Acara IDEAFEST 2025 yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan (31 Oktober–3 November 2025) hadir lebih dari sekadar festival kreatif bagi para pemasar. Namun, menjadi titik yang menemukan brand, marketers, dan masyarakat umum yang ingin mendapatkan insight dan mengasah kreativitas
StickEarn pun kembali hadir di IDEAFEST 2025 bertajuk “(Cult)ivate the Culture” dengan menampilkan Garry Limanata (CO-Founder dan COO StickEarn). Bersama dengan pembicara lainnya, yaitu Thomas Chan (Target Media Nusantara Group) dan Rendy Primartyanto (MRT Jakarta), mereka membicarakan “Reaching Audiences in the Third Spaces”.
Lalu, bagaimana keseruan sesi sharing Garry Limanata dan para pembicara yang membahas “Third Spaces” tersebut? Simak selengkapnya di bawah ini.
Sesi IDEAFEST 2025 di Area “Third Spaces”

Rendy Primartyanto (sebelah kanan), Garry Limanata (tengah), Thomas Chan (kiri), dan moderator, Audrey Utoyo (kanan) sedang berdiskusi di IdeaTalk.
“Reaching audience in the Third Spaces” menjadi salah program IdeaTalk dari IDEAFEST 2025. Sesi ini secara keseluruhan membahas tentang bagaimana brand bisa menjangkau konsumennya di “ruang ketiga”, yaitu tempat fisik, di luar digital.
Selain itu, IdeaTalk yang menampilkan pelaku industri iklan luar ruang memberikan wawasan bagi brand dalam memanfaatkan OOH sebagai touchpoint pemasarannya. Sebab, melihat tren pemasaran saat ini, digital lebih brand andalkan.
Garry Limanata berpendapat bahwa iklan OOH dan digital dapat bergabung mewujudkan objektif promosi brand. Baik digital maupun media iklan outdoors bisa Anda manfaatkan untuk membuat marketing mix yang berdampak.
“Kami percaya masa depan marketing ada di pengalaman. Ketika dunia digital dan outdoor saling terhubung, tidak bersaing, tetapi berkolaborasi” (Gary Limanata, 2025)
Lanjutnya, banyak brand yang menghubungkan cara kerja marketing seperti demikian. Misalnya, kampanye Sunsilk di Terowongan Kendal yang mengedepankan pengalaman, offline, dan menjadi pembicaraan konsumen di media sosial mereka.
Selain itu, Thomas Chan dari Target Media Nusantara Group mengatakan, “third spaces” menjadi media yang tidak bisa audiens lewatkan. Ke manapun mereka berada, mereka akan melihat dan merasakan apa yang brand lakukan.
Sependapat dengan Thomas dan Garry, Rendy Primartyanto dari MRT Jakarta menyampaikan hal yang sama. Ia menggambarkan MRT sebagai “kisah yang bergerak”, mengubah perjalanan sehari-hari menjadi narasi bersama yang bisa brand manfaatkan untuk menunjang strategi marketing mereka.
“MRT Jakarta memosisikan dirinya sebagai pendorong kehidupan masyarakat urban dan panggung budaya sekaligus komunikasi ketiga bagi brand. Karena itu, kami tidak hanya menawarkan media, tetapi juga bisa menyediakan penyajian hak penamaan dan periklanan berbasis data,” kata Rendy.
Simak Sunsilk x StickEarn OOH Case Study: When OOH Meets Experiential Marketing
Keseruan IDEAFEST

Acara IdeaTalk ditutup dengan agenda foto bersama antara pemateri dan audiens.
IdeaTalk yang digelar oleh IDEAFEST sesi Garry Limanata, Rendy Primartyanto, dan Thomas Chan dihadiri oleh banyak peserta diskusi. Ruangan Maleo yang berada di Lower Lobby terisi penuh.
Sepanjang acara, peserta fokus memerhatikan pemaparan para pemati. Dipandu oleh Audrey Utoyo, seorang English News Anchor TVRI World, sesi sharing session tersebut terasa lebih hidup dan mengalir. Bahkan, banyak peserta yang ingin mengajukan pertanyaan. Hanya saja karena keterbatasan waktu, satu orang yang panitia berikan kesempatan untuk bertanya.
Pasalnya, sharing yang berlangsung 1 jam lebih terasa cepat sekali, sehingga terbatas untuk menampung pertanyaan audiens. Namun, saat sesi usai, beberapa peserta yang masih penasaran, bisa interview langsung para pemateri sesuai ketersediaan mereka.
Selain sesi IdeaTalk mental “Third Space” di luar ruangan Maleo juga banyak booth marketing. Tidak hanya itu, ada area TnT (The Nice Table) dengan format podcast yang membahas soal strategi membuat campaign marketing yang bercerita.
Acara TnT yang digelar depan ruang Maleo menampilkan deretan pembicara profesional yang ahli di bidangnya. Mereka juga sharing mengenai pengalaman dan wawasan yang mereka punya.
Bagaimana IDEAFEST 2025 Menurut Anda?
Bagi Anda yang hadir di sesi IdeaTalk “Reaching Audiences in the Third Spaces” dan menyaksikan berbagai acara menarik lainnya, bagaimana menurut Anda? Seru, bukan, IDEAFEST tahun ini.
Hal itu karena IDEAFEST tidak hanya berfokus pada insight marketing saja. Acara tersebut juga turut mewadahi pekerja kreatif untuk turut hadir. Tidak heran jika IDEAFEST “(Cult)ivate the Culture” begitu semarak dan meriah.
