Berita palsu (hoax) dan isu adalah masalah serius yang marak terjadi belakangan ini, khususnya dalam masifnya penggunaan media sosial. Meskipun membahayakan, hoax dapat diatasi dengan upaya dan komitmen dari yang terdampak. Hoax bukan hanya digunakan sebagai senjata politik dan membahayakan personal branding bahkan dapat berpotensi memecah belah bangsa, tetapi juga berbahaya untuk sektor industri dan bisnis. Untuk sektor bisnis, dampak hoax adalah memperburuk citra sebuah brand maupun perusahaan.

Tahun 2017 lalu, terdapat sebuah isu yang tersebar ke publik tentang bahayanya kandungan fluoride pada air minum dalam kemasan. Melalui informasi yang disebar tersebut, merek AQUA masuk dalam daftar. Mengetahui informasi yang meresahkan tersebut pun manajemen AQUA bergegas untuk melakukan tindakan yaitu merilis klarifikasi dan pernyataan melalui situs resmi mereka.

Pun pada belasan tahun silam, Teh Botol Sosro juga sempat diterpa hoax yang menyebutkan bahwa Teh Botol Sosro mengandung racun Hydroxylic Acid. Isu tersebut pun langsung dibantah oleh pihak Teh Botol Sosro yaitu Presiden Direktur PT Sinar Sosro Joseph S Sosrodjojo. Ia menyatakan bahwa isu Teh Botol Sosro mengandung zat berbahaya itu tidak benar karena Hydroxylic Acid sesungguhnya hanyalah istilah lain atau bahasa ilmiah dari air atau yang biasa disebut sebagai H2O.

Diterpa berita bohong atau hoax, AQUA pun Teh Botol Sosro segera membuat klarifikasi untuk meluruskan pemberitaan, kemudian membuat iklan-iklan yang memorable dan membuat orang lebih ingat dengan value yang disampaikan dalam iklan, dibandingkan dengan berita bohong yang pernah melekat pada brand.

Tidak hanya berita bohong, isu juga merupakan hal yang menyulitkan bagi brand. Seperti Luwak White Coffee pada tahun 2013 yang diberitakan mengandung DNA babi. Cap haram pun melekat pada Luwak White Coffee diberitakan oleh banyak media bahkan forum online. Di tahun yang sama, Luwak White Coffee segera mengambil tindakan untuk memproses kembali formula dan menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memberi penjelasan melalui situs resmi MUI soal zat emulsifier E471 yang digunakan pada produk ini adalah halal dan tidak mengandung babi.

Setelah kasus tersebut, setiap iklan Luwak White Coffee selalu menyebutkan ‘halal’, menggandeng artis berdarah Korea di Indonesia yang berhijab yaitu Ayana Moon, membuat iklan Luwak White Coffee versi Ramadhan (berbuka puasa dan sahur) dengan lagu yang catchy, hingga menjadi sponsor acara-acara dakwah Islam dan memberikan hadiah ibadah umroh secara gratis. Hal-hal ini adalah upaya yang dilakukan Luwak White Coffee dalam menjaga branding dan citra positifnya.

Saat ini hoax dan isu dapat menerpa brand apa saja karena minimnya pengawasan dan regulasi terkait penyebaran berita bohong. Bila brand kamu terdampak hoax atau isu, jangan panik. Luangkan waktu untuk mempertimbangkan penanganan yang tepat ke dalam strategi kamu, dan pikirkan bagaimana cara mematahkan berita bohong tersebut dan menyelamatkan branding kamu dengan iklan yang tepat.