Hi StickFriends!

Familiar dengan aplikasi Spotify? Spotify adalah aplikasi layanan musik on-demand premium yang biasa ‘ngademin’ telinga orang-orang di kala suntuk di kantor, atau lagi ingin lebih produktif, bekerja diiringi lantunan lagu-lagu pilihan. Spotify cukup akrab dengan golongan usia milenial, yang rata-rata secara status memang pelajar, mahasiswa/i atau pekerja kantoran. Layaknya sebuah brand besar lainnya, Spotify juga nggak mau ketinggalan untuk memasang iklan luar ruang dengan media iklan OOH.

Campaign iklan OOH yang dilakukan Spotify di tahun lalu memang gak biasa. Bicara sedikit tentang iklan OOH, untuk membuat kampanye iklan yang efektif, brand harus terhubung dengan target pasarnya dan menjangkau mereka dengan pesan yang tepat, yang relevan.

Mungkin kita sering melihat kampanye iklan OOH, tetapi apakah kita benar-benar memperhatikannya dan bahkan melakukan sesuatu atas iklan tersebut? Untuk membuat audiences bisa take action atas sebuah iklan, ada beberapa strategi tertentu yang bisa digunakan oleh para pemasar ketika memetakan iklan luar ruang sekaligus menciptakan pengalaman unik bagi yang melihatnya.

Beberapa strategi ini meliputi: menerapkan papan iklan digital menggunakan data lokasi, pemasaran gerilya, dan banyak lagi. Spotify menjalankan strategi ini di tahun lalu dengan menciptakan kampanye iklan OOH secara global yang dilengkapi dengan hal-hal yang relatable dan dicintai milenial. Melihat bagaimana Spotify memimpin budaya streaming musik serta podcast, tren yang dekat dengan Spotify juga termasuk memes dan obrolan anak muda yang sedang trending. Spotify bermain dengan elemen-elemen ini sehingga Spotify lebih paham untuk menyentuh perasaan milenial dan memberikan koneksi yang lebih dalam sehingga mereka merasa connected dengan Spotify. Berikut kita simak bagaimana Spotify melakukannya…

Campaign yang dibuat oleh Spotify bertajuk "Spotify Everywhere". Saat membuat kampanye OOH, Spotify menganggap penting untuk terhubung dengan audiens yang beragam dan membaginya menjadi dua bagian. Bagian pertama dari kampanye "Spotify Everywhere" bertujuan untuk mendekati kaum milenial di delapan pasar yang berbeda - Australia, Kanada, Selandia Baru, Belanda, Jerman, Swedia, United Kingdom dan Amerika Serikat melalui desain meme "Me, Also Me". Hal ini ternyata berhasil karena milenial sangat menyadari gaya meme ini dan itu merefleksikan bagaimana Spotify dapat menyediakan "musik untuk setiap mood", di mana mood yang dimaksud seperti putus cinta, atau sekedar mood untuk beres-beres rumah.

spotify-everywhere--content.png

Gambar di atas adalah salah satu campaign yang paling populer dari Spotify, sekaligus yang juga paling berhasil membangun koneksi dengan dengan target pasarnya. Dengan bentuk meme, terdapat tulisan “it’s okay, the breakup was mutual”, atau yang di-Bahasa-kan, “gak apa-apa, putusnya bareng-bareng”. Di dalam meme yang sama bersamaan dengan tulisan itu, terdapat playlistSad Indie’ yang seolah dimainkan secara berulang. Ini adalah pilihan komunikasi yang sesuai mencerminkan suasana hati banyak Milenial. Spotify mengetuk pasar dengan meme dan membuat iklan OOH yang berbicara langsung kepada audiens melalui meme internet yang ‘akrab’ di keseharian mereka. Dipasangkan dengan iklan luar ruang digital, Spotify membuat klip film 30 detik yang menunjukkan momen yang berhubungan dengan lagu-lagu tersebut. Ini bagian dari kampanye "Spotify Everywhere", dan pelaksanaannya pun cross channel melalui iklan luar ruang, digital, TV, radio, dan media sosial; sehingga benar-benar membuktikan bahwa eksekusi iklan ini dapat di mana-mana pada saat yang sama -- sama seperti nama campaign nya, Spotify Everywhere, yang jadi literally everywhere.

Selanjutnya, Spotify ingin memperluas pesan mereka dengan lebih beragam, dan mereka melakukannya dengan memanfaatkan pasar yang lebih muda di Brasil, Meksiko, Kolumbia, Argentina, Prancis, Italia, Thailand, Filipina, Indonesia, Afrika Selatan, dan Spanyol. Di negara-negara ini, Spotify ingin secara khusus fokus pada penemuan musik budaya dan mempromosikan artis lokal yang ditampilkan pada layanan streaming. Menggunakan tagline seperti, "Vem de Spotify", yang berarti, "Ini Berasal dari Spotify", di Brasil, layanan streaming menampilkan bahasa yang telah dilokalisasi sesuai dengan daerah yang dituju agar pesan terasa lebih dekat dan beresonansi dengan audiensi dari seluruh penjuru. Pesan yang mereka sampaikan sebenarnya sesederhana bahwa yang diperlukan hanyalah masuk ke aplikasi Spotify untuk menemukan artis favorit baru kamu. Spotify bekerja dengan baik dalam berhubungan dengan banyak demografi orang dengan menempatkan diri mereka di mana saja.

Iklan-iklan OOH ini menampilkan artis-artis lokal yang populer dan dimaksudkan untuk menghubungkan fanbase mereka secara global. Melalui campaign “Spotify Everywhere”, Spotify bertujuan untuk menargetkan pasar yang matang dan berkembang, dan mereka melakukannya dengan menggunakan layanan iklan luar ruangan yang sangat efektif ini. Kemampuan untuk memanfaatkan budaya meme yang lucu dan profil artis yang dikenal secara lokal, menjadikan kampanye “Spotify Everywhere” ini sebagai salah satu kampanye iklan terbaik dan the most everywhere di tahun 2019.

source: http://info.haulerads.com/moving-billboard-blog/best-ooh-ad-campaign-of-2019