksanaan Pengujian: Melakukan pengujian sesuai dengan rencana, mencatat hasil, dan mengidentifikasi masalah potensial.
-
Evaluasi dan Pemulihan: Menganalisis hasil pengujian, mengidentifikasi kekurangan, dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
Lakukan Pengujian Produk Anda!
Pengujian produk sangat penting untuk dilakukan, baik oleh perusahaan yang menawarkan produk digital maupun tidak. Dengan memahami pentingnya pengujian produk, brand akan mengetahui bahwa produk yang ditawarkan tidak hanya unggul dalam kualitas, tetapi juga memenuhi standar tertentu.
Investasi dalam pengujian produk dapat menjadi langkah strategis untuk mencapai keunggulan kompetitif dan membangun reputasi merek yang kuat. Jadi, apabila Anda ingin menjalankannya, Anda wajib memahami tahapan menguji produk yang StickEarn jelaskan di atas.
Setelah produk diuji, jangan lupa untuk membuat _marketing plan agar produk bisa dikenal dan dibeli oleh target konsumen. Anda menjalankan kampanye iklan OOH di MobileLED Advertising.
Media OOH ini tergolong efektif dalam menjangkau masyarakat yang ada di jalan. Jika tertarik, silakan klik banner di bawah ini.