Ketika menayangkan konten iklan, Anda pasti tahu bahwa hanya beberapa orang saja yang converted menjadi pelanggan. Hal itu wajar dan bisa Anda atasi dengan cara mengetahui apa itu retargeting.

Sebab, salah satu metrik keberhasilan iklan ini begitu diandalkan oleh para pengiklan, StickFriends. Melalui pemahaman retargeting yang mereka punya, berbagai brand bisa mengoptimalkan keuntungan bisnisnya.

Oleh karena itulah, StickFriends juga wajib mengetahui informasi tersebut agar dapat membuat promosi produk yang optimal. Penjualan pasti makin meningkat!

Baca juga: Memahami Pengertian Iklan adalah, Fungsi, & Tujuan untuk Marketing

Apa Itu Retargeting?

retargeting.jpg

Source: Envato - Retargeting adalah strategi marketing yang bekerja dengan cara melakukan penargetan ulang kepada audiens yang belum melakukan pembelian.

Apa yang dimaksud dengan retargeting adalah strategi pemasaran yang bekerja dengan cara melakukan penargetan kembali kepada audiens yang hanya sekadar melihat atau berkunjung ke website. Penargetan ulang ini dilakukan melalui iklan online maupun offline.

Menurut HubSpot, retargeting (penargetan ulang) adalah strategi marketing yang disajikan melalui iklan kepada audiens yang telah mengunjungi situs web atau kontak yang ada di database Anda.

Contoh kerja retargeting ialah ketika seorang audiens mengunjungi website Anda. Mereka hanya sekadar melihat produk atau membaca artikel di blog saja.

Karena audiens ini hanya lihat-lihat, agar mereka melakukan pembelian, Anda bisa melakukan penargetan ulang (retargeting) menggunakan iklan. Anda dapat menayangkan iklan berdasarkan produk yang terakhir kali mereka kunjungi.

Dengan begitu, audiens pun akan mengingat produk Anda sehingga mereka semakin yakin untuk bertransaksi.

Blog Google Ads menjelaskan bahwa ada berbagai faktor yang membuat audiens akhirnya tidak bertransaksi ketika mengunjungi suatu website.

Pertama, mereka ingin meneliti lebih lanjut produk yang Anda tawarkan atau karena terpengaruh oleh faktor eksternal yang ada di sekitar mereka.

Nah, makanya, retargeting dimanfaatkan oleh sebagian brand untuk mengurangi hal tersebut sehingga audiens pun dapat terkonversi sebagai pembeli Anda.

Umumnya, iklan yang digunakan untuk melakukan retargeting adalah Google Ads dan Meta Ads. Namun, seiring berkembangnya periklanan luar ruangan, integrasi antara offline to online ads pun dilakukan guna menyukseskan campaign retargeting perusahaan..

Cara Kerja Remarketing

Langkah untuk melakukan retargeting iklan mudah untuk Anda pahami. Seperti yang kami jelaskan bahwa retargeting bekerja dengan menargetkan audiens yang (dalam tanda kutip) belum bertransaksi.

Ketika seseorang mengunjungi website Anda, Anda bisa melacak aktivitas mereka melalui cookies IP-nya. Lalu, Anda pun dapat membuat dan melakukan segmentasi audiens berdasarkan tools retargeting yang disediakan oleh pihak pengiklan.

Selanjutnya, iklan yang Anda tayangkan tersebut hanya akan tampil kepada orang-orang tertentu saja, yaitu audiens yang telah di-retargeting-kan.

Selain melacak audiens dari cookies, Anda bisa melihat data audiens melalui database penjualan. Bertanyalah ke tim sales atau marketing mengenai data transaksi, kemudian lakukan penargetan ulang kepada mereka yang belum bertransaksi.

Itu contoh retargeting dari iklan online. Sementara, dari kampanye retargeting di media luar ruang dapat Anda lihat melalui cara kerja O2O advertising (offline-to-online).

Ketika iklan Anda tayang di DOOH, misalnya melalui videotron, setiap orang yang berada di wilayah videotron akan terpapar iklan di media sosialnya masing-masing. Konten iklannya pun berisi promo produk yang sama, yang seperti mereka lihat di jalan.

Videotron DOOH dilengkapi dengan teknologi terkini sehingga dapat mengambil data dari GPS, Bluetooth, maupun WiFi di ponsel pengguna. Nantinya, data tersebut dikirim ke perusahaan iklan untuk digunakan sebagai retargeting di kanal online.

Namun, Anda jangan sampai keliru mengenai apa itu retargeting ini, ya. Karena, tak sedikit pebisnis yang menyamakan retargeting dengan remarketing.

Padahal, HubSpot mengatakan bahwa keduanya berbeda. Retargeting lebih menyasar ke audiens yang belum melakukan transaksi melalui iklan.

Sementara, remarketing adalah teknik pemasaran yang menyasar pelanggan untuk bertransaksi kembali melalui newsletter.

Jadi, intinya, retargeting bertujuan untuk menghadirkan new user acquisition, sedangkan remarketing untuk generated return user atau customer.

Baca juga: Mengenal Programmatic DOOH, Platform Canggih untuk Beriklan

Jenis-Jenis Retargeting

cara melakukan retargeting.jpg

Source: Freepik - Retargeting terbagi menjadi beberapa jenis.

Adjust, perusahaan analisis dan pengembang aplikasi, menjelaskan bahwa ada dua jenis retargeting ads, di antaranya ialah:

  • Static retargeting adalah kampanye retargeting yang dibuat berdasarkan data tertentu dari aplikasi atau iklan yang digunakan pengguna.

  • Dynamic retargeting adalah kampanye yang dibuat berdasarkan data per pengguna sehingga lebih personal karena berdasarkan minat, behaviour, dan value dari masing-masing orang.

Selain dua tipe di atas, ada juga tipe lainnya, yakni pixel-based retargeting, yaitu retargeting yang memanfaatkan data pixel advertising Google kepada audiens yang sifatnya anonim.

Lalu, list-based retargeting, yaitu jenis retargeting yang melakukan penargetan ulang berdasarkan data pelanggan yang sudah ada di database perusahaan.

Manfaat Melakukan Retargeting

Sebagai salah satu strategi pemasaran yang paling efektif, retargeting membawa berbagai manfaat. Manfaat ini dijamin bisa memberikan keuntungan yang menggiurkan untuk perkembangan bisnis Anda.

Berikut penjelasan mengenai manfaat dari retargeting advertising tersebut.

  • Meningkatkan brand awareness. Secara umum, aktivitas penargetan ulang membantu Anda meningkatkan pemahaman audiens terhadap perusahaan. Brand Anda akan mudah dikenal dan diingat oleh target audiens.

  • Meningkatkan penjualan. Setelah mereka mengingat Anda, bukan tidak mungkin audiens juga bakal menyelesaikan perjalanannya di website. Mereka bisa langsung melakukan transaksi yang sempat tertunda karena suatu alasan.

  • Menambah pelanggan baru. Karena Anda berhasil menyakinkan audiens, maka data pelanggan baru Anda pun akan bertambah, StickFriends.

Cara Melakukan Retargeting

what is retargeting.jpg

Source: - Tips and trick melakukan iklan retargeting.

Nah, sekarang Anda sudah paham tentang apa itu retargeting, contoh, jenis, dan manfaatnya, Anda tentu ingin mengoptimalkan teknik marketing ini, bukan? Tenang! Anda pun bisa melakukannya!

StickFriends hanya perlu mengikuti tips membuat retargeting audience berdasarkan langkah-langkah di bawah ini.

Analisis iklan

Terlebih dahulu Anda harus melakukan analisis terhadap performa iklan yang sudah dibuat. Gunakan tools analisis retargeting, seperti SEMrush atau Google untuk mengeceknya.

Anda harus melihat bagaimana journey, penggunaan keyword, dan copy iklan. Lalu, lihatlah berapa banyak deals yang terjadi dari iklan tersebut.

Selain itu, cek juga data kunjungan audiens yang batal bertransaksi menggunakan advertising pixel.

Lakukan riset pasar

Jika sudah, jangan lupa untuk melakukan riset pasar untuk lebih mengoptimasi strategi retargeting Anda. Jika Anda bingung bagaimana riset pasar yang baik untuk iklan, Anda bisa menyimak panduan kami di bawah.

Baca juga: Anda Wajib Tahu, Panduan Riset Pasar untuk Kebutuhan Iklan!

Buatlah konten iklan yang menarik

Setelah Anda tahu berapa, siapa, dan bagaimana tren iklan saat ini, Anda pun bisa membuat iklan yang lebih menarik dari sebelumnya. Dengan begitu, audiens bakal lebih terpengaruh untuk membeli produk.

Optimasi CTA

CTA atau call to action juga penting untuk Anda optimasi, StickFriends. Meskipun konten iklan Anda bagus; menawarkan promo dan visualisasi yang menarik, kalau CTA-nya biasa aja, bisa jadi audiens tak terdorong untuk membeli.

Tak hanya itu saja, mereka juga bisa tersesat saat hendak melakukan pembelian. Sebab, CTA berfungsi sebagai pengajak dan pengarah audiens untuk melakukan sesuatu.

Siap Buat Retargeting di Perusahaan Anda?

Dari pembahasan ini, Anda pasti sudah paham tentang apa itu retargeting. Anda bisa mengetahui pengertian, contoh, hingga penerapan strateginya untuk bisnis.

Sederhananya, retargeting adalah strategi untuk menargetkan audiens kembali melalui iklan. Mereka yang ditargetkan ialah yang hanya sekadar berkunjung maupun melihat iklan.

Jadi, bagaimana, sudah siap melakukan retargeting agar bisa meningkatkan penjualan? Kalau begitu, Anda dapat melakukannya bersama StickEarn.

Kami siap membantu Anda melakukan retargeting iklan menggunakan layanan offline to online advertising. Untuk memastikan campaign tersebut, silakan klik banner di bawah atau simak lebih lanjut tentang O2O advertising di Jakarta.

CTA Banner Blog - 01.png