Seiring berkembangnya teknologi, programmatic ads telah menjadi tren dalam dunia periklanan digital saat ini. Alasannya karena platform iklan terprogram ini mampu memberikan berbagai manfaat untuk perusahaan yang ingin beriklan secara efektif dan efisien.
Melansir dari eMarketer, programmatic advertising telah menyumbang 90% pembelian digital display media di AS. Angka ini akan terus meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi periklanan terprogram.
Agar Anda tidak ketinggalan informasi mengenai trenprogrammatic ads dan bagaimana cara kerjanya, Anda wajib menyimak pembahasan kami di bawah ini.
Apa itu Programmatic Ads?
Source: Freepik - Programmatic advertising adalah metode beriklan dengan menggunakan kolom yang telah disediakan oleh publisher.
Programmatic advertising adalah metode beriklan dengan menggunakan kolom yang telah disediakan oleh sebuah publisher. Publisher yang dimaksud disini ialah organisasi atau orang yang memiliki website yang telah disetujui oleh pengelola aplikasi periklanan.
Nantinya, dengan website tersebut mereka bisa memasang AdSense. AdSense adalah program iklan berbasis CPC yang dibuat dan ditayangkan oleh pengiklan.
AdSense hadir berdasarkan konten dan pengunjung website tersebut. Contoh media atau platform yang menyediakan tempat beriklan dengan layanan terprogram, di antaranya Google, Youtube, dan lain sebagainya.
Secara sederhana, iklan terprogram beserta contohnya ini merujuk pada metode penjualan dan pembelian iklan digital dengan teknologi otomatis. Contohnya Playlog, programmatic ads milik StickEarn yang dapat menghubungkan media owner dengan brand yang ingin memasang iklan.
Dilihat dari cara kerjanya, iklan digital terprogram bekerja dengan cara memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) sehingga dapat berjalan secara real time dan otomatis. Jenis iklan online yang satu ini terbilang efisien. Bahkan, tingkat efektivitasnya jauh lebih tinggi dibandingkan media lainnya.
Selain itu, iklan terprogram juga dapat menyasar target yang jauh lebih spesifik alias segmented. Iklan akan ditayangkan kepada orang yang tepat, di tempat yang tepat, dan di momen yang tepat pula.
Namun, dengan kemajuannya, tak sedikit marketers yang kesulitan membedakan programmatic ads dan display. Padahal, iklan itu masuk ke dalam iklan ini, StickFriends.
Masih mengutip dari Search Engine Journal, untuk membedakan keduanya bisa Anda melihat dari cara kerja dan tampilan iklan. Programmatic advertising lebih mengacu tentang bagaimana iklan di bidang di publisher, sedangkan display ads lebih mengarah pada format atau tampilan iklan.
Jenis Programmatic Advertising
Dalam programmatic advertising, terdapat beberapa jenis saluran atau channel yang bisa Anda gunakan. Secara umum, ada 6 jenis saluran programmatic ads yang bisa Anda ketahui, di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Display Ads
Umumnya, istilah display ads merujuk pada semua bentuk visual ads online. Namun, dalam konteks programmatic ads, display ads lebih mengarah pada iklan yang ditempatkan di header, sidebar, in-content, atau footer.
Advertiser dan publisher menggunakan platform seperti Microsoft, Google, atau Snapchat untuk memfasilitasi penjualan space atau slot iklan. Publisher akan mendapatkan keuntungan melalui klik dan impressions dari data yang telah terkumpul.
2. Video Ads
Sesuai dengan namanya, video ads tampil melalui sebuah platform video atau layanan streaming. Video ads adalah iklan berbentuk programmatic advertising yang paling digunakan oleh berbagai brand.
Sebab, iklan di video memungkinkan produk Anda tampil di aplikasi nonton video, seperti Youtube, Netflix, Twitch, Smart TV’s, dan masih banyak lagi. Terdapat 3 jenis video ads yang sering digunakan untuk beriklam, di antaranya seperti berikut.
- In-stream Ads
Video ads ini akan muncul pada sebuah video yang sedang terputar. Contoh sederhana dari in-stream ads ialah iklan yang muncul sebelum video di platform Youtube mulai.
In-stream ads sendiri memiliki tiga tipe. Pertama adalah pre-roll yang muncul sebelum video mulai. Kedua adalah mid-roll yang akan muncul di tengah video. Ketiga adalah post-roll, yaitu iklan yang muncul setelah video selesai.
- In-display Ads
Selanjutnya adalah in-display ads. Iklan ini tidak muncul saat video diputar, tetapi akan muncul dalam hasil pencarian atau berupa video rekomendasi.
- Out-stream Ads
Terakhir adalah out-stream ads yang akan muncul dalam konten video dan juga konten yang bukan video. Misalnya adalah iklan video yang muncul dalam konten artikel online dalam sebuah blog atau website.
3. Social Ads
Iklan yang satu ini muncul di media sosial. Bentuknya bisa berupa feed ads atau story ads, bergantung kebutuhan pengiklan.
Programmatic advertising menggunakan data dari media sosial untuk menjangkau target yang telah pengiklan tentukan. Misalnya, Anda menargetkan audiens berusia 18-24 tahun, maka iklan hanya akan muncul di sosial media target audiens tersebut saja.
4. Audio Ads
Selanjutnya ialah audio ads yang biasanya muncul dalam platform podcast atau radio online. Iklan yang satu ini sering digunakan dan bahkan beberapa tahun terakhir acapkali menjadi pilihan.
Cara kerja dari iklan tersebut ialah dengan menyebutkan iklan secara organik dalam konten audio. Namun, video dalam programmatic ads akan memiliki target pasar yang lebih spesifik.
5. Native Ads
Fungsi native ads mirip dengan display ads. Namun, native ads memiliki tampilan seperti konten pada umumnya.
Maksudnya, native ads akan memiliki bagian seperti “Read More” yang akan ada di bawah blog atau “Learn More” yang ada di tengah konten blog.
6. Digital Out-of-Home (DOOH) Ads
Lalu, digital out-of-home ads atau DOOH yang merupakan digital advertising dengan kombinasi iklan tradisional seperti billboard atau poster.
Programmatic ads dalam jenis ini tidak memiliki target individual, tetapi lebih menyasar segmen khalayak yang ada di jalan tempat iklan ditayangkan. Selain itu, lebih menyasar juga kepada data-data lokasi, cuaca, waktu penayangan, dan demografi.
Lalu, digital out of home memungkinkan Anda untuk membuat iklan yang lebih kreatif dari biasanya. Sebab, jenis iklan luar ruangan yang satu ini sudah dibekali teknologi yang canggih sehingga bisa membuat Anda menjadi lebih kreatif.
Cara Beriklan Menggunakan Programmatic Advertising
Source: Freepik - Iklan programmatic bekerja dengan cara yang berbeda.
Programmatic advertising memiliki cara kerja yang cepat dan mudah dengan menggunakan sebuah aplikasi atau program tertentu. Namun, sebelum menggunakannya, Anda wajib mempunyai website atau toko di marketplace lebih dulu.
Kegunaan dari website tersebut adalah untuk menjadi landing page yang akan memudahkan audiens atau calon konsumen untuk mendapatkan informasi tentang produk atau brand Anda.
Setelah itu, advertiser harus memilih jenis atau bentuk dari programmatic ads yang mereka butuhkan. Pemilihan bentuk ini bisa juga disesuaikan dengan anggaran dana yang advertiser sudah siapkan.
Nantinya, advertiser dapat memilih apakah iklan ingin ditampilkan sebagai video, GIF, banner, dan sebagainya.
Lalu, rangkaian transaksi akan dilakukan secara otomatis sehingga advertiser tidak perlu menghubungi publisher pesan atau telpon pribadi.
Setelah transaksi pembayaran selesai advertiser hanya perlu menunggu iklan tayang dengan menyasar target yang sesuai dengan database publisher.
Contoh Programmatic Advertising
Agar Anda lebih memahami tentang konsep iklan terprogram tersebut, Anda wajib mengetahui contohnya. Ada berbagai contoh programmatic ads yang bisa Anda ketahui.
Meskipun contoh yang StickEarn jabarkan di bawah ini berasal dari case study luar, tetapi sebagai pengiklan Anda bisa melakukannya juga di Indonesia. Anda bisa bekerjasama dengan StickEarn.
StickEarn menyediakan layanan dashboard periklanan yang siap membantu Anda membuat iklan yang lebih terprogram. Nah, berikut ialah penerapan contoh iklan programmatic yang bisa Anda ketahui.
1. Topman
Brand fashion retail untuk laki-laki, Topman, pernah menggunakan programmatic advertising untuk mempromosikan koleksi khaki terbaru mereka. Mereka menggunakan gambar produk dengan target yang tersegmentasi.
Topman bermain pada style dalam gambar untuk iklan yang menarik minat audiens. Hal itu karena sebelum merilis iklan programmatic ads-nya sendiri, Topman sudah melakukan riset pasar guna mengoptimasi kampanye iklan tersebut.
2. Turner Sports
Selanjutnya adalah Turner Sports yang menggunakan programmatic ads berupa video. Tujuan mereka adalah untuk mendukung National Basketball Association Season Tip-Off tahun 2016.
Mereka menggunakan data dari Google Marketing Platform untuk menentukan target. Video ads tersebut mampu mencapai 6 juta unique views di U.S.
3. IHG Hotels
Terakhir adalah Intercontinental Hotel Group yang menggunakan programmatic ads agar dapat berkompetisi dengan kompetitornya. Mereka menggunakan data berdasarkan history dari pengguna third-party booking sites untuk melihat lokasi, waktu, dan harga.
Dengan begitu, secara sederhana, iklan mereka akan menunjukkan harga hotel yang terjangkau untuk audiens. Bahkan, lebih terpersonalisasi dengan baik.
Kenapa Perlu Beriklan di Programmatic Advertising?
Source: Freepik - Advertising programmatic mempunyai beberapa keuntungan yang bisa mendorong performa bisnis.
Ada banyak manfaat yang akan Anda dapat saat beriklan di programmtic ads, baik di Google maupun di media lainnya. Adapun keuntungan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
- Jangkauan audiens lebih besar.
- Lebih efisien dan harga terjangkau.
- Dapat menyasar objektif brand awareness.
- Analisis lebih real time dan telah didukung beberapa matrik.
- Dapat memanfaatkan data pihak ketiga.
- Memudahkan pengiklan untuk membuat iklan cross-device
Buat Programmatic Advertising Sekarang!
Demikian penjelasan mengenai programmatic advertising. Iklan terprogram ini diartikan sebagai iklan yang memanfaatkan ruang digital publisher.
Advertising programmatic terbilang lebih mutakhir dan efisien dalam membantu Anda menjangkau audiens yang lebih luas. Bahkan, iklan yang dibuat juga dapat meningkatkan penjualan.
Jika Anda tertarik untuk menggunakannya, Anda bisa bekerjasama dengan StickEarn. Anda bisa menggunakan Billboard Digital untuk mempromosikan produk secara terprogram melalui PlayLog kami.
Silakan klik banner di bawah untuk berkonsultasi atau langsung bekerja sama. Namun, jika masih bingung, Anda juga bisa mempelajari lebih lanjut mengenai iklan terprogram StickEarn terlebih dahulu.**