Istilah branding dan marketing bukan sesuatu yang asing di telinga, terlebih untuk Anda yang berkecimpung dalam bisnis. Kata branding maupun marketing sering disebut-sebut saat mendiskusikan sesuatu.

Namun, tahukah Anda kalau ternyata keduanya berbeda dari segi definisi dan scope work? Meski sama-sama menjadi salah satu kegiatan yang diupayakan dalam perusahaan, aktivitas branding dan marketing jelas berbeda.

Nah, agar Anda makin paham dengan istilah tersebut, Anda wajib simak pembahasan ini. Di bawah, kami telah membahas perbedaan utama dari branding dan marketing.

Baca juga: Apa Itu Digital Marketing? Strategi, Jenis, Panduan, & Contohnya

Pengertian Branding dan Marketing

pexels-eva-bronzini-7661185.jpg

Source: Pexels - Branding marketing merupakan istilah yang populer di era digital.

Sebagai salah satu aktivitas bisnis, branding dan marketing menjadi istilah yang akrab didengar, utamanya saat membahas strategi pemasaran produk. Baik branding maupun marketing diyakini mampu mendorong performa bisnis.

Karena sama-sama berkaitan, banyak bisnis yang sering menyamakan keduanya. Bahkan, ada yang sampai menggabungkan pekerjaan itu dalam satu divisi.

Apa Itu Branding?

Buku Principles of Marketing yang ditulis oleh Philip Kotler and Gary Armstrong mengatakan bahwa branding adalah brand, simbol, istilah, atau tanda yang mengidentifikasi perusahaan dan produknya.

Jika dianalogikan, branding berhubungan dengan faktor luar yang ada di dalam diri Anda, yaitu bagaimana seseorang melihat dan mempersepsikan Anda.

Bila dipandang secara lebih luas lagi dalam hal bisnis, maka branding diartikan sebagai suatu rangkaian komunikasi yang dibangun guna membentuk citra atau image tertentu terhadap suatu brand maupun produk.

Dengan adanya citra yang dibangun, perusahaan dapat memisahkan dirinya dengan perusahaan lain, entah itu perusahaan sejenis yang menjual produk yang sama atau sebaliknya.

Sebab, branding akan membuat Anda terlihat unik (berbeda) sehingga konsumen mudah mengenali perusahaan dan produk yang ditawarkan.

Sementara itu, Hubspot menjelaskan bahwa branding adalah identitas dan kisah yang dapat membuat perusahaan untuk lebih menonjol dibanding kompetitor. Branding mampu membuat konsumen sadar akan keberadaan perusahaan dan produknya.

Oleh karena itu, jika disimpulkan lebih dalam, branding merupakan suatu istilah yang menggambarkan upaya komunikasi yang dilakukan perusahaan untuk membangun kesadaran dan citra terhadap dirinya maupun produk.

Jadi, branding tak hanya berorientasi pada nama brand saja, ya. Namun, lebih luas daripada itu.

Baca juga: Apa Itu Brand Awareness? Pengertian dan Cara Meningkatkannya!

Elemen-Elemen Branding

kristian-egelund-wwqRpSNBPq4-unsplash.jpg

Source: Unsplash - Branding mempunyai beberapa elemen pendukung di antaranya logo, slogan, visual, dan lain-lain.

Jika kita lihat dari elemen pembangun branding, ada beberapa elemen yang dibutuhkan untuk membangun proses komunikasi tersebut hingga bisa mencapai citra yang perusahaan inginkan.

Umumnya, elemen branding diwakili oleh logo, tagline, lagu, tone color desain, dan cerita visual lain yang mampu membangun komunikasi.

Contoh dari penerapan elemen branding ini dapat Anda temui pada logo centang salah satu brand sepatu ternama. Ketika melihat logo tersebut, Anda langsung menyebut nama Nike, bukan?

Lalu, pada tagline #PastiAdaJalan. Tanpa menyebut nama perusahaan, Anda pun tentu akan langsung tahu bahwa tagline tersebut milik Gojek.

Elemen-elemen branding tersebutlah yang pada akhirnya mendorong kesadaran dan persepsi seseorang terhadap suatu perusahaan.

Tujuan Utama dari Branding

Dilihat dari tujuannya, branding mempunyai beberapa tujuan dalam mendorong performa bisnis, di antaranya ialah sebagai berikut.

  • Branding dibuat untuk membangun awareness masyarakat.
  • Lalu, divisi ini juga dioptimasi guna menciptakan persepsi (citra) konsumen terhadap perusahaan.
  • Terakhir, dilakukan guna membantu perusahaan mempertahankan loyalitas konsumen.

Baca juga: Inilah 4 Tingkatan Brand Awareness & Cara Meningkatkannya

Apa Itu Marketing?

marketing adalah.jpg

Source: Unsplash - Marketing adalah proses untuk memasarkan produk.

Lantas, bagaimana dengan marketing? Jika branding mengacu pada komponen luar, maka marketing berbicara tentang apa yang ada di dalam diri Anda.

Hal itu berkenaan dengan bagaimana Anda bersikap di hadapan orang lain, bagaimana cara Anda menarik perhatian konsumen, atau bagaimana cara Anda ingin dilihat atau dipersepsikan oleh konsumen.

Artikel dari University of North Texas menjelaskan bahwa marketing adalah upaya memuaskan kebutuhan konsumen melalui produk yang perusahaan tawarkan dengan cara mengidentifikasi kebutuhan mereka.

Karena usaha tersebutlah, marketers perlu melakukan riset dan analisis market. Mereka harus tahu seperti apa produk yang akan ditawarkan, kondisi pasar, dan menentukan cara menjual produk tersebut.

Nantinya, jika semua itu sudah dilakukan, marketers akan bekerja sama dengan tim sales untuk membuat campaign penjualan yang terarah. Penjualan ini dapat dilakukan secara online maupun offline dengan word of mouth atau iklan luar ruangan.

Tujuan Marketing

Secara umum, marketing mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut tidak berfokus pada penjualan saja, tetapi pada proses pemasaran secara keseluruhan pula.

  • Mengidentifikasi dan membuat segmentasi target konsumen.
  • Memberikan insight terkait channel yang optimal untuk beriklan atau jualan.
  • Membuat dan menentukan komunikasi pemasaran.
  • Membantu tim sales meningkatkan transaksi pembelian produk.
  • Mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk.

Elemen Inti Marketing

Tak hanya branding saja yang mempunyai elemen, marketing pun demikian. Dalam marketing, ada beberapa elemen yang dapat Anda ketahui, di antaranya ialah:

  • strategi pemasaran & promosi, yaitu berkaitan dengan marketing plan yang ingin dicapai dalam memasarkan produk,
  • komunikasi terhadap produk dengan menentukan Unique Selling Point dari setiap produk yang ditawarkan,
  • menargetkan siapa saja konsumen yang tepat dalam memasarkan produk, mulai dari demografi, ketertarikan, hingga perilaku konsumen,
  • menyusun laporan pemasaran untuk menentukan sukses atau tidaknya strategi marketing yang dibuat.

Contoh Penerapan Marketing dalam Perusahaan

Source: Pemasaran produk adalah contoh dari penerapan job description marketing.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, marketing bekerja dengan cara memasarkan produk agar produk dibeli oleh target konsumen.

Maka, contoh dari pekerjaan marketing tidaklah jauh berbeda dengan penjelasan tersebut, yaitu melakukan pemasaran.

Namun, secara garis besar, untuk contoh marketing ini bisa Anda lihat melalui aktivitas pembuatan ide strategi pemasaran, entah secara langsung maupun melalui iklan promosi.

Selain itu, bisa juga dengan cara menjalin kerja sama dengan tim produk dan sales untuk membuat campaign berupa diskon demi meningkatkan penjualan.

Perbedaan Branding dan Marketing

ilustrasi perbedaan branding dan marketing.jpg

Source: Unsplash - Ilustrasi perbedaan branding dan marketing.

Sampai di sini, Anda pasti sudah mengetahui perbedaan keduanya, bukan? Jika kita simpulkan, branding lebih mengarah pada usaha perusahaan untuk dikenal banyak orang.

Sementara itu, marketing lebih mengarah pada aktivitas pemasaran produk, yaitu bagaimana perusahaan menjual produk kepada konsumen.

Oleh karena inilah, perbedaan keduanya pun berada pada tujuan dan elemen yang digunakan. Branding lebih mengarah pada tujuan untuk membangun citra dan kesadaran melalui elemen, yaitu logo, warna, tagline, dan lain-lain.

Lalu, marketing mengarah pada upaya pemasaran produk agar produk laku di pasar. Caranya ialah dengan membuat strategi marketing, analisis market, dan membuat laporan performa yang dapat menjadi insight untuk bisnis.

Hubungan Branding dan Marketing dalam Bisnis

Supaya Anda makin paham mengenai perbedaan tersebut, mari kita pelajari juga soal hubungan marketing dan branding.

Ambil contoh begini. Anda akan mengadakan promosi produk roti dalam rangka Valentine pada 14 Februari. Produk tersebut dijual dengan harga Rp14.000 mulai pukul 9.00 sampai 14.00.

Nah, karena roti yang Anda jual sudah sangat terkenal sebagai roti paling lembut dan kaya isi, maka banyak orang yang langsung membelinya.

Mereka membeli tak hanya karena sedang ada promosi, tetapi bisa juga karena terpengaruh oleh branding yang mengklaim kalau roti tersebut paling lembut dan kaya isi.

Dari contoh tadi, kegiatan promosi Rp14.000 adalah bagian dari marketing, sedangkan komunikasi roti paling lembut dan kaya isi adalah bagian dari branding.

Keduanya tentu sangat berhubungan, bukan? Branding tak akan berjalan jika tidak dipasarkan. Begitu juga sebaliknya. Jadi, keduanya saling mendukung sehingga wajar sering dianggap sama.

Siap Membangun Branding dan Marketing untuk Bisnis?

Seperti itulah perbedaan branding marketing yang dapat Anda ketahui. Secara garis besar, baik branding dan marketing, berbeda dari segi tujuan dan elemennya.

Karena jelas berbeda, jika ke depannya Anda ada kebutuhan untuk menyebarkan awareness maupun untuk mengiklankan produk, Anda bisa menyerahkannya kepada StickEarn.

Sebagai start-up periklanan teknologi, StickEarn siap membantu Anda menyebarluaskan promosi melalui iklan outdoor seperti Transportation Ads, DOOH, Digital Platform, dan Branding.

Jika tertarik, Anda wajib simak informasi lebih lanjut melalui produk StickEarn atau langsung klik banner di bawah untuk mendapatkan penawaran spesial dari kami.

CTA Banner Blog - 01.png