“Ikan busuk dimulai dari kepalanya”

Sebuah kutipan manajemen (yang atasan kantor lama saya sering ingatkan--artinya kira-kira “pemimpin yang buruk akan merusak tim”) tiba-tiba kembali saya ingat sore itu. Di bulan Desember yang masih saja terik, 2019 sebentar lagi akan berakhir; menyisakan banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan.

Sejak bergabung dengan StickEarn di bulan April silam, Leadership menjadi salah satu pusat perhatian saya. Sejak itu, saya banyak berjumpa dengan para Manajer yang kemampuan teknisnya tidak perlu dipertanyakan lebih jauh, namun mereka masih berjuang untuk bisa memahami tim-nya dengan baik. Ada beberapa faktor, saya pikir. Pengalaman pertama jadi Manajer ditambah usia rata-rata tim mereka yang masih belia membuat proses memahami menjadi sulit.

Kami sadar, harus ada framework yang diciptakan untuk membantu meningkatkan kualitas Leadership para Manajer ini. Tentu saja proses penciptaan ini tidak bisa dilakukan secara serampangan--saya membutuhkan sebuah landasan data yang bisa dipertanggungjawabkan.

Langkah pertama yang paling mungkin kami lakukan adalah mengumpulkan informasi mengenai sejauh mana kualitas Leadership para Manajer dirasakan oleh anggota tim-nya. Kenapa? Karena dari sana saya bisa mengetahui bagaimana kondisi saat ini (“aktual”) untuk selanjutnya saya bisa tahu sejauh apa kondisi tersebut dengan kondisi yang kami harapkan (“ideal”).

Berangkat dari ide tersebut, kami menetapkan untuk melakukan 360 Leadership Survey sebagai langkah awal sebuah perubahan.

Apa itu 360 Leadership Survey

Oke, dari namanya mungkin terkesan agak membingungkan. Secara konsep, instrumen ini bermaksud untuk mengukur kualitas Leadership dari tiga sudut pandang: bawahan, rekan setingkat (peers) dan atasan--maka dari itu digunakan bilangan 360. Ada beberapa dimensi Leadership di dalamnya yang diturunkan menjadi indikator-indikator perilaku yang ingin kami ukur; untuk selanjutnya kami bisa mengetahui mana kualitas yang menjadi strength dan mana kualitas yang menjadi weakness.

Informasi-informasi inilah yang akan menjadi acuan bagi kami untuk bagaimana bisa mendesain program pengembangan Leadership yang tepat bagi para Manajer.

Apa yang kami dapatkan setelah 360 Leadership Survey

Jujur saja, bagian ini kami dapati jauh melebihi ekspektasi. Bukan, kita tidak sedang membicarakan hasil kuantitatif-nya, melainkan spektrum informasi yang kami dapatkan ternyata sangat luas dan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan program kami.

Lewat hasil survei ini saya menemukan sebuah pola-pola perilaku hubungan atasan - bawahan yang sangat menarik dan rumit. Bahwa hubungan atasan - bawahan bukanlah sebuah hubungan yang semata-mata dibatasi koridor pekerjaan. Ada aspek-aspek emosional yang ikut terlibat di dalamnya dan menghadirkan sejumlah ekspektasi - ekspektasi diluar dugaan saya--yang pada akhirnya membentuk sebuah nilai yang diyakini bersama.

Pada akhirnya, nilai-nilai inilah yang harus secara bersama-sama diterapkan oleh atasan dan bawahan untuk menghadirkan kualitas Leadership yang diharapkan di StickEarn.

***

Ditulis oleh Wandhana W. Mukti (Bowie), Organization Development Manager StickEarn.